16 February 2019

by Dimas Galih W.

[Review] Intel Core i9-9900K: Prosesor Kencang untuk Gamers dan Editor

Kinerja yang sangat kencang harus dibayar dengan harga yang tinggi

Intel sudah lama memegang tampuk kepemimpinan untuk kecepatan prosesor dan membuatnya seperti tidak memiliki pesaing. Mulai dari generasi pertama, Intel selalu memegang kecepatan tertinggi di segala lini dengan prosesor Core i3, i5, serta i7. Penantang satu-satunya, AMD, bahkan harus mengaku kalah selama delapan generasi.

Akan tetapi, sang penantang pun akhirnya mampu mengimbangi Intel dengan arsitektur Zen. Bahkan, AMD mengeluarkan prosesor yang lebih cepat dengan jumlah core yang lebih banyak. Hal ini pula yang menyebabkan Intel mau tidak mau mengeluarkan sebuah lini baru yang belum pernah mereka miliki sebelumnya, Core i9.

Kali ini, DailySocial kedatangan sebuah prosesor terkencang dari Intel hingga saat ini. Prosesor tersebut adalah Intel Core i9 9900K. Untuk lengkapnya, berikut adalah spesifikasi dari Coffee Lake terbaru Intel:

Core i9 9900KCore i7 9700KCore i5 9600K
ArsitekturCoffee LakeCoffee LakeCoffee Lake
Core / Thread8 / 168 / 86 / 6
TDP95W95W95W
Clock3.6 GHz3.6 GHz3.7 GHz
Turbo Boost5 GHz4.9 GHz4.6 GHz
L3 Cache16 MB12 MB9 MB
Kecepatan RAMDDR4 2666DDR4 2666DDR4 2666
Clock iGP / Boost350/1200 MHz350/1200 MHz350/1150 MHz
Socket115111511151
Pabrikasi14nm++14nm++14nm++

Jika diperhatikan, prosesor terbaru dari Intel ini masih menggunakan proses pabrikasi 14nm. Hal ini merupakan imbas dari masalah persediaan Intel pada 14nm. Selain itu, Intel juga pernah menunda pabrikasi 10nm mereka, sehingga hal tersebut kemungkinan besar merupakan alasan teknologi yang digunakan masih 14nm. Walaupun begitu, teknologi 14nm yang digunakan juga berbeda dari sebelumnya.

Pada sisi grafis, Intel menggunakan sebuah Intel UHD 630 yang sampai saat ini merupakan grafis buatan Intel yang terkencang. Prosesor ini juga sudah terbuka multiplier-nya, sehingga dapat dengan mudah di-overclock. Walaupun begitu, tindakan overclocking harus dilakukan oleh mereka yang mengerti caranya. Salah-salah, prosesor yang ada malah dapat mati total.

Untuk melakukan review kali ini, Dailysocial menggunakan peripheral berikut ini:

ProsesorIntel Core i9 9900K ES
MotherboardGigabyte Z390 UD
RAM2x 8GB Corsair Vengeance RGB Pro DDR4 3200MHz
HSFNoctua NH-D15
PSUAX1600i
KeyboardCorsair K70 RGB MK.2 SE Rapid Fire
MouseCorsair Harpoon RGB Gaming Mouse
MonitorMSI Optix MAG27C

Untuk hasil CPU-Z dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Arsitektur

Prosesor yang satu ini merupakan CPU pertama dari Intel yang langsung bisa beroperasi pada kecepatan 5 GHz. Sebelumnya, untuk mencapai angka ini, pengguna harus melakukan overclocking terlebih dahulu. Kecepatan 5 GHz akan tercapai pada saat Turbo Boost aktif secara otomatis saat menggunakan dua core.

Core i9-9900K yang kami dapatkan merupakan engineering sample (ES) yang kemungkinan besar bakal berbeda kinerjanya dengan versi retail. Prosesor ini memiliki total delapan inti dengan 16 thread. Hal tersebut membuat Core i9 9900K akan terbaca 16 inti pada saat menjalankan sistem operasi seperti Windows 10.

Dengan menyandang nama K dibelakangnya, prosesor ini tentu dapat dengan mudah di-overclock. Namun, pengguna awam diharapkan menjauhi kegiatan overclocking karena dapat merusak prosesor dan motherboard itu sendiri. Diperlukan pengetahuan tambahan agar overclocking dapat berjalan dengan baik dan stabil.

Core i9 memiliki cache sebesar 2 MB, membuatnya memiliki total 16 MB cache. Dibandingkan dengan Core i7, Core i9 punya cache 500 KB lebih besar, yang membuatnya menjadi lebih kencang lagi. Padahal generasi sebelumnya, Core i7 lah yang memiliki cache sebesar 2 MB per inti.

Core i9 diproduksi dengan masih menggunakan proses pabrikasi 14++ nm. Intel sendiri mengakui bahwa mereka masih kesulitan dalam memproduksi 10 nm. Dua simbol plus (+) itu sendiri merupakan tanda di mana Intel membuat generasi ini lebih kencang dan lebih tinggi frekuensi clock-nya. Arsitekturnya sendiri masih mirip dengan generasi sebelumnya.

