19 February 2020

by Dimas Galih W.

[Review] Realme C3: Kinerja Oke dengan Helio G70, Baterai Besar, Triple Camera, dan Harga Murah!

Alternatif bagus untuk para konsumen entry level

Kuartal pertama tahun 2020 dibuka oleh realme dengan mengeluarkan dua smartphone baru. Setelah meluncurkan perangkat realme 5i yang merupakan kelas mainstream dengan harga murah, vendor asal Tiongkok ini pun juga kembali memenuhi pasar entry level dengan smartphone terbaru. Perangkat terbaru tersebut dinamakan realme C3.

Realme C3 merupakan sang penerus dari realme C2 yang pada tahun 2019 lalu diluncurkan. Dan sama seperti sang pendahulu, realme C3 pun juga menggunakan SoC buatan Mediatek. Bahkan, realme C3 pun juga merupakan perangkat pertama di Indonesia yang menggunakan Mediatek Helio G70.

Realme C3 pertama kali diluncurkan di India. Namun, ternyata terdapat perbedaan antara perangkat yang diluncurkan di India dan di Indonesia. Di Indonesia, realme C3 menggunakan seting triple camera dan memiliki sensor sidik jari pada bagian belakangnya. Hal ini tentu membuat realme C3 versi Indonesia lebih menarik.

Baterai besar juga menjadi sebuah daya tarik tersendiri pada perangkat yang bakal dilepas dengan harga satu jutaan ini. Dengan 5000 mAh yang dapat dikatakan cukup masif untuk kelas entry level ini, tentu saja daya tahannya bisa lebih lama. Hal ini tentu mirip dengan yang dimiliki oleh realme 5i.

Spesifikasi dari kedua perangkat yang ada pada harga satu jutaan itu adalah sebagai berikut

Realme C3Realme 5i
SoCMediatek Helio G70Snapdragon 665
CPU2x2.0 GHz Cortex-A75 + 6x1.7 GHz Cortex-A554×2.0 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260
GPUMali-G52 2EEMC2Adreno 610
RAM3 GB3/4 GB
Internal32 GB32/64 GB
Layar6,5 inci IPS 1600 x 720 Gorilla Glass 36,52 inci IPS 1600 x 720 Gorilla Glass 3+
Dimensi164.4 x 75 x 8.95 mm164.4 x 75 x 9.3  mm
Bobot195 gram196 gram
Baterai5000 mAh
Kamera12MP, 2 MP Macro, 2MP depth, 5 MP selfie12MP, 8 MP Wide, 2 MP Macro, 2MP depth, 8 MP selfie
OSAndroid 10 Realme UIAndroid 9 Pie ColorOS 6

Hasil dari CPU-Z dan SensorBox adalah sebagai berikut

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan realme C3. Pada perangkat realme kali ini, tidak ditemukan rubber back case seperti yang ada pada kelas-kelas mainstream mereka.

Desain

Seperti biasa, dengan tujuan pasarnya adalah pengguna pemula, bagian belakang dari smartphone ini menggunakan plastik polikarbonat. Saya merasakan bahwa perangkat ini dibuat cukup kokoh saat dipegang. Hal ini tentu saja membuat realme C3 tidak mudah rusak pada saat ditaruh pada kantung belakang celana. Untuk warna yang saya dapatkan memiliki nama Blazing Red.

Goresan yang ada di bagian belakang memiliki nama Sunrise Design, di mana polanya membuat genggaman menjadi tidak licin. Selain itu, tanpa harus menggunakan rubber back case pun, pengguna tidak akan direpotkan dengan adanya bekas sidik jari pada bagian belakangnya. Hal seperti ini justru menjadi nilai tambah dibandingkan dengan desain yang ada pada realme 5 dan 5 Pro.

Smartphone yang satu ini menggunakan resolusi HD+, yaitu 1600×720 dengan rasio layar yang cukup panjang, 20:9 dan model mini drop. Dengan resolusi ini, tentu saja akan memakan daya lebih rendah dibandingkan dengan FHD+. Untuk layarnya sendiri sudah menggunakan Corning Gorilla Glass 3 yang lebih tahan terhadap goresan. Realme C3 juga sudah terpasang lapisan anti gores yang lebih melindungi lagi dari baret yang tidak disengaja.

