26 August 2017

by Yoga Wisesa

[Review] Mouse Gaming MSI Clutch GM70, Jawara Baru Spesialis Permainan Shooter

Kehadirannya berpotensi besar mengancam kedudukan produk-produk high-end dari brand yang lebih populer.

Ketika dahulu ditanya soal gaming gear, MSI hanya menjawab bahwa mouse dan keyboard yang mereka ciptakan merupakan pendamping produk-produk utama seperti hardware, notebook, dan PC. Tapi jangan dikira MSI tak tertarik dengan ranah itu. Buka situs globalnya, dan Anda segera disodorkan tidak kurang dari sepuluh mouse dan enam keyboard gaming.

Asumsi saya, deretan gaming gear tersebut dahulu hanya dipasok ke negara-negara tertentu saja. Namun CES 2017 menandai sebuah perubahan strategi yang diusung sang produsen hardware gaming asal Taiwan ini. Tiga periferal anyar mereka ungkap di pameran teknologi terbesar di Bumi itu, dan Clutch GM70 merupakan salah satu perangkat yang MSI bangga-banggakan; yaitu mouse gaming berkonsep semi-modular pertama mereka.

MSI Clutch GM70 baru meluncur resmi di bulan Juli kemarin, dan saya sangat gembira menjadi salah satu orang pertama di Indonesia yang diperkenankan untuk mengulasnya. Bagi saya, uji coba juga jadi lebih mudah karena mouse ini mendukung genre permainan yang saya sukai: shooter dan action. Lalu apakah Clutch GM70 betul-betul dapat meningkatkan performa bermain? Simak review lengkapnya di bawah.

 

Bundel

Satu hal yang saya apresiasi adalah cara MSI membundel paket penjualan ini sehingga terasa memuaskan. Di dalam boks packaging hitam, saya menemukan mouse, dongle USB wireless, dua tipe kabel (normal dan braided), serta pilihan top cover dan side grip yang tersusun rapi. Produsen turut menyediakan pouch untuk memudahkan kita membawa-bawanya, dan jangan lupa, lembar panduan diselipkan di bagian paling bawah.

 

Desain

Clutch GM70 ialah mouse dengan arahan desain ambidextrous, dan MSI benar-benar ingin semua pecinta shooter dapat menggunakannya. Seperti Clutch GM40, device bisa digunakan baik di tangan kanan dan kiri, disempurnakan oleh sepasang thumb button di kedua sisinya. Di setting default, kedua rangkaian 'tombol jempol' punya fungsi serupa. Lalu selain itu, Clutch GM70 menyuguhkan layout tombol yang familier.

Aspek estetika juga merupakan elemen terkuat dari Clutch GM70. Penampilannya garang, tapi tidak berlebihan. Warna hitam menyelimuti tubuhnya, dan seolah-olah mouse mempunyai punggung metalik. Jika dilihat lebih teliti, bagian tersebut sebetulnya terbuat dari plastik, namun bukan sembarang plastik: yakni jenis matte yang mudah dibersihkan dan anti-bekas minyak serta sidik jari.

Pemilihan material Clutch GM70 sangat cocok buat saya. Side grip plastik memberikan efek 'rubbery' tanpa penggunaan karet berkat pola anti-slip, sehingga pemakaian di waktu lama tidak menyebabkannya rusak akibat minyak dari tangan. Plastik turut menjaga bobot Clutch GM70 berada di titik ekuilibrium - cukup berat demi menjaga bidikan tetap presisi, dan cukup enteng untuk diangkat. Struktur plastik itu diperkuat oleh frame logam, memproteksi area bawah dan samping.

Mouse dapat terhubung ke PC secara wireless (dengan dongle USB) atau melalui kabel. Pencahayaan LED RGB Mystic Light menyala ketika Clutch GM70 tersambung via kabel, dan di mode tersebut, LED bisa sajikan 'tarian' 16,7 juta warna. Selain Mystic Light, Clutch GM70 turut dibekali lampu indikator DPI berwarna merah agar Anda tak perlu menebak-nebak setting yang sedang aktif.

Modul lighting diposisikan di bawah dua tombol utama serta pada logo naga di punggung mouse. Via app MSI Gaming Center, Anda dapat menentukan warna serta pola pencahayaannya - ada efek breath, active on touch sampai rainbow.

