17 September 2020

by Dimas Galih W.

[Review] Realme 7: Smartphone Helio G95 Pertama dan Gunakan NFC di Kelas Mainstream

Peningkatan performa dan feature yang baik dari sang pendahulunya

Mungkin hampir setiap bulan di tahun 2020 ini, realme selalu mengeluarkan produk barunya. Kali ini, realme kembali mengeluarkan perangkat baru sebagai pengganti smartphone realme 6. Realme 7 hadir sebagai upgrade bagi realme 6 dan menyediakan fitur baru yang sudah dinanti oleh banyak orang.

Realme 7 merupakan smartphone pertama yang menggunakan chipset terbaru dari Mediatek, yaitu Helio G95. Dan yang paling ditunggu adalah smartphone ini yang pertama dari realme yang menggunakan NFC untuk kelas mainstream. Selain itu, realme juga pertama kali menggunakan sensor 64 MP yang bukan ISOCELL pada smartphone ini. Jadi, ketiganya merupakan sebuah perubahan yang sangat ditunggu-tunggu.

Realme 7 yang saya dapatkan memiliki spesifikasi sebagai berikut

Realme 6Realme 7
SoCMediatek Helio G90TMediatek Helio G95
CPU2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A552×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPUMali-G76 MC4 800 MHzMali-G76 MC4 900MHz
RAM4 / 8 GB 8 GB
Internal128 GB 128 GB
LayarIPS 6,5 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 3 IPS 6,5 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 3
Dimensi162.1 x 74.8 x 8.9 mm162.3 x 75.4 x 9.4 mm
Bobot191 gram196.5 gram
Baterai4300 mAh5000 mAh
Kamera utama / depan16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP B/W / 16 MP16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Makro, 2 MP B/W / 16 MP
OSAndroid 10 dengan Realme UI Android 10 dengan Realme UI

Hasil dari CPU-Z, AIDA64, dan SensorBox adalah sebagai berikut

Seperti yang kita lihat di tabel, perbedaan antara SoC yang digunakan memang ada pada clock GPU yang berbeda 100 MHz. Namun, sepertinya nilai tersebut sudah cukup untuk mendongkrak kinerjanya lebih baik dari yang digunakan pada realme 6. Selain itu, penggunaan kamera dengan sensor Sony juga mengubah kinerja keseluruhan realme 7.

Unboxing

Inilah yang ditemukan didalam paket penjualan realme 7

Desain

Realme mendesain bagian belakangnya dengan nama AG Split yang terinspirasi dari kaca. Dan ternyata desain ini membuat saya cukup terkesima pada pandangan pertama. Anda harus melihat sendiri bagaimana desain ini terlihat indah. Namun sayang, plastik yang melapisinya membuat realme 7 cukup ramah terhadap minyak sidik jari.

Pada bagian depan, desainnya masih sama dengan realme 6. Sebuah punch hole ada pada bagian kiri yang merupakan kamera depan dari smartphone ini. Sepertinya karena desain ini masih tergolong baru pada tahun 2020, membuat realme kembali menggunakannya pada smartphone terbaru mereka kali ini.

Layar tersebut memiliki resolusi 2400x1080 dengan jenis IPS. Akan tetapi, layar tersebut juga sudah mendukung refresh rate 90 Hz yang membuat animasinya terlihat lebih mulus. Dan sama seperti realme 6, smartphone ini masih menggunakan Corning Gorilla Glass 3 sebagai pelindungnya.

Pada sisi sebelah kiri akan ditemukan tombol volume naik dan turun serta slot nano SIM dengan microSD. Pada sisi kanannya terdapat sebuah tombol power yang dijadikan satu dengan sensor sidik jari. Untuk bagian bawahnya, ditemukan port audio 3,5 mm, microphoneslot USB-C, dan speaker. Dan di bagian belakang akan ditemukan empat kamera dan sebuah LED flash yang tergabung pada satu kotak di bagian kiri atas.

Pada realme 7, ternyata sensitivitas dari sidik jari tersebut dibuat cukup tinggi. Saya tidak menemukan lag yang sama dengan sensor sidik jari realme 6. Begitu tersentuh, maka sidik jari jempol saya langsung terdeteksi dengan baik. Bahkan dari 20 kali percobaan, tidak satu pun sidik jari yang terpasang gagal mendeteksi jempol saya.

