18 June 2015

by Yoga Wisesa

[Review] Notebook Gaming 'Monster' MSI GT80 2QE Titan SLI

Perjalanan GT80 dimulai dari rumor yang beredar kira-kira tahun lalu, sewaktu MSI menyanggupi pertanyaan mengenai, mungkinkah produsen membubuhkan keyboard mekanik dalam notebook? Saat itu mayoritas orang masih belum yakin bagaimana cara melakukannya, sembari mengutarakan argumen memberatkan. GT80 membuktikan asumsi mereka salah.

MSI GT80 Titan ialah perpaduan dua visi berbeda. Di satu sisi, MSI bereksperimen supaya (lagi-lagi) nama mereka tercatat sejarah. Namun di sisi lain, sang produsen asal Taiwan tersebut sangat ingin GT80 menjadi produk praktis, solusi 'mobile' buat para gamer hardcore yang sama sekali tidak mau berkompromi soal kinerja. Oleh karena itu, penilaian tidak bisa semata-mata ditakar dari perspektif biasa-biasa saja. Sudut pandang perlu digeser sedikit.

Selama kira-kira dua minggu, Trenologi mendapatkan kehormatan untuk menjajal GT80 Titan secara langsung. Jika Anda malas membaca ulasan panjang di bawah, saya akan mempermudahnya: MSI GT80 adalah notebook gaming tercanggih, terunik dan tercepat di planet Bumi. Namun kita perlu tahu seberapa besar signifikansinya di industri gaming, seberapa efektifkah dirinya, serta mampukah ia memicu tren baru di ranah notebook?

Mari simak review-nya.

The looks

Produsen PC dan notebook sering sekali menganalogikan produk mereka dengan mobil sport. Corporate Director Dell Jeff Lu bilang Alienware Area-51 sebagai Bugatti Veyron-nya komputer, lalu hampir seluruh varian terbaru laptop gaming MSI mengacu pada desain sports car. Tetapi buat saya, GT80 Titan sama sekali tidak masuk ke kategori super/hypercar. Ia merupakan tank di lini notebook, semisal AMX-56 Leclerc-nya Perancis atau Leopard 2A7 dari Jerman.

Keluarkan ia di keramaian, orang-orang akan menolehkan kepala. Sebabnya bukan karena ia menarik perhatian lewat lampu-lampu bak pohon Natal. Entah bagaimana GT80 terlihat anggun, elegan, sekaligus 'mengancam' dengan tubuh besarnya. Ada emblem naga MSI G Gaming Series menyala di belakang layar, ditemani oleh sepasang LED merah - mirip mata makhluk ganas yang siap menerkam mangsa.

 

Info menarik: [Computex 2015] Eye-Tracking dan Fitur Andalan Lain MSI Bubuhkan di Notebook Mereka

Rancangan penempatan hardware, papan ketik, serta pernak-pernik pelengkap terbilang jenius. Unit review tersebut adalah versi paling high-end, menyimpan sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 980M melalui SLI. Uniknya di sesi gaming paling intens sekalipun, Anda tidak akan terganggu oleh panas. Komponen dimampatkan ke area dekat layar, termasuk GPU. Memberikan ruang lapang bagi keyboard serta hybrid numpad/touchpad ber-LED.

MSI GT80 bukanlah notebook berukuran mungil, lid layarnya tebal, bahkan ia dapat masuk ke kategori desktop replacement. Palm rest-nya hadir melalui aksesori terpisah (sangat empuk), lalu tanpa adapter serta baterai, bobot mencapai 4,5 kilogram. Memang berat, tapi tergolong lazim di kelas gaming notebook. Satu kekurangannya hanyalah warna LED, cuma tersedia merah, termasuk panel numpad.

Notebook ini mengedepankan elemen persegi, bisa Anda lihat dari tombol power, lekukan-lekukan, sampai garis LED merah pemisah porsi komponen dengan keyboard. Namun tak berarti ia tidak ergonomis. Soal build-quality, tidak ada yang perlu dipermasalahkah: GT80 2QE Titan SLI sangat kokoh dan tangguh, tubuhnya dibuat dari kombinasi logam dan polikarbonat solid. Sama sekali tidak ada kesan murah.

