17 February 2017

by Yoga Wisesa

[Review] MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii, Notebook Gaming Monster VR yang Bisa 'Melihat Anda'

Berkat fitur eye-tracking, tidak heran jika GT72 Tobii disebut-sebut sebagai notebook gaming tercanggih saat ini.

Tema 'monster' sering diangkat para produsen notebook gaming pada produk kelas high-end: laptop monster berlayar melengkung, desktop replacement monster dengan keyboard mekanik, hingga perangkat gaming monster bersenjata liquid cooling. Dan berkat ketersediaan kartu grafis PC dekstop di notebook,  premium tersebut sanggup menangani konten VR.

Namun sebagai pionir, MSI-lah yang lebih dulu mengimplementasikan sistem eye-tracking di produk laptop, dibubuhkan pada perangkat kelas GT. Teknologi racikan Tobii Technology itu dipamerkan pertama kali di Computex 2015, dan diperkenalkan secara resmi melalui pengumuman GT72 Tobii di pertengahan 2016. Berkat kemampuan itu, tidak heran jika GT72 Tobii disebut-sebut sebagai notebook gaming tercanggih saat ini.

Dan selama beberapa minggu ini, saya diberikan kesempatan untuk menjajal MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii secara leluasa. Nama yang diusungnya mengindikasikan pemakaian GPU GeForce GTX 1070 dan prosesor Intel Core i7 generasi keenam. Rumor mengatakan bahwa GT72VR 6RE merupakan varian GT terakhir yang dibekali teknologi Tobii. Tapi saya pribadi berharap MSI tetap melakukan refresh CPU Intel 7th-gen karena setelah mencobanya sendiri, kapabilitas eye-tracking bukanlah gimmick semata.

 

Design

MSI seringkali mengumpamakan produk mereka dengan mobil sport, bahkan terus terang bilang bahwa supercar merupakan sumber inspirasi desain dan performa laptopnya. Jika notebook diibaratkan seperti kendaraan mewah, maka GT72VR 6RE ialah Lamborghini Huracan-nya notebook: meski masuk ke kategori 'monster', rancangannya lebih beradab dibanding perangkat sekelas, dan berkat eye-tracker Tobii, ia jauh lebih pintar dari produk kompetitor.

Arahan desain a la supercar masih bisa terlihat jelas di case GT72VR 6RE. Lekukan punggungnya menyerupai kap mobil, dan di sana Anda bisa menemukan lambang khas MSI Gaming G Series (desainnya di-update tanpa teks di GT dan GS varian terbaru). Berada di sisi belakang, heat sink-nya dibuat menyerupai grille dekat bumper mobil, dan saya sangat menyukai sentuhan warna merah berlatar belakang hitamnya. Lalu dua garis lampu LED di depan menyempurnakan penampilannya.

Seperti biasa, Anda bisa mengustomisasi warna lampu LED - termasuk menentukan mode/pola pencahayaan keyboard - melalui aplikasi MSI Dragon Center. Terdapat pilihan 16,8 juta warna, dan di sana Anda bisa mengatur tingkat kecerahan sampai menyimpan profile. Dan tak cuma itu saja, kita bisa menyambungkan smartphone ke laptop dan menggunakannya a la remote control.

Layar 17-inci lebih yang terpasang di tubuh berukuran 428x294x58-milimeter memang membuatnya lebih pas digunakan sebagai pengganti PC desktop ketimbang ber-gaming secara mobile. Meski begitu, rancangannya lebih bersahabat dari perangkat sejenis. GT72VR 6RE ideal untuk dipakai para gamer nomaden karena bobotnya belum menyentuh 4-kilogram (3,85kg). Walau begitu, Anda tetap harus membawa adapter sebesar batu bata dan menyambungkannya ke sumber listrk agar hardware beroperasi optimal.

Berkat tubuh yang lapang, MSI bisa memasukkan papan ketik SteelSeries berukuran penuh dengan numpad dan function key lengkap (dibahas lebih lengkap di bawah). Tombol power serta shortcut ke fungsi on/off monitor, turbo fan, XSplit Gamecaster dan SteelSeries Engine 3 terdapat di kiri keyboard; lalu grille speaker berada di area atasnya. Wrist rest-nya sangat luas dan MSI turut membubuhkan lapisan matte lembut di sana buat memastikan pengalaman penggunaan laptop tanpa mouse tetap nyaman.