QuickSync

Fitur yang satu ini sudah lama diperkenalkan oleh Intel, yakni pada saat prosesor Intel Core generasi kedua, Sandy Bridge, diperkenalkan pada tahun 2011. QuickSync sendiri merupakan sebuah inti dalam prosesor Intel Core I yang bisa melakukan encoding dan decoding video. Hal ini memang mirip dengan apa yang dimiliki oleh graphics card dari NVIDIA dan AMD.

Melakukan konversi video dengan menggunakan fungsi QuickSync akan menghemat waktu berkali-kali lipat. Misalnya saja saat kami melakukan pengujian konversi video dari H.264 ke DivX dengan menggunakan bagian prosesor dari Core i9 dan software Cyberlink Media Espressor, waktu yang diperlukan adalah 1 menit 16 detik. Sewaktu menggunakan QuickSync, waktu yang dibutuhkan adalah 19 detik saja.

QuickSync tidak hanya bisa digunakan untuk melakukan konversi video saja. Fasilitas ini pun bisa digunakan pada software lainnya seperti Adobe Photoshop, Microsoft Office, dan lain sebagainya. Dan performa dari setiap software juga akan meningkat saat QuickSync diaktifkan.

Seiring dengan meningkatnya generasi prosesor Intel, kemampuan QuickSync pun juga ditingkatkan. Mulai dari Kaby Lake, QuickSync sudah dapat melakukan konversi video dengan codec H.265 / HEVC. Jadi, hal ini cocok untuk mereka yang bekerja dalam bidang editing video.

Intel UHD 630

Hampir semua prosesor Intel mulai dari arsitektur Broadwell dipasarkan dengan menggunakan chip grafis terintegrasi. Untuk Core i9 9900K, terdapat sebuah grafis terintegrasi yang dinamakan Intel UHD (Ultra High Definition) 630. Tentunya, dengan hadirnya sebuah grafis terintegrasi akan membuat nilai tambah saat prosesor ini tidak digunakan untuk bermain game.

Grafis terintegrasi ini masih menggunakan arsitektur GT2 yang digunakan pada Intel Core I generasi ke 8. Oleh karena itu, driver grafis yang digunakan juga sama dengan generasi sebelumnya. Lalu apakah grafis terintegrasi ini bisa dipakai untuk bermain game? Ya dan Tidak!

Intel UHD 630 bisa digunakan untuk bermain beberapa game yang sudah lama, dengan catatan tidak menggunakan setting tertinggi. Untuk dapat bermain dengan lebih nyaman, tentu saja sebuah kartu grafis terpisah dibutuhkan.

Performa

Saat ini, Core i9 9900k merupakan prosesor kelas konsumen yang memiliki kinerja paling tinggi yang dimiliki oleh Intel. Prosesor ini memang cocok untuk digunakan dalam bekerja mau pun bermain game. Hal tersebut pula yang membuatnya memiliki harga yang tinggi, sekitar Rp. 9.500.000.

Kami pun melakukan pengujian terhadap prosesor yang satu ini. Sayang memang, kami belum memiliki prosesor yang pas untuk membandingkannya dengan Core i9 9900K. Tanpa harus berlama lagi, berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan software benchmark sintetis.

Untuk pengujian dengan game yang menggunakan grafis terintegrasi adalah sebagai berikut:

Verdict

Kinerja sebuah prosesor memang sangat penting dalam sebuah pekerjaan yang membutuhkan perhitungan yang rumit. Perhitungan rumit ini biasanya ditemukan pada saat seseorang melakukan editing gambar, video, dan bahkan bermain game. Hal seperti inilah yang ditawarkan Intel pada prosesor terbarunya, Core i9 9900K.

Kinerja prosesor dari Core i9 9900K sudah tidak perlu diragukan lagi. Dengan hasil yang kami dapatkan, semua pekerjaan dijamin akan selesai lebih cepat. Untuk bermain game, tentu saja prosesor ini akan mengerjakan pekerjaannya dengan sangat baik saat digabungkan dengan kartu gratis terpisah.

Feature lain yang ditawarkan seperti QuickSync juga akan banyak membantu para editor. Terlebih saat ini sudah banyak software yang sudah mendukung fungsi ini sehingga kinerjanya lebih cepat lagi. Konversi video pun akan selesai dengan sangat cepat pada saat fungsi ini diaktifkan pada software yang telah mendukung.

Grafis terintegrasi Intel UHD 630 yang ada pada prosesor ini juga dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, grafis terintegrasi ini memang tidak dirancang untuk bermain game dengan setting paling tinggi. Selain bermain game yang cukup lawas, Intel UHD 630 juga cocok untuk mereka yang membutuhkan koneksi ke monitor tanpa biaya tambahan.

Harga dari prosesor ini memang sepadan dengan kinerjanya. Dengan Rp. 9.500.000, prosesor ini dapat dimiliki oleh mereka yang sudah menggunakan Core i7 generasi sebelumnya. Intel juga menawarkan prosesor dengan generasi yang sama namun lebih murah harganya untuk mereka yang belum bisa membeli Core i9 9900K.

Sparks

  • Kencang!
  • Clock 5 GHz Turbo secara default
  • QuickSync meningkatkan kinerja software editing
  • Manajemen Turbo yang lebih baik
  • Lebih dingin walau masih 14nm

Slacks

  • Harga cukup mahal
  • Tidak menyertakan pendingin