The display

Dengan komponen internal papan atas, tidak sulit bagi GT80 bermain di resolusi lebih tinggi. Tapi pemilihan panel anti-glare full-HD 1920x1080 berukuran 18,4-inci memastikan komposisi hardware dan software seimbang, di mana game blockbuster sudah pasti berjalan mulus. Layarnya sangat cerah, menyuguhkan hasil tajam serta sudut pengelihatan luas. Dalam The Witcher 3, saya sangat menyukai kontras warna merah dan biru di langit senja, dipadu efek cahaya api unggun.

Rona dan detail adalah tumpuan utama display. Dari riset di internet, panel mempunyai tingkat sRGB color gamut 97,2 persen, di atas rata-rata 96,9 persen. Ia bersinar cerah di 303 nits, cuma satu poin di bawah Asus ROG G751JY.

The keyboard & touchpad

Papan ketik ialah elemen paling istimewa dalam notebook. Saya bingung mulai dari mana, sebab belum pernah ada laptop lain sanggup menyajikan sensasi serupa GT80. Klaim MSI sebelumnya terbukti benar, keyboard terasa sangat nyaman sembari mengeluarkan bunyi yang memuaskan. Tidak masalah apakah Anda sedang bermain game atau sekedar mengetik, keyboard-nya sungguh adiktif.

Buat meraih hal itu, MSI memanfaatkan switch Cherry MX Brown racikan SteelSeries. Ia merupakan jenis paling fleksibel, di mana tuts bergerak ke dalam sejauh 1,9 milimeter, membutuhkan daya dorong sebesar 60 gram. Papan ketik telah diuji agar tahan ditekan hingga 50 juta kali. Berkatnya, rata-rata jumlah kill saya di satu pertandingan Titanfall bertambah tiga-empat orang. Mengagumkan.

Beralih sedikit ke kanan, Anda segera menemukan kombinasi unik antara touchpad dan numpad. Inilah solusi MSI menghadapi keterbatasan ruang periferal laptop. Melalui satu tombol kapasitif, Anda dapat menggonta-ganti fungsinya. LED akan menyala sewaktu masuk ke mode numpad. Lewat metode tersebut, maka persentase salah tekan berukurang drastis. Saya juga menyukai suara klik pada tombol, walaupun sedikit berat.

The sound

Audio biasanya menjadi faktor paling lemah di notebook, dan MSI mati-matian berupaya agar masalah itu tidak menodai GT80 dengan menambatkan sepasang speaker Dynaudio 4 + 1 plus subwoofer dan teknologi Audio Boost 2. Suaranya begitu lantang, sampai-sampai seisi rumah mendengar aksi perampokan di awal Grand Theft Auto V, padahal pintu kamar sudah tertutup. Saya meringis ketika pedang baja Geralt menebas leher lawan, audio terdengar begitu meyakinkan.

Saya mendapat kesan bahwa suara sengaja dikhususkan buat gaming, dan fokus pada detail. Untuk musik, reproduksinya kurang akurat dibanding iPod Classic tua, kemudian akan lebih baik adai tendangan bass ditingkatkan lagi. Saya juga sempat menemui distorsi, belum menemukan solusinya meski mengubrak-abrik aplikasi Sound Blaster Cinema 2 (terutama berdasarkan tes Bohemian Rhapsody dan Hotel California). Tipe terbaru diganti Nahimic.

The connectivity

Konektivitas dan I/O-nya melampaui standard PC. Anda ditawarkan akses langsung ke lima port USB 3.0 (dua di kanan, dua di kiri, satu di belakang), HDMI 1.4, Killer DoubleShot Pro Gb LAN, portinput/output audio, card reader SD (XC/HC), hingga optical drive Blu-ray Writter. Anda dipersilakan menambahkan speaker channel 7.1 via output SPDIF. Dan jangan lupakan webcam full-HD mungil bersembunyi di atas layar.

Di sisi tak kasat mata, Anda memperoleh sambungan Bluetooth 4.1 beserta wireless LAN Killer DoubleShot Pro 11ac Wi-Fi.

 

Info menarik: Sambut Kebangkitan PC Desktop, MSI Siapkan Nightblade MI dan Aksesori Gaming

The features

Killer DoubleShot Pro Gb LAN dan 11ac ditambatkan demi meminimalisir gangguan dalam multiplayer online, efek sampingnya adalah keluhan dari seisi kantor/rumah karena ia 'menyedot' bandwith. Dan saya telah merasakan langsung kehebatan teknologi Super RAID 3 4 SSD RAID0 untuk memindah-mindah dan membuka data.