Realme 7 juga datang dengan near field communication atau NFC. Saya selalu vokal menanyakan kapan seri realme untuk kalangan mainstream dipasangkan NFC. Dan akhirnya setelah lama menunggu, realme mewujudkannya pada realme 7. Sensornya mampu mendeteksi semua kartu uang elektronik yang saya miliki dengan cukup cepat.

Realme 7 juga sudah dilengkapi dengan teknologi suara yang bernama Real Sound Technology. Teknologi ini sebenarnya hasil kerjasama realme dengan Dirac Research AB. Suara yang dihasilkan juga cukup baik, namun saat mendengarkan file FLAC, ada beberapa aplikasi yang sepertinya tidak terpengaruh dengan equalizer bawaan ini sehingga suaranya sama saja.

Sama seperti semua perangkat realme yang diluncurkan tahun 2020, realme 7 juga menggunakan antar muka realme UI yang masih versi 1. Basis dari antar muka tersebut adalah sistem operasi Android 10. Realme UI juga menghadirkan app drawer yang terdiri dari kumpulan aplikasi yang terinstal didalam perangkat ini.

Jaringan LTE dan WiFi

Dengan menggunakan Helio G95, juga berarti bahwa perangkat ini mendukung jaringan 4G LTE. Pada realme 7, band yang didukung sama seperti realme 6 yaitu pada band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Modem yang ada pada Helio G95 memiliki kelas LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Untuk urusan WiFi, realme 7 sudah mendukung 802.11ac. Teknologi tersebut saat ini sudah dikenal dengan nama WiFi 5. Dengan standar ini, mengartikan pula bahwa realme 7 sudah bisa menggunakan WiFi pada band 5 GHz yang lebih kencang.

Kamera: Akhirnya kembali ke Sony IMX

Mungkin para pengguna realme sudah cukup bosan dengan hasil kamera yang kurang lebih mirip pada kelas mainstream. Hal tersebut karena realme masih menggunakan ISOCELL GW1 pada banyak smartphone mereka, Namun perubahan pun datang pada realme 7, di mana akhirnya mereka kembali ke sensor Sony setelah realme 5 Pro dan realme X.

Realme 7 menggunakan sensor Sony IMX 682 dengan resolusi 64 MP dan memiliki teknologi quad bayer. Hal tersebut berarti setelah melakukan pixel binning, resolusi terbaiknya ada pada 16 MP. Dan hal tersebut pun dibuktikan dengan hasil kamera dari realme 7.

Saya cukup terpukau dengan hasil foto pertama yang dihasilkan. Saat dalam kondisi cahaya yang terang, kameranya mampu menangkap gambar dengan detail yang baik. Saya pun tidak melihat noise yang berlebih dari hasilnya. Namun, warnanya akan terlihat over saturated pada saat Chroma Boost dinyalakan.

Berikut adalah contoh dari kamera utamanya

Kamera ultrawide yang dimiliki juga menghasilkan gambar dengan warna yang cukup bagus. Detail yang ditangkap juga cukup tajam pada bagian yang terkena cahaya. Namun, pada bagian gelap akan cukup banyak ditemukan noise. Entah apakah kamera B/W ikut difungsikan saat mengambil gambar wide atau tidak.

Berikutnya adalah kamera makro yang masih memiliki resolusi 2 MP. Terus terang, saya lebih menyukai kamera utama dan melakukan cropping karena hasilnya lebih tajam dan detail dibandingkan dengan makronya. Kamera makronya akan mengambil gambar yang kurang detail walaupun jaraknya sudah 4 cm. Contohnya seperti berikut ini

Terakhir adalah kamera selfie. Dengan resolusi 16 MP, hasil yang diperoleh ternyata cukup bagus untuk mengambil gambar diri. Hasilnya bisa diandalkan pada saat pencahayaannya cukup.

