3 April 2019

by Lukman Azis

[Review] OPPO F11 Pro; Berkekuatan AI dan Kamera 48 MP

OPPO F11 Pro memiliki sistem manajemen cerdas berbasis AI, termasuk untuk meningkatkan kemampuan kameranya

Belakangan smartphone masa kini makin pintar, utamanya sejak teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau disingkat AI) merambah ke dunia smartphone. Di mana perangkat ini mempelajari dan berusaha memahami kebiasaan penggunanya, sehingga mampu meningkatkan user experience secara personal sesuai kebutuhan.

Salah satu smartphone yang mengusung fitur-fitur berbasis AI terbaru adalah OPPO F11 Pro, fokusnya pada sistem manajemennya yang pintar dan efisien, serta meningkatkan kemampuan kameranya. Langsung saja kita mulai review OPPO F11 Pro-nya.

Kamera 12 MP atau 48 MP tanpa AI

Antarmuka kamera OPPO F11 Pro/ Lukman Azis

Dua kamera 48 MP dan 5 MP (depth sensor) tersemat di punggung F11 Pro, lengkap dengan phase-detection autofocus dan single-LED flash. OPPO mengandalkan sensor gambar utama Sony IMX586 yang berukuran 1/2 inci beresolusi 48 MP dengan piksel 0.8 μm dan aperture f/1.8.

Modul dual kamera OPPO F11 Pro/ Lukman Azis

Berkat implementasi pola filter warna 'Quad Bayer', setiap 2×2 piksel digabungkan dan bekerja sebagai satu piksel. Sehingga menawarkan resolusi 12 MP dengan piksel besar 1,6 μm yang memiliki performa low-light lebih baik.

Pada F11 Pro, kita bisa memilih menggunakan resolusi 12 MP atau 48 MP. Bila memilih resolusi 12 MP dengan piksel 1,6 μm, Anda akan mendapat dukungan AI Image Processing, seperti AI Scene Recognition dan Beautification. Serta banyak fitur lain yang ditawarkan seperti optical zoom 2x, dazzle color mode, HDR, dan efek filter.

Sebaliknya bila memilih mode 48 MP dengan piksel 0.8 μm, kita mendapatkan foto dengan resolusi sangat tinggi. Namun kehilangan dukungan AI Image Processing dan hampir kehilangan semua fitur yang ada.

Sejauh ini mode 12 MP (1,6 μm) dengan AI Scene Recognition pada F11 Pro memang sangat mengesankan, terutama detail dan warnanya yang lebih keluar.

AI Scene Recognition sendiri kini dapat mengenali 23 jenis pemandangan (scene) dan 864 skenario. Meskipun terkadang kontras warnanya terlihat sangat berlebihan, tapi kita dapat menghasilkan foto yang bagus secara instan tanpa perlu di-edit lagi.

Sementara hasil foto 48 MP (0.8 μm) tanpa AI Image Processing, warna yang dihasilkan cenderung lebih flat dan mungkin perlu pengolahan lebih lanjut. Tetapi satu hal menarik adalah kita bisa menggunakan resolusi 48 MP ini di mode expert.

Pada kondisi cahaya yang ideal atau berlimpah, kita bisa memaksimalkan resolusi 48 MP ini dengan menerapkan ISO 100 untuk mendapatkan foto yang detail, shutter speed mengikuti nilai exposure compensation, dan kunci terakhirnya ada di white balance untuk mendapatkan warna foto akurat atau dengan sengaja untuk membuat nuansa yang berbeda.

Tak hanya siang hari, dengan F11 Pro kita juga bisa menghasilkan potret malam hari memukau. Tentunya berkat ukuran piksel 1,6 μm yang besar di resolusi 12 MP dan mode malamnya (night).