Saat Anda membuka lid dan mengaktifkan GT72VR 6RE, tiga buah lampu berwarna oranye-merah di bawah layar akan menyala. Itulah sensor Tobii Eyetracking.

Material & build quality

Rahasia MSI dalam menekan berat notebook di bawah 4kg adalah penggunaan bahan plastik dan hanya di punggung layar sang produsen menyematkan lapisan aluminium brushed. Namun kabar gembiranya, plastik penyusun tubuh GT72VR 6RE merupakan jenis premium dan sama sekali tidak membuatnya terlihat murahan. Strukturnya sangat kokoh tanpa ada area-area yang empuk. Konstruksi pelat papan ketiknya sangat kuat, dan LCD juga tidak terganggu ketika frame layar saya tekan.

Berbeda dari logam, plastik lebih tahan penyok, lalu permukaan doff di sana juga meminimalisir efek baretan. Tentu ada sedikit dampak negatif pada pemakaian plastik, yaitu distribusi panas yang kurang optimal. Dari pengalaman sejauh ini, panas berpusat di tengah keyboard, namun temperaturnya tidak pernah membuat proses pengoperasian jadi tidak nyaman. Bahkan saya tidak pernah menyalakan fan boost saat ber-gaming.

Connectivity

Tubuh yang luas memungkinkan MSI membekali GT72VR 6RE dengan beragam konektivitas fisik: ada empat port USB 3.0, empat port audio 3,5mm (mic-in, headphone-out, line-in, dan line-out) dan SD card reader di sisi kiri; port LAN, HDMI, mini DisplayPort dan USB type-C 3.1 di belakang; serta sebuah port USB 3.0 lagi di sisi kanan. Laptop juga mempunyai optical disk drive DVD Super Multi, dan semua ini membuatnya selengkap PC desktop.

Display

MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii menyuguhkan layar IPS LG Philips LGD046E seluas 17,3-inci. Panel tersebut berkepadatan 127ppi, dengan refresh rate 120Hz, tekstur non-glossy, rasio 16:9, didukung teknologi Nvidia G-Sync. Berkat color gamut NTSC 94 persen - diadopsi dari teknologi display Prestige - layar mampu menghidangkan gambar yang tajam dengan reproduksi warna akurat, serta memastikan kontennya nyaman di mata.

Dari sedikit riset, panel GT72VR 6RE Tobii mempunyai tingkat kecerahan 327-nit dan rasio kontras 1000:1. Setup-nya setara dengan notebook premium 17-inci lainnya. Menariknya, penggunaan lapisan doff tidak menyebabkan gambar jadi lebih grainy atau mengekspos efek screen-door (warna merah-hijau biru jadi terlihat).

Distribusi brightness juga sangat baik, tidak ada flickering dan efek backlightbleeding-nya minimal. Tapi meskipun panel sangat ideal untuk pemakaian indoor, sinar matahari secara drastis dapat memengaruhi visibilitas konten - terlepas dari dukungan lapisan matte dan teknologi IPS. Anda tetap disarankan buat menggunakannya di dalam ruang.

Performa display yang jempolan itu memang tidak mengherankan. MSI pernah menyampaikan bahwa mereka memberikan perhatian khusus dalam prosedur penyusunan panel dan melakukan konfigurasi software di tiap unit notebook.

Keyboard, touchpad & wrist rest

Laptop kembali mengandalkan keyboard racikan SteelSeries, dan kualitasnya tak perlu diragukan. GT72VR 6RE menyuguhkan papan ketik selebar 34,5x10,5cm, dengan lima baris tuts. Walaupun bukan keyboard mekanik, komposisinya sangat pas: key travel dan tingkat keempukannya sangat ideal dan fleksibel baik untuk bermain ataupun mengetik. Tombol abjad-nya berukuran 1,5x1,5cm, namun ada penyusutan ukuran di function key (1,3x0,9cm) dan angka (1,2x1,5cm).

Kabar baiknya, MSI tidak memangkas ukuran tombol arah, sangat membantu bagi Anda yang sering menggunakannya sebagai input kendali di permainan.