Pengujian: G95 mantap, tapi hangat

Mediatek Helio G95 merupakan versi dengan clock GPU lebih tinggi dari G90T. Keduanya hanya terpaut 100 MHz saja pada Mali-G76 MC4. Tentunya kinerjanya akan lebih baik walau hanya memiliki perbedaan clock yang cukup kecil tersebut.

Helio G95 menggunakan dua inti Cortex A76 serta enam inti Cortex A55 dan memiliki clock yang sama dengan G90T. Jadi pada sisi prosesor, kinerjanya kurang lebih akan sama dengan sang pendahulunya tersebut.

Saat bermain game, memang cukup terasa adanya peningkatan kenyamanan dalam bermain. Akan tetapi, saya cukup merasakan panas yang muncul pada bagian belakangnya. Padahal, sistem pendingin Carbon Fiber sudah terpasang didalamnya. Mungkin hal tersebut adalah penyebaran dan pelepasan panas dari satu titik yang disebabkan oleh GPU Mali yang ada.

Untuk membandingkan kinerjanya, saya kembali menghadirkan realme 6, 6 Pro, dan C3. Ketiga pendahulunya ini terbilang merupakan smartphone kencang dan terjangkau. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut

Pada hasil tersebut, pengguna sudah tidak perlu khawatir lagi dalam menggunakannya saat bekerja. Menggunakan Trello, Slack, WPS, serta aplikasi lain untuk bekerja terasa cukup mulus. Saya tidak menemukan masalah apa pun saat menggunakannya sebagai perangkat sehari-hari.

Saya juga menggunakan perangkat ini untuk melakukan rendering video. Kebetulan, tugas sekolah anak saya membutuhkan perekaman video yang harus diedit. Hasilnya, waktu render yang dibutuhkan kurang lebih sama dengan yang saya lakukan pada realme 6. Tidak butuh waktu menunggu yang lama untuk membuat sebuah video pendek.

Uji baterai dengan MP4

Pengujian daya tahan baterai memang membutuhkan waktu yang lama. Apalagi, realme 7 memiliki baterai dengan kapasitas 5000 mAh. Untungnya, perangkat ini menggunakan resolusi tinggi serta prosesor yang lebih boros daya sehingga sedikit menyingkat waktu pengujian.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, realme 7 mencatat waktu sekitar 15 jam 29 menit. Saat sudah mati, saya mengisi ulang dengan charger bawaan yang mendukung DART Charge 30 watt. Hasilnya, perangkat ini dapat terisi ulang dalam waktu sekitar 67 menit saja.

Verdict

Dengan hadirnya realme 7 di pasar Indonesia, tentu saja membuat pertarungan di kelas mainstream menjadi lebih ramai. Realme datang menantang para pesaingnya dengan fitur yang lebih lengkap, yaitu hadirnya NFC pada kelas mainstream. Selain itu, kinerja yang diberikan juga tidak bisa dianggap remeh.

Dengan menggunakan Mediatek Helio G95, membuat kinerjanya semakin tinggi, terutama untuk bermain game. Untuk bekerja dan melakukan rendering secara mobile, perangkat ini juga bisa diandalkan. Tidak ada masalah yang ditemukan dalam hal kinerja dari realme 7.

Kamera juga menjadi salah satu perbaikan dari realme 7. Menggunakan Sony IMX 682 membuat smartphone ini memiliki hasil gambar yang bahkan lebih baik dari versi flagship-nya. Namun, realme masih memiliki PR pada bagian night mode-nya yang seharusnya bisa ditingkatkan lagi hasilnya.

Realme 7 yang saya dapatkan memiliki konfigurasi 8/128 GB. Perangkat ini bakal dijual pada harga Rp. 3.999.000. Harga ini tentu saja lebih tinggi dari realme 6 pada saat peluncurannya. Namun dengan kinerja dan fitur yang lebih baik, sepertinya harga tersebut cukup pas dalam bersaing pada pasar mainstream.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan Helio G95
  • Respon sidik jari sangat baik
  • Desain premium
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang
  • Layar dengan 90 Hz
  • Hasil kamera yang lebih baik dari pendahulunya
  • Isi ulang baterai yang cepat

Slacks

  • Sedikit panas saat bermain game
  • Body masih menggunakan plastik
  • Hasil kamera malam kurang bagus