Kamera akan menggunakan shutter speed lebih lambat, menggabungkan multi frame untuk mengurangi noise, sehingga dapat menghasilkan foto yang cerah. Kuncinya tangan kita harus benar-benar stabil, untuk hasil yang optimal letakkan smartphone atau gunakan tripod. Berikut hasil foto dari OPPO F11 Pro:

Rising Camera dan Face Unlock

Satu hal yang mencolok pada F11 Pro tentunya rising camera. Perangkat ini memiliki kamera depan 16 MP (f/2.0) yang tersembunyi di body dengan mekanisme pop-up yang akan muncul saat menggunakan kamera depan dan face unlock.

Ya, ada fitur face unlock - terus terang saya keberatan kalau fitur ini hilang karena bagaimana pun face unlock memudahkan untuk membuka kunci smartphone.

OPPO menyediakan dua cara, tekan tombol power dan kamera depan akan langsung muncul atau tekan tombol power, terus usap ke atas, dan barulah kamera depan akan muncul.

Saya memilih opsi kedua karena dua alasan, pertama kadang saya hanya ingin sekilas melihat jam dan notifikasi. Kedua, alasan keamanan - bagaimana bila saat smartphone dikantongi tidak sengaja tertekan tombol power-nya.

Soal ketahanan, OPPO mengklaim mekanismenya mampu bertahan hingga 200.000 naik turun. Bila simulasi pemakaian sehari untuk selfie dan face unlock sebanyak 30 kali, artinya kamera depannya dapat digunakan lebih dari 6 tahun.

Beralih ke antarmuka kameranya, ada lima mode yang tersedia yaitu photo, portrait, video, pano, dan time-lapse. Perlu diketahui, fitur AI Scene Recognition tidak bekerja di kamera depan, sedangkan fitur Beautification hanya bekerja di mode photo dan portrait (tidak bekerja di video).

Hasil foto selfie 16 MP sudah mencukupi untuk di-share ke media sosial, bagaimana bila untuk vlog? Saya akan membahas sedikit kemampuan perekaman video depannya, kamera depannya ini belum auto focus dan hanya mampu merekam video 1080p saja. Serta, ada sedikit kena crop, karena di mode photo aspek rasionya 4:3, sementara di mode video berubah menjadi 16:9.

Uniknya adalah kamera depannya ini sepertinya punya fitur face detection, jadi untuk aktivitas vlogging cukup baik karena kamera akan fokus ke muka. Dengan catatan jangan bergerak terlalu cepat dan cahayanya ideal. Fitur efek filter juga dapat digunakan untuk menyesuaikan tema cerita video kita.

Desain Panoramic Screen dan Warna Thunder Black

F11 Pro tersedia dalam warna thunder black dan aurora green, kedua warna tersebut diambil dari seri flagship Find X. Thunder black hadir dalam warna utama hitam dengan gradasi ungu di atas kanan dan biru di bawah kiri. Sementara, aurora green punya gradasi dari biru ke hijau.

Bagian mukanya hanya dipenuhi layar dan bezel disekelilingnya sangat tipis. F11 Pro ini mengusung desain panoramic screen dengan panel IPS seluas 6,53 inci resolusi Full HD+ dan rasio 19.5:9 ratio yang siap mengakomodasi berbagai kebutuhan.

Kamera selfie pop-up terletak di sisi atas, tepatnya di tengah. Bersama mikrofon noise-canceling, earpiece, ambient light sensor, dan dua proximity sensor. Jack audio 3.5mm, mikrofon, port yang masih microUSB, dan speaker terletak di sisi bawah. Lalu, tombol power ada di sisi kanan, serta tombol volume dan SIM tray berada di sisi kiri.

Sayangnya, slot SIM yang digunakan bentuknya hybrid. Artinya, kita harus puas dengan kapasitas memori internal 64GB bila menggunakan fungsi dual SIM. Lalu, meski masih menggunakan port microUSB, F11 Pro sudah membawa fitur pengisian cepat VOOC flash charge 3.0. Di mana baterai 4.000 mAh F11 Pro dapat terisi penuh hanya dalam waktu 80 menit saja.

