17 November 2017

by Lukman Azis

Review Huawei Nova 2i: Tampil Kekinian, Kamera Ganda dan Rasio Layar Jadi Unggulan

'Paket Lengkap', smartphone ini menawarkan teknologi premium dan tak dimiliki oleh para pesaingnya

Inovasi desain smartphone dengan bezel super tipis, rasio layar baru 18:9, dan teknologi kamera ganda. Kini tak lagi eksklusif hanya ditemukan pada smartphone premium, seperti Samsung Galaxy Note 8 dan Apple iPhone X.

Sejumlah pabrikan ponsel berlomba-lomba mengadopsi tren baru di industri smartphone tersebut ke dalam perangkat kelas menengah sebagai nilai jual utama.

Salah satunya adalah Huawei Nova 2i. Perangkat ini belum lama hadir di Indonesia. dan hadir dengan layar FullView 5,9 inci Full HD+ dan empat kamera sekaligus (dua kamera depan dan dua kamera belakang).

Jujur saja, ini merupakan pengalaman pertama saya (penulis) menggunakan smartphone dengan rasio layar 18:9. Lalu, pengalaman baru seperti apa yang ditawarkan oleh Huawei Nova 2i?

Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita intip paket penjualan dari Huawei Nova 2i.

  • Charger
  • Kabel USB
  • Headset
  • Panduan Ringkas
  • Kartu Garansi
  • Eject tool
  • Case pelindung
  • TP Protective film

Desain Sedap Dipandang 

'Aneh' sekaligus 'takjub', itulah kesan awal saya saat berkenalan dengan Huawei Nova 2i. Aneh karena rasio layar 18:9 ini membuat tampilannya memanjang dan takjub karena desain bingkai sisi-sisinya yang nyaris tanpa tepi, dengan dagu dan dahi tampilan depan yang juga cukup tipis.

Rasio screen-to-body smartphone ini mencapai 83 persen, artinya hanya menyisakan 17 persen saja untuk menutupi pinggiran layar.

Body-nya sendiri berdimensi 156.2mm (P)x75.2mm (L)x7.5mm(T) dan berat 164 gram. Tersusun atas material aluminum dengan konstruksi unibody.

Bagian depannya dilapisi kaca 2.5D yang terlihat menyatu sempurna. Di atas layar, Anda menemukan dua kamera depan, earpiece, sensor proximity dan ambient light, serta LED flash. Sedangkan, di bawah layar hanya ada tulisan Huawei.

Di sisi kanan body, terdapat tombol daya dan tombol volume atas serta bawah. Sementara slot kartu SIM hybrid berada di sisi kiri, SIM 1 berbentuk nano dan SIM 2 berbentuk micro yang juga bisa dikorbankan menjadi slot microSD.

Jack audio 3.5mm, port micro USB, dan speaker ditempatkan pada bagian bawah body, serta dua mic yang terletak di atas dan bawah. Lalu, pada bagian belakang terdapat LED flash, dua kamera, dan sensor pemindai sidik jari yang tersusun secara vertikal.

Unit yang saya review berwarna graphite black. Secara visual, menurut saya Huawei Nova 2i tampil kalem saja dan 'nggak neko-neko'. Body belakang berbahan aluminum, sehingga terasa solid dan kokoh saat dipegang, tapi juga licin dan mudah meninggalkan bekas jari.

Hal yang mengganggu bagi saya adalah penempatan jack audio 3.5mm pada bagian bawah. Di mana saat saya mengetik dengan dua tangan dan menempatkan jari kelingking sebagai penyangga, bergesekan dengan lubang port audio rasanya tidak nyaman.

Selain itu, bentuk kamera belakang yang menonjol juga membuat pengguna harus berhati-hati dalam meletakkan smartphone. Solusinya, kita bisa menggunakan case yang tersedia dalam paket penjualan.

Layar Memanjang

Huawei Nova 2i menyajikan layar IPS 5,9 inci yang luas, dengan resolusi 1080x2160 piksel dan kerapatan 409 ppi. Dari segi kualitas, tidak ada masalah.

Rasio layar 18:9 yang digunakan membuat tampilan layarnya memanjang ke atas dan digadang-gadang memberikan pengalaman baru. Masalahnya adalah banyak aplikasi, game, dan konten video yang belum dioptimalkan untuk rasio layar 18:9.

Untuk aplikasi dan game, kita memang dapat memaksanya tampil secara penuh memenuhi layar tanpa menyisakan bar hitam. Ada pengaturannya, tapi kemungkinan akan ada aplikasi yang tampil tidak sempurna.

Lalu, untuk pengalaman menonton video seperti di YouTube misalnya, yang rata-rata formatnya masih 16:9, membuat tampilan video tidak memenuhi layar dan menyisakan bar hitam di sisi kanan dan kiri.

