31 July 2015

by Yoga Wisesa

[Review] Asus EeeBook X205TA

Masih ingatkah Anda pada netbook? Istilah itu terlahir di tahun 2007, mengacu pada device mirip laptop, namun ukurannya kecil dan ditawarkan di harga murah. Netbook bersaing di segmen yang sama seperti network computer, Chromebook misalnya. Sebutan netbook terdengar kuno, tapi Asus dengan gagah berani menyerbu pasar ini lagi lewat EeeBook X205TA.

Asus Eee PC boleh dibilang merupakan model yang mempionirkan kelas netbook, kini mereka telah kembali melalui EeeBook. Meski mengusung prinsip serupa, ia dikemas dalam eksekusi lebih matang. EeeBook X205T masuk ke kategori subnotebook dan dalam menakar kualitasnya, kita tidak bisa mengomparasinya dengan notebook biasa. X205TA juga dapat dianggap sebagai alternatif buat mereka yang masih enggan mengadopsi tablet Windows.

X205T ditujukan untuk kebutuhan komputasi ringan sehari-hari semisal browsing, menonton video, mengetik, atau menyunting file gambar. Walaupun tidak menyimpan spesifikasi papan atas, pada dasarnya netbook modern tersebut dapat mengoperasikan hampir semua software di platform familier. Dalam ulasan ini, kita akan membahas potensi yang disimpan EeeBook X205TA dan buat siapa ia sebenarnya diciptakan.

Design & build quality

Berdasarkan penampilan EeeBook X205TA secara keseluruhan, saya mendapatkan kesan bahwa Asus berupaya memberikan rasa anggun, walaupun device ini bukanlah produk mahal. Tubuhnya didominasi plastik, finish matte diterapkan pada palm rest, mengelilingi papan ketik, hingga bagian bawah X205TA. Frame layar berwarna hitam, tampak kontras dengan tubuh putih unit review ini. Bagian punggung sendiri dicat glossy metalik, dipadu logo khas di tengah.

Untuk sebuah produk ekonomis, build-quality termasuk memuaskan, namun tetap saja ia bukanlah tandingan laptop high-end. Anda harus menggunakan kedua tangan saat membuka layar karena engsel terasa sedikit serat. Menekan bingkai display juga menyebabkan monitor terdistorsi. Tapi setidaknya punggung netbook tetap menjaga layar dengan kokoh. Tubuhnya padat, hampir tidak memberi ruang bagi gerakan-gerakan mengkhawatirkan.

Elemen terbaik di EeeBook X205TA terletak pada komposisi ukuran dan bobot. Menyuguhkan layar 11,6-inci 1366x768, netbook mempunyai dimensi 288x196x18 milimeter. Betul sekali, tebalnya kurang dari 2cm, dengan berat 954 gram. Kendati harus membawa unit charger, ia tidak akan membebani punggung Anda. Namun saya kurang menyukai bahan matte putih ini, karena seiring pemakaian, ia akan mengoleksi kotoran dan noda.

 

Panel bawah bisa dibuka untuk memperlihatkan jeroannya, Anda tinggal melepas baut-bautnya saja. Tapi menurut saya komponen internal X205TA tidak didesain buat diutak-atik.

Keyboard & trackpad

Andai diteliti lagi, warna tombol keyboard sedikit lebih kuning. Dalam uji coba selama beberapa minggu, pengalaman mengetik tidaklah buruk. Letakkan netbook di pangkuan, di lantai atau di atas meja, ia tetap memberikan posisi ketik optimal. Ruang istirahat telapak tangan cukup luas, dan tidak mengganggu (menggerakan cursor) saat jari sedang menari dengan tuts. Tombol memang kokoh dan empuk, sayang kesan plastik serta impresi 'murah' tetap ada di sana.

Komponen trackpad diletakkan di tengah-tengah tubuh, menurut saya ukurannya terlalu lebar - lebih kecil 1 atau 1,5 sentimeter sebenarnya tidak apa-apa. Tombol menyambung ke bagian touchpad, resistansinya agak timpang jika diukur dari keyboard: tuts-nya empuk, sedangkan tombol mouse malah berat. Tapi tidak masalah, Anda hanya perlu sedikit adaptasi. Itu saja.

Display

Dengan tingkat brightness maksimal di 260 candela per meter persegi, layar X205TA tergolong cerah meskipun tidak berada di level istimewa. Cahaya didistribusikan ke seluruh penjuru display secara rata. Monitor dilapis plastik gloss, dan kelemahan panel tersebut adalah warna akan memudar sewaktu dilihat dari samping - menunjukkan sudut viewing yang kecil.