Di sisi bawah, Anda dapat menemukan sejumlah tombol utility: terdapat switch power dan pairing (untuk mode wireless), serta tombol buat melepas kabel. Kabel removablebraided tersebut memiliki panjang 2m dengan kepala microUSB, diamankan oleh pegangan khusus di ujung unit mouse.

 

Kenyamanan

Jika mouse gaming diibaratkan sebagai pistol, maka Clutch GM70 adalah Glock 17. Ia fungsional, efektif dan berperforma tinggi. Semua aspek di sana punya manfaat, dan tidak ada bagian 'eksperimental' yang menyebabkannya jadi kurang nyaman. Clutch GM70 memiliki dimensi 125x665x39-milimeter, tapi ukurannya tersebut tergantung dari modul yang Anda gunakan.

Bagi tangan mungil saya plus postur claw grip, semua tombol berada dalam jangkauan jari. Saya menyadari bagaimana MSI menambahkan sirip sehingga pelat dua tombol utama jadi lebih lebar, mungkin dimaksudkan buat memperluas area input bagi mereka yang berjari lebih panjang. Selanjutnya, saya mengacungi jempol pada switch super-responsif, serta pada scroll wheel-nya - resistensinya pas, ringan namun tetap presisi (dibahas lebih jauh di bawah).

 

Kustomisasi

Salah satu keunggulan utama MSI Clutch GM70 adalah keleluasaan kustomisasi modul side grip dan top cover, masing-masing disediakan dua pilihan: ada jenis side grip dengan sayap pendek dan lebih panjang, serta top cover standar atau model lebih tinggi. Modul-modul tersebut tersambung ke mouse via magnet, mudah dilepas cukup dengan menekannya ke bawah (side grip) atau menariknya ke atas dari celah yang disediakan (top cover).

Kemudahan bongkar pasang modul memungkinkan kita menggunakan desain asimetris. Misalnya Anda tidak suka jempol atau kelingking menyentuh mouse mat, tinggal cantumkan side grip dengan sayap lebih lebar di area yang Anda inginkan.

Top cover tinggi sangat bermanfaat bagi gamer dengan jari panjang karena mengisi genggaman lebih sempurna, apalagi seandainya mereka terbiasa menggunakan postur palm grip.

 

MSI Gaming Center

Kekurangan terbesar, namun sangat mudah untuk diperbaiki, terletak pada penyajian companion app. Masalahnya bukan karena software-nya tidak lengkap, tapi akibat dari sulitnya menemukan aplikasi ini. Saat review ini ditulis, tidak ada tautan download di laman Clutch GM70, dan berita buruknya, MSI memiliki banyak software kustomisasi sehingga proses pencarian jadi membingungkan. Konfigurasi tidak tersedia di Dragon Center (notebook), Gaming App (desktop), dan Gaming Center versi lawas, hingga akhirnya saya menemukan link pengunduhan Gaming Center 1.0.0.6 melalui Support Page.

Sesudah MSI Gaming Center terpasang di PC, semuanya jadi lebih mudah. UI software ini memang tidak secantik punya rival, misalnya Asus ROG atau Corsair Utility Engine, namun ia tetap bisa menunaikan fungsinya dengan baik. Gaming Center akan langsung mendeteksi Clutch GM70 begitu mouse tersambung, dan dari sana Anda dapat mem-program ulang fungsi tombol, mengutak-atik sensor, serta mengubah warna dan pola pencahayaan.

Personalisasi lebih jauh bisa dilakukan dengan mengoprek setting sensor. Anda dipersilakan bermain-main dengan tingkat akselerasi, jarak lift-off, polling rate, DPI, kecepatan scroll serta kecepatan double click.

Alternatifnya, Anda dapat memakai software MSI Mystic Light untuk menyinkronkan pencahayaan RGB di mouse dengan komponen-komponen PC dan gaming gear lain semisal kartu grafis, pendingin CPU, keyboard serta headphone.