Touchpad sediri diposisikan sedikit condong ke kiri palm rest, tapi tidak benar-benar di tengah tombol spasi. Ia hanya dibatasi secara 'visual' oleh LED, jadi ada kemungkinan input tidak terbaca karena ternyata jari Anda melewati garis sensor. Touchpad seluas 11,2x6,5cm tersebut mempunyai jenis permukaan serupa wrist rest, terasa lembut dan mulus saat jari Anda menyentuhnya, plus tombol fisik. Di unit review ini, resistensi tombolnya sedikit kurang konsisten - tombol kiri lebih keras dari kanan.

Palm rest-nya amat sangat lapang. Anda memperoleh area selebar 11cm di tangan kiri dan 20cm lebih di tangan kanan. Mungkin karena adanya lapisan sekunder, suhu wrist rest tak pernah melewati batas kewajaran, hanya sekedar jadi hangat sewaktu GT72VR 6RE digunakan dalam sesi gaming intensif. Sekali lagi, teksturnya terasa sangat halus di kulit.

Tobii Eyetracking

Pertanyaan terbesar yang mungkin diajukan calon konsumen soal GT72VR 6RE Dominator Tobii adalah seberapa esensial-kah fitur eye-tracker Tobii di sana? Premisnya memang sulit dijelaskan hingga Anda mencobanya langsung. Berperan sebagai input kendali sekunder, Tobii Eyetracking membantu kita dalam game, sewaktu melangsungkan live stream, serta membantu menghemat pemakaian daya.

Di desktop, Anda bisa mengaktifkan fitur dim screen agar layar jadi meredup saat Anda sedang tidak berada di depan laptop. Kemudian pengguna juga bisa menyalakan gaze trace buat memunculkan indikator ke arah mana mata melihat. Proses setup Tobii-nya sendiri sangat mudah, disajikan a la minigame. Sistem akan bertanya apakah Anda mengenakan kacamata atau lensa kontak, lalu bisa menyimpan profil pengguna berbeda.

Di dalam permainan, Tobii Eyetracking lebih berguna lagi. Tak semua judul mendukung kapabilitas tersebut, tapi jumlah game-nya terus bertambah, dan bisa dinikmati di hampir semua hasil publikasi Ubisoft. Umumnya, eye-tracker berfungsi untuk membantu Anda melihat lingkungan virtual secara lebih luas tanpa perlu mengubah arah gerak karakter.

Di permainan yang sudah saya coba seperti Watch Dogs 2, Assassin's Creed Syndicate dan Deus Ex: Mankind Divided, penyajian sistem eye-tracking hampir serupa. Saat mata Anda menatap ujung layar - samping kiri, kanan, atas maupun bawah - kamera secara otomatis bergerak ke arah sana hingga fokus Anda kembali ke tengah. Arah senjata/crosshair sendiri tidak berubah, jadi teknik ini bisa digunakan buat mengintip keadaan sekitar dan lokasi musuh.

Kapabilitas deteksi arah dari Tobii Eyetracking sangat presisi, tak terpengaruh walaupun Anda memakai kacamata. Keakuratanya dapat dirasakan langsung ketika menikmati game eye-tracking dedicated semisal Beatshot. Lalu apakah keberadaan eye-tracker merupakan metode curang memenangkan pertandingan? Tidak, menurut MSI, teknologi ini dihadirkan untuk memberikan Anda keunggulan dalam game.

Hardware & performance

Sususan hardware dari MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii terbilang optimal dan elegan: lebih dari cukup buat menjalankan game-game terbaru, tapi juga tidak berlebihan. Kombinasi Intel Core i7 6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070 dan RAM 16GB di sana sanggup melahap hampir semua game bergrafis berat. Notebook menyajikan dua tipe storage, yakni SSD Toshiba 256GB dan hard drive Hitachi 1TB.

Untuk lebih lengkapnya, spesifkasi hardware laptop ini bisa Anda lihat lewat screenshot Speccy di bawah:

Beberapa software benchmark yang saya gunakan untuk menguji kemampuan perangkat keras GT72VR 6RE meliputi PCMark 8 Creative Conventional 3.0, 3DMark 11 Performance 1.0, 3DMark Time Spy 1.0, serta Unigine Heaven 4.0 dan Valley. Seluruh sesi uji itu menunjukkan hasil sangat positif.