Dari sedikit riset di internet, rasio kontras X205TA berada di kisaran 684:1, sangat baik untuk perangkat budget. Tentu layar glossy membuat netbook kurang cocok digunakan di luar ruangan, terutama ketika matahari bersinar terik.

Battery

Selain ukuran dan rancangan minimalis, baterai merupakan faktor unggulan lain dalam EeeBook X205TA. Saat baterai 38 Wh dikombinasi dengan konfiigurasi hardware efisien, hasilnya ialah daya tahan yang lama. Asus menjanjikan waktu aktif tidak kurang dari 12 jam jika cuma dipakai untuk menjelajahi internet. Ketika idle, laptop sanggup menyala selama kurang lebih 19 jam.

Buat penggunaan 'lebih normal' - browsing dengan beberapa tab terbuka, menulis (ulasan ini), mendengarkan musik, dan menonton video YouTube sesekali - X205TA bertahan sampai sembilan jam. Durasi menonton film di 720p secara loop juga mendekati sembilan jam, kecuali sembari streaming di 1080p akan jadi lebih singkat satu jam. Bayangkan, hanya sekali charge, Anda dapat menghabiskan hampir satu season Game of Thrones.

Info menarik: Mengadopsi Wujud Zenbook, Asus ROG G501JW Siap Manjakan Gamer dan Desainer

Performance, hardware & connectivity

Satu hal perlu digarisbawahi: EeeBook X205TA bukanlah laptop berkemampuan gaming, kecuali Anda bersedia membeli judul-judul 2D ataupun game klasik di GOG atau Origin. Ia memanfaatkan system-on-chip Intel Atom Bay Trail mainstream Z3735F quad-core berkecepatan 1,3GHz, dibantu RAM DDR3 2GB, GPU Intel HD Graphics, penyimpanan EMMC 64GB, serta berjalan di platform Microsoft Windows 8.1 32-bit.

Keterbatasan storage itu membuat kita tidak bisa menginstal terlalu banyak aplikasi. Karena penasaran, saya coba tes netbook ini dengan software benchmark Unigine Heaven 4.0 dan Valley. Hasilnya sudah saya duga, skor menunjukkan angka yang rendah. Di Heaven, rata-rata frame rate hanya menyentuh 2,9, maksimal 5 dan minimal 2,2. Kemudian via Valley, FPS rata-rata tercatat di 2,7, minimal 2,1 dan maksimal 3,9.

Terlepas dari kesahajaan hardware, tidak penasarankah Anda pada sejauh apa kapabilitas X205T menanangi permainan video? Saya instal dua game di netbook: Pillars of Eternity dan Hotline Miami 2: Wrong Number. Untuk sebuah judul baru, Pillars of Eternity tidak terlalu menuntut kinerja GPU ataupun CPU, tapi X205TA masih belum mampu mengangkat PoE agar benar-benar layak dimainkan. Frame rate berkisar antara 6 sampai 8.

Sebaliknya, Hotline Miami 2 berjalan mulus di EeeBook X205TA. Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa netbook anyar Asus ini tetap sanggup menangani permainan-permainan casual hingga independen ringan. Satu poin positif lagi: menyajikan desain tanpa kipas, EeeBook X205TA bekerja dengan sangat hening.

Sayangnya segi konektivitas EeeBook X205TA terbatas. Selain Wi-Fi dan Bluetooth, cuma tersedia dua buah port USB, micro-HDMI, jack headphone 3,5 milimeter, serta card reader microSD. Untuk kuli tinta seperti saya, card reader SD biasanya akan jauh lebih berguna.

TRL's verdict

Lalu buat siapa X205TA ditujukan? Jika pekerjaan Anda menitikberatkan olah data teks serta menuntut mobilitas, netbook ini patut dipertimbangkan. Atau hadiahkan X205T kepada buah hati Anda sebagai medium belajar. Ia memberikan manfaat bagi siapapun yang memerlukan laptop Windows buat kebutuhan komputasi dasar di harga terjangkau. Sudah pasti, ada harga ada rupa. Anda harus berkompromi soal kekurangannya di sisi performa, ruang penyimpanan, serta konektivitas.

Di salah satu online shop spesialis produk-produk IT terkemuka di Indonesia, EeeBook X205TA dibanderol di harga Rp 4,1 juta.