Pengalaman positif berbeda saya rasakan untuk aplikasi chatting dan media sosial. Di mana layar bisa menampilkan konten lebih banyak.

Sementara saat dicoba untuk membuka dua aplikasi secara berdampingan dalam satu layar, ternyata fitur multi-window di Android ini masih jauh dari sempurna. Selain tidak semua aplikasi mendukung, tampilan aplikasinya yang tampil di layar juga sulit diatur.

Dual Kamera Depan Belakang

Huawei Nova 2i mengusung teknologi kamera ganda, 16MP bukaan f/2.2 untuk image rendering dan 2MP 1,75um untuk menangkap dept of field guna menghasilkan efek bokeh. Sedangkan, kamera depannya mengusung resolusi 13MP bukaan f/2.0 dan 2MP dengan konfigurasi yang sama.

Fitur pada kamera belakang Huawei Nova 2i tergolong banyak, mulai dari mode Photo (auto), Pro photo (manual), Video (auto), Pro video (manual), HDR, Night shot, Panorama, Light painting, Time-lapse, Slow-mo, Filter, Effect, Watermark, Audio note, Document scan, dan Good food.

Namun menurut saya, salah satu fitur penting yang harus ada pada kamera smartphone adalah adanya mode manual,  dan Nova 2i punya mode Pro photo, yang memperbolehkan Anda mengotak-atik ISO, shutter speed, white balance, dan exposure. Anda juga dapat menyimpan foto dalam format RAW.

Bicara soal kualitas foto dengan efek bokeh, jujur saja hasilnya tidak sempurna. Masih ada bagian bidang fokus tipis dan area kabur tidak menyatu dengan baik. Solusinya mudah, coba lagi sampai mendapatkan hasil yang bagus.

Untuk perekam video, cukup disayangkan belum bisa merekam format video 4K dan 1080p 60fps. Masih hanya sebatas resolusi 1080p pada 30fps. Hasil fotonya bisa Anda lihat di bawah ini.

Hardware dan Performa

Huawei Nova 2i sudah menjalankan Android 7.0 Nougat dan ditenagai chipset buatan Huawei sendiri, berikut susunan hardware-nya.

  • Chipset HiSilicon Kirin 659 CPU Octa-core (4x2.36 GHz Cortex-A53 & 4x1.7 GHz
  • Cortex-A53)
  • GPU Mali-T830 MP2
  • RAM 4GB
  • ROM 64GB
  • Baterai Non-removable Li-Ion 3340 mAh

Di sesi tes AnTuTu, Huawei Nova 2i mencetak nilai terbaik di 57.178 poin. Menurut AnTuTu, performa untuk game smartphone ini berada di mid-level. Kenyataannya, sudah saya coba untuk bermain untuk bermain game MOBA seperti Vainglory, Mobile Legends, dan Arena of Valor. Lalu, saya mengatur tampilan grafis ke kualitas tinggi dan berjalan lancar tanpa masalah.

Masih menurut Antutu, untuk pemakaian sehari-hari, CPU Huawei Nova 2i berada di level menengah ke atas, mendukung penggunaan aplikasi berat, dan multitasking. Berdasarkan pengalaman menggunakan Huawei Nova 2i selama beberapa hari, saya rasa smartphone ini memang menawarkan performa yang andal secara konsisten untuk berbagai keperluan.

Sementara, menurut PCMark Work 2.0, Huawei Nova 2i meraih skor 4.781 poin. Kemudian di 3DMark Sling Shot 1.0 (standar) mencetak skor 581. Di bawah ini Anda bisa melihat rincian dan kurvanya:

Akhir Kata

Seperti yang disinggung di atas, fitur unggulan Huawei Nova 2i adalah desain layar dengan bezel yang cukup tipis yang terlihat futuristik, layar 6 inci full HD dengan aspek rasio 18:9 yang kekinian, dan teknologi kamera ganda, serta dibanderol dengan harga yang cukup bersahabat; Rp3.999.000. Lalu, Anda bisa mencicipi beberapa inovasi baru di industri smartphone.

Tentu saja, Huawei Nova 2i tidak sempurna, menurut saya ada beberapa kelemahan, seperti belum mendukung perekaman format video 4K dan 1080p 60 fps, belum menggunakan standar baru USB Type-C, dan tidak dibekali teknologi fast charging.

Huawei Nova 2i pun akan bersaing ketat dengan smartphone yang dijual dengan jargon bezel tipis lainnya, seperti Oppo F5 dan Vivo V7 yang berada dikisaran harga yang sama. Tapi, mereka masih dibekali kamera ganda, sedangkan Huawei Nova 2i bahkan punya empat kamera sekaligus.