Penilaian dari PCMark 8 Creative Conventional 3.0 sangat unik karena memposisikan GT72VR 6RE di atas gaming PC 4K dengan skor 4780. Di sana, software bilang bahwa sistem ini lebih baik dari 88 persen hasil benchmark device lain.

Dari hasil 3DMark 11 Performance 1.0, laptop gaming ini mendapatkan skor 15394 - kinerja grafisnya di atas rata-rata gaming PC VR ready, namun masih di bawah rig gaming 4K.

Untuk 3DMark Time Spy 1.0, GT72VR 6RE Tobii mengamankan skor 5052, jauh di atas gaming laptop tapi lagi-lagi belum siap menangani gaming di resolusi ultra-HD.

GT72VR 6RE Tobii juga tidak sulit menangani Unigine Valley dan Heaven di setting serta efek grafis tertinggi dengan resolusi 1080p (single display, non-3D). Masing-masing memperoleh skor terbaik 3326 dan 2145 dengan rata-rata frame rate per detik 79,5 dan 85,2.

Gaming

Kesanggupan MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii dalam menjalankan game tidak perlu lagi dipertanyakan. Permainan-permainan yang sudah saya coba seperti Titanfall 2, Watch Dogs 2, Resident Evil 7 hingga versi early access Conan Exiles tersuguh fantastis di sana, di setting grafis tertinggi dan resolusi full-HD. Hanya dalam Deus Ex: Mankind Divided saja laptop terlihat sedikit kewalahan, tapi saya masih ragu jika kekurangan itu sepenuhnya berada di sisi GT72VR 6RE karena game terasa tidak optimal di banyak mesin - bahkan saya tidak bisa mengambil screenshotvia Fraps.

Sebuah peribahasa menyatakan bahwa 'gambar bisa melukiskan ribuan kata-kata'. Jadi dari pada menjelaskannya panjang lebar, silakan Anda nikmati galeri screenshot di bawah ini.

Titanfall 2

Resident Evil 7

Watch Dogs 2

Conan Exiles

Sebagaimana laptop gaming lain, mengandalkan baterai saja ketika bermain game sangat tidak dianjurkan. Notebook perlu tersambung ke sumber tenaga secara konstan supaya Anda memperoleh kualitas maksimal. Bahkan buat browsing dan mengakses konten multimedia, baterai 9-cell 83-Whr di dalam hanya mampu bertahan selama kurang lebih tiga setengah jam saja.

Untuk sebuah notebook, GT72VR 6RE Tobii menyimpan speaker yang tergolong mumpuni dan bertenaga tanpa ada distorsi maupun efek bergemuruh. MSI mengusung setup 2.1, dan hardware-nya diracik oleh Dynaudio. Di sana juga ada software Nahimic 2, bisa dimanfaatkan buat memperoleh output maksimal sesuai jenis konten hiburan yang sedang dinikmati. Di sisi input, microphone-nya juga akurat dalam mereproduksi suara.

Verdict

Tiga hal menjadi aspek primadona dari MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii: pertama adalah kesanggupannya menunjang konten virtual reality berkat keberadaan GeForce GTX 1070, kedua ialah kelengkapan fitur di tubuh atraktif yang tidak terlalu bulky ataupun berat, dan ketiga tentu saja adalah kehadiran fitur eye-tracking Tobii Technology - dan aspek inilah yang membuatnya distingtif. Titel 'VR ready' sendiri merupakan jaminan kesanggupan notebook untuk menyikat segala macam judul permainan.

Penghalang terbesar yang mencegah orang meminang MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii terletak pada aspek harga. Device ini dibanderol Rp 37 juta. Dengan jumlah uang itu, Anda bisa merakit PC yang beberapa kali lebih bertenaga. Namun perlu diingat, produk ini menawarkan mobilitas tinggi serta kesederhanaan pemakaian, dan selain spesifikasi hardware, Tobii Eyetracking-lah yang membuatnya unik.

Seperti produk MSI lain, menakar dari seluruh kemampuan GT72VR 6RE Tobii, Rp 37 juta sebetulnya merupakan harga yang masuk akal, dan prediksi saya, Anda tidak akan menyesal jika memutuskan untuk memilikinya.