Desain yang ada memang sangat mirip dengan realme 5i, sehingga cukup sulit untuk membandingkan antara keduanya. Di sisi sebelah kanan terdapat tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat. Pada sisi sebelah kiri terdapat tombol volume serta slot SIM dan microSD. Pada bagian bawahnya terdapat port audio 3.5mm, microphone, microUSB, dan speaker.

Kamera pada bagian belakangnya merupakan sebuah hal yang harus diperhatikan oleh para pengguna realme C3. Oleh karena didesain menonjol pada bagian belakangnya, berhati-hatilah saat menaruh perangkat ini di meja. Hal ini tentu saja bisa membuat kaca kameranya tergores.

Realme UI

Realme C3 merupakan perangkat pertama dari realme yang langsung menggunakan Android 10 pada saat peluncuran. Hal tersebut juga berarti bahwa perangkat ini menggunakan Realme UI. Realme UI sendiri merupakan antar muka baru buatan realme yang menggantikan ColorOS yang selalu digunakan oleh OPPO. Basisnya, realme UI menggunakan ColorOS 7.

Realme membuat UI pertamanya ini untuk bisa dikustomisasi dengan mudah. Misalkan saja memindahkan sebuah icon dari satu halaman ke halaman lainnya dengan menggunakan satu jari untuk menahan icon dan jari lainnya untuk memindah halaman. Selain itu, jika yang ingin dipindah lebih dari satu, pada UI ini juga lebih mudah.

Realme UI masih menghadirkan application drawer sehingga membuat homescreen akan lebih ramping. Selain itu, sebuah side menu juga hadir untuk menghadirkan shortcut seperti screenshotscreen recording, dan lain sebagainya. Icon yang ada dihadirkan dalam bentuk bundar, sama seperti basis Android yang ada.

Jaringan

Perangkat realme sudah pasti selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme C3 sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300) dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia dan sepertinya tidak berbeda dengan realme 5i. Realme C3 sendiri menggunakan modem bawaan Helio G70 yang hanya mendukung LTE CAT 7.

Kamera

Sudah diketahui bahwa kamera merupakan salah satu pilihan bagi seseorang dalam memilih sebuah smartphone. Dengan tiga buah kamera, realme C3 pun bakal menantang para pesaingnya yang ada dalam rentang harga satu jutaan. Lalu bagaimana dengan kinerjanya?

Tidak jelas sensor dari produsen mana yang digunakan oleh realme pada kamera utamanya. Kamera ini menghasilkan gambar yang memang tidak terlalu tajam. Noise-nya pun dapat ditekan oleh algoritma yang ada di perangkat ini. Jika dibandingkan dengan realme 5i, memang kinerjanya cukup terpaut jauh, namun melihat harganya, sepertinya hal ini sudah cukup baik.

Beda kamera utama, beda pula kamera depan yang digunakan untuk selfie. Hasil yang ada tidaklah terlalu tajam. Pada cahaya yang sedikit rendah, seperti saat mendung, membuat tingkat ketajamannya lebih turun lagi. Noise-nya juga cukup terlihat pada hasil gambarnya, seperti di bawah ini.

Kamera makro memang tidak akan selalu digunakan oleh pengguna smartphone. Namun, tidak ada salahnya dalam melakukan eksplorasi lebih lanjut dengan menggunakan perangkat yang murah. Hasil dari kamera makro yang memiliki resolusi 2 MP ini memang tidak terlalu tajam, namun masih merupakan sebuah nilai tambah dari perangkat dengan harga murah ini.

Pengujian

Realme C3 menggunakan SoC baru dari Mediatek, yaitu Helio G70. Mediatek memang sering menjadi sebuah solusi yang baik untuk perangkat dengan harga murah. Apalagi, Helio G70 menggunakan prosesor Cortex A75 yang memang kencang dalam menjalankan berbagai aplikasi, termasuk game.

Untuk menguji seberapa kencang Helio G70, saya kembali menghadirkan realme 5i yang menggunakan Snapdragon 665. Selain itu, SoC Snapdragon 439 juga saya hadirkan karena beberapa perangkat dengan harga satu jutaan masih menggunakan SoC ini. Berikut hasilnya.