Android 9.0 Pie dengan ColorOS 6

OPPO F11 Pro telah menjalankan sistem operasi Android versi teranyar 9.0 Pie dengan ColorOS 6 yang tampil lebih clean, menekankan latar belakang putih berpadu dengan warna terang.

Seperti biasa, ada Smart Assistant di homescreen paling kiri yang menampilkan banyak informasi seperti event, quick function, step tracker, photo, favorite contact, dan lainnya. Untuk pertama kalinya OPPO menyediakan app drawer ke UI, Anda bisa menemukan drawer mode di pengaturan.

Navigasi berbasis gesture dan berbagai akses pintas juga mendapat peningkatan. Ada swipe-up gestures, misalnya usap sisi kiri untuk fungsi kembali, tengah untuk ke homescreen, dan kiri untuk recent task. Lalu, ada assistive ball, smart sidebar, screen-off gestures, smart call, raise to turn on screen, dan banyak lagi.

Agar smartphone selalu responsif dan cekatan dalam memenuhi penggunanya, OPPO membawa fitur akselerasi hardware bernama Hyper Boost yang meliputi tiga mode yaitu System Boost, APP Boost, dan Game Boost.

Fitur ini akan bekerja setelah mempelajari kebiasaan penggunanya, singkatnya sistem akan mengoptimalkan alokasi sumber daya sehingga mampu mendongkrak performa secara optimal untuk memenuhi kebutuhan khusus penggunanya. Selain itu, terdapat juga fitur System Smart Management yang akan menghentikan aplikasi yang jarang digunakan untuk menghemat baterai.

Performa & Gaming

Pusat dari F11 Pro adalah chipset mid-range terbaru besutan MediaTek, Helio P70. Berpacu besaran RAM 6 GB dan memori internal 64 GB. Berikut hasil benchmark dari F11 Pro:

  • AnTuTu - 148.414
  • PCMark - 7.953
  • 3DMark Sling Shot - 1.716
  • 3DMark Sling Shot Extreme (OpenGL ES 3.1) - 1.277
  • 3DMark Sling Shot Extreme (Vulkan) - 1.259
  • Geekbench 4 - single core 1.548 dan multi-core 6.006

Untuk penggunaan sehari-hari, unit F11 Pro yang saya review mampu menyuguhkan performa yang konsisten. Kegiatan multi-tasking, berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya lancar tanpa kendala. Bagaimana untuk kegiatan gaming?

Jawabannya perangkat ini memang dioptimalkan untuk gaming dengan dukungan fitur-fitur penting seperti Hyper Boost, Game Space, dan Game Assistant. Lewat Game Space kita bisa mengaktifkan mode 'high performance' dan memblokir notifikasi banner.

Verdict

OPPO F11 Pro dibanderol Rp4.999.000, kalau dilihat dari spesifikasinya memang bukan yang terkencang di kelasnya. Namun F11 Pro didukung fitur-fitur berbasis AI dan punya mekanisme kamera depan yang inovatif.

Bila ingin alternatif lebih terjangkau, OPPO menyediakan F11 dengan pengalaman yang sama dibanderol Rp3.999.000. Bedanya tanpa rising camera dan masih punya notch, dengan RAM 4GB tapi memori internal 128GB.

Bila tetap menginginkan mekanisme kamera depan yang naik turun, di harga Rp4.399.000 tersedia Vivo V15 tapi tanpa kamera utama 48 MP. Lalu, bila inginkan lebih dari OPPO F11 Pro, tersedia Vivo V15 Pro yang dibanderol Rp5.699.000 dengan SoC Snapdragon 675, tambahan kamera 8 MP ultra wide-angle, dan pemindai sidik jari di bawah layar.

Sparks

  • Ada fitur face unlock
  • Kamera utama resolusi 48 MP
  • VOOC flash charge 3.0

Slacks

  • Port jadul microUSB
  • Belum mampu merekam video 4K