 

Pengalaman penggunaan dan performa

Biasanya saya membutuhkan waktu cukup lama untuk beradaptasi dengan mouse baru, tapi tidak pada Clutch GM70. Prosesnya hanya memakan beberapa menit saja, dan selanjutnya, ia segera menjadi ekstensi tangan saya. Saya menggunakannya buat bermain hampir semua game baru dan judul-judul favorit: Titanfall 2, Hellblade: Senua's Sacrifice, Nier: Automata sampai Conan Exiles.

Bahkan tanpa melalui proses kustomisasi (hanya mengubah sensitivitas mouse di game), saya merasakan peningkatan performa bermain Titanfall 2 secara drastis setelah sebelumnya memakai Clutch GM40. Kini, berlari dan melompat dari tembok ke tembok jadi lebih mulus; kemudian gerakan yang biasanya sulit saya lakukan (contohnya menggerakan mouse ke kiri sembari membidik musuh secepat-cepatnya) jadi jauh lebih gampang.

Hal tersebut menunjukkan keuntungan memakai Clutch GM70 di permainan-permainan shooter bertempo cepat, termasuk judul-judul eSport kompetitif seperti Counter-Strike: Global Offensive serta Overwatch. Dan sudah pasti ia akan memberikan keunggulan di berbagai game, baik single-player sampai jenis casual.

Keistimewaan itu merupakan buah dari pemanfaatan sensor optik gaming Avago PMW 3360, salah satu sensor terbaik di kelasnya yang sangat akurat dan mampu membaca gerakan di kecepatan tinggi. Clutch GM70 sendiri menghidangkan tingkat sensitivitas dari 1 hingga 18.000 DPI (dots per inch). MSI sepertinya tak main-main dalam memastikan mouse ini future-proof. Dan tak cuma sensor, mouse feet Teflon turut memudahkan Clutch GM70 menggelincir mulus di atas mouse mat - padahal saya hanya memakai tipe kain standar.

Tombol-tombolnya sangat empuk, mampu merespon tekanan secara presisi berkat penggunaan switch Omron. MSI menjanjikan daya tahan sampai 50 juta kali klik, membuatnya awet dipakai bertahun-tahun. Kemudian scroll wheel-nya juga tak kalah istimewa, memanfaatkan ALPS Encoder. Jika mencari-cari kelemahan secara lebih kritis, bagian yang masih dapat disempurnakan adalah thumb button-nya. Tombol-tombol kecil di sana terlalu empuk, sehingga saya sering kali tak sengaja menekannya.

Satu hal perlu Anda ketahui: Clutch GM70 bekerja maksimal di mode wired. Ketika tersambung secara fisik, mouse sanggup merespons di kecepatan 0,33-milidetik (polling rate 3.000Hz). Namun koneksi wireless tetap sama sekali tidak buruk, menyajikan waktu respons 1-milidetik (polling rate 1.000Hz).

 

Kesimpulan

Kehadiran MSI Clutch GM70 berpotensi besar mengancam kedudukan produk-produk high-end dari brand yang lebih populer, SteelSeries dan Razer misalnya. Namun untuk dapat menyalip kepopularitasan mereka, MSI harus lebih agresif dalam memperkenalkan serta mempresen-tasikan fitur-fitur canggih di Clutch GM70. Terlepas dari sejumlah kekurangan kecil, mouse ini akan memberikan keunggulan bagi para penggemar shooter, dan gamer pelu mengetahui eksistensinya.

Hal lain yang bisa diperbaiki adalah penyajian software pendukung. MSI perlu mencari cara agar aplikasi gampang ditemukan, mungkin dengan 'memperkecil' jumlahnya agar tidak membingungkan atau memunculkan fitur kustomisasi di app MSI selain Gaming Center.

Tentu saja, satu aturan tetap berlaku untuk Clutch GM70: kualitas tinggi menuntut harga tinggi pula. Mouse ini bukanlah produk murah. MSI belum mengabarkan kapan Clutch GM70 akan mulai dipasarkan di Indonesia, tetapi mereka sudah menetapkan harganya, dibanderol di kisaran Rp 1,3 juta.

Sebagai alternatif, MSI juga mempunyai Clutch GM60. Desain dan fiturnya identik dengan GM70; perbedaanya terletak pada tipe sensor (PMW 3330), DPI maksimal (10.800) dan ketiadaan sambungan wireless.

Clutch GM70 di mode wireless.

Clutch GM70 di mode wired.