Fitur berguna lainnya terletak pada aplikasi MSI Dragon Gaming Center. Di sana Anda bisa memonitor temperatur, kecepatan jaringan, melihat konsumsi listrik, serta mengakses software GeForce Experience dan XSplit Gamecaster. Kemampuan lainnya meliputi Instant Play - masuk ke permainan lewat satu tombol, serta setting mode 'Shift': Green, Comfort atau Sport.

The beast inside

Berada di hierarki teratas ranah laptop gaming, MSI membekali GT80 Titan dengan bermacam-macam komponen hardware canggih yang bisa mereka temukan. Menemani dua kartu grafis GeForce GTX 980M SLI, prosesor Intel Core i7-4980HQ 2,8GHz turut disiapkan, dilengkapi RAM 32GB, penyimpanan berbasis Super RAID 3 1TB dan hard drive 7200rpm, beroperasi di Microsoft Windows 8.1 64-bit (siap di-upgrade ke Windows 10).

Sebelum membahas porsi gaming, saya terlebih dulu akan menunjukkan kelemahan GT80 Titan: baterai. Baterai 8-Cell 5225mAh tidak seperkasa raksasa mitos Yunani kuno itu, segera habis dalam dua jam untuk browsing dan mengetik. Tapi mengingat GT80 merupakan desktop replacement, saya percaya penggunaannya tidak terlalu jauh dari sumber listrik.

GT80 2QE Titan SLI saya uji lewat tiga software benchmark, Unigine Heaven, Valley dan 3D Mark. Di Heaven, skor memperlihatkan angka 3054. Rata-rata fps mencapai 121,2, fps minimal 28,5, maksimal 225,3 dan suhu terpantau 87 derajat. Di Valley, fps minimal sempat menyentuh 25,2, maksimal 177,9, rata-rata 111,1, dan skor total 4646. Temperatur tidak mencapai 80 derajat Celcius.

Buat 3D Mark via Fire Strike Extreme 1.0 yang cukup membebani, GT80 Titan SLI meraih skor 7014. Artinya ia sukses melewati kelas gaming laptop dan sanggup menangani Oculus Rift berdasarkan spesifikasi rekomendasi. Sayang masih beberapa ribu poin lagi untuk mencapai 4K gaming sesungguhnya.

Dua minggu sejujurnya ialah waktu yang tergolong singkat buat menjajal monster cantik ini, untung saja saya sempat menikmati GT80 Titan lewat permainan Titanfall, Far Cry 4, Project CARS, Grand Theft Auto V dan The Witcher 3: Wild Hunt. Beredar sejak awal 2014, Titanfall bukanlah tantangan berat bagi GT80. Di setting grafis 'rata kanan' dan full-HD, game berjalan semulus sutra. Laptop seakan-akan berkata, "Ayo beri yang lebih berat lagi."

 

Far Cry 4 di setting tertinggi masih belum mampu menaklukkan GT80 2QE Titan. Awalnya saya bermaksud mengambil beberapa screenshot, ternyata dua jam habis tanpa terasa. Bagaimana dengan Project CARS serta Grand Theft Auto V? Kabar baik, notebook lulus ujian dengan lancar. Pada dasarnya, Anda bisa memainkan hampir semua judul game di opsi grafis Ultra, dan GT80 Titan bahkan tidak akan 'berkedip'.

Misi saya menjegal GT80 Titan berhasil berkat Nvidia HairWorks di The Witcher 3 saat slider diletakkan di posisi maksimal. Ketika fitur grafis itu dimatikan, permainan berubah halus, apalagi performa semakin meningkat di versi 1.06. Menurut saya HairWorks hanyalah gimmick eksperimental, aktif tidaknya fitur sama sekali tidak mengurangi pengalaman Anda berburu monster di level visual maksimal.

TRL's verdict

MSI GT80 Titan SLI bukanlah notebook gaming untuk semua orang. Seperti jet Gulfstream atau yacht mewah, hanya segelintir orang yang berminat atau sanggup memilikinya. Namun setelah mencobanya, pandangan Anda dalam melihat laptop gaming akan berubah. Mungkin Titan belum mampu memercik api revolusi di ranah ini, tapi MSI lagi-lagi sukses memahat namanya di sejarah notebook.

Untuk sekarang, Titan belum mempunyai pesaing, dan harganya senilai dengan uang yang Anda keluarkan. Saya akan merindukan GT80 sesudah unit review tersebut dipulangkan ke pemiliknya.

Di Indonesia, GT80 2QE Titan SLI dibanderol di kisaran harga Rp 53 juta.