Jika dilihat, Antutu 8 gagal menjalankan TerraCotta pada perangkat yang satu ini. TerraCotta sendiri menggunakan API Vulcan yang membuat GPU berperan lebih banyak untuk perhitungannya. Namun, banyak game yang ada belum menggunakan API yang satu ini.

Pada benchmark RAM juga dapat dilihat peningkatan yang sangat baik. Hal ini dikarenakan realme C3 sudah menggunakan DDR 4. Hal ini tentu saja dapat mempercepat kinerja dari banyak aplikasi yang sangat memakan RAM.

Game

Dengan menggunakan Helio G70, kami juga penasaran dengan kinerjanya dalam memainkan game. Dua buah game saya jalankan pada realme C3, yaitu Call of Duty Mobile dan PUBG Mobile. CoD Mobile sendiri mendeteksi bahwa Helio G70 hanya bisa berjalan pada seting rendah, sedangkan PUBG mendeteksi pada seting tinggi.

Saya menggunakan aplikasi benchmark untuk Android, yaitu GameBench (http://www.gamebench.net), di mana berfungsi untuk mencatat frame rate sebuah game selama beberapa waktu.  Hasilnya dapat dilihat pada grafik berikut ini

GameBench mendeteksi bahwa PUBG pada seting HD dan High FPS hanya akan bisa dijalankan pada rata-rata 26 fps. Bahkan, pada seting Balanced, PUBG hanya akan berjalan rata-rata pada 29 fps saja. Saya sangat menyarankan pengguna untuk memilih mode Smooth dengan frame rate tertinggi, sehingga game dapat dimainkan dengan nyaman.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 19 jam 20 menit pada unit yang kami dapatkan.

Hal ini tentu saja dicapai berkat baterai besar dan resolusi layar yang kecil pada SoC Mediatek Helio G70 serta proses pabrikasi 12nm. Sayangnya, karena menggunakan charger 10 watt, membuatnya akan terisi penuh dalam kurun waktu sekitar dua setengah sampai tiga setengah jam.

Verdict

Smartphone yang dijual pada pangsa pasar entry level tidak melulu harus memiliki kinerja yang rendah. Hal ini terbukti dengan munculnya perangkat yang memiliki kinerja mumpuni untuk bekerja dan bermain game dan memiliki harga yang murah. Perangkat tersebut adalah realme C3.

Dengan menggunakan SoC Mediatek Helio G70, membuat perangkat yang satu ini bisa bermain game dengan cukup lancar. Walaupun hanya bisa menggunakan seting rendahuntuk mendapatkan frame rate yang pas, namun semua itu dapat dimainkan tanpa cela. Hal ini juga membuatnya bisa digunakan untuk bekerja dengan nyaman, seperti melakukan pengetikan tanpa adanya lag.

Kamera juga menjadi nilai jual yang menarik, walaupun hasilnya masih dapat dikatakan pas-pasan pada beberapa skenario. Namun, kinerja kamera utamanya pada kondisi cahaya terang memang cukup baik, walaupun sang "kakak" dari realme C3, yaitu realme 5i, masih lebih baik lagi. Namun setidaknya, momen keseharian dapat ditangkap dengan cukup baik.

Bocoran harga yang didapatkan, realme C3 akan dijual dengan harga Rp. 1.699.000, dengan potongan harga menjadi Rp. 1.549.000 pada penjualan pertama. Saya berharap, harganya masih ada di bawah Rp. 1.5 juta rupiah. Namun, harga seperti ini memang sudah tergolong murah dan bisa dimiliki oleh mereka yang tidak memiliki budget pembelian smartphone yang tinggi.

Sparks

  • Harga murah
  • Kinerja mumpuni
  • Baterai besar
  • Ada tambahan kamera makro
  • Build kokoh
  • Desain belakang tidak licin
  • Bisa bermain game walau dengan seting rendah
  • LPDDR4!

Slacks

  • Hasil kamera kurang tajam
  • Pengisian baterai lama
  • Desain depannya sama seperti perangkat sebelumnya dan menjadi membosankan