24 August 2020

by Dimas Galih W.

[Review] Realme Smart TV 43": Kinerja Mumpuni dengan Fitur Lengkap dan Harga Terjangkau

Harganya yang terjangkau membuat lebih banyak orang bisa memiliki Smart TV

Setelah meluncurkan begitu banyak produk smartphone dan beberapa perangkat IoT lainnya, realme mulai merambah ke pasar TV. DailySocial pun kedatangan sebuah TV berukuran 43 inci dari realme. Realme Smart TV adalah nama dari perangkat dengan sistem operasi Android yang berslogan "Real Picture Real Sound" tersebut.

TV berukuran 43 inci ini memiliki resolusi 1920 x 1080. Realme Smart TV juga sudah mendukung HDR10 yang saat ini sepertinya merupakan keharusan pada setiap TV di tahun 2020. TV pintar ini juga sudah disematkan Dolby Audio MS12B dengan speaker 24 Watt sehingga suaranya cukup menggelegar. Tidak heran kalau realme memposisikan TV ini sebagai "Best Audio & Visual Smart TV in the price segment" atau TV pintar dengan tampilan dan suara terbaik pada segmen harganya.

Penjualan TV pintar ini juga sebagai strategi 1+4+N yang dimiliki oleh realme. Strategi ini akan membuat realme untuk menjual Smart TV, Smart Earphone, Smart Watch dan Smart Speaker. Dan karena ini merupakan TV pertama yang mereka jual, realme pun menargetkan para konsumen yang menginginkan sebuah TV pintar untuk pertama kalinya.

Menggunakan sistem operasi Android, tentu saja mengharuskan TV ini untuk memakai sebuah SoC. Berikut adalah spesifikasi dari realme Smart TV yang saya dapatkan. Oh ya, realme Smart TV juga hadir dalam dimensi 32 inci.

SoCMediaTek MStar T16
CPU4 x Cortex A53 1,1 GHz
GPUMali 470 MP
RAM1 GB
Internal8 GB
Layar43 inci VA 1920x1080
Speaker24 watt (2 speaker, 1 tweeter, 1 full range speaker)
Dimensi967.5 × 604 × 233 mm
Bobot6,8 kg
OSAndroid 9 dengan AI Pont

Hasil dari CPU-Z nya adalah sebagai berikut:

Ada beberapa hal yang unik pada TV pintar dari realme ini. Hal pertama adalah AI Pont yang terdapat pada menu aplikasinya yang sangat dikenal pada TV buatan Changhong. Selain itu, CPU-Z serta AIDA 64 juga mendeteksi bahwa TV dengan nama Ikebukuro ini diproduksi oleh Changhong. Terakhir, stiker yang ada di belakang TV pintar ini juga menandakan bahwa PT. Changhong Electric Indonesia yang memproduksinya.

SoC yang digunakan juga kurang terdengar, namun banyak digunakan pada produk TV pintar. SoC T16 MSD6683 merupakan buatan anak perusahaan MediaTek bernama Mstar Semiconductor yang diakuisisi pada tahun 2012 silam. Sayangnya, tidak banyak informasi yang bisa didapat mengenai SoC yang satu ini.

Desain

Sepertinya TV dengan bingkai yang tipis sudah menjadi tren saat ini. Hal tersebut pula yang dimiliki oleh realme Smart TV. Tentunya hal tersebut membuat TV pintar ini lebih indah untuk dipakai menonton video. Selain itu, tipisnya bingkai yang hanya 8,7 mm tersebut juga membuat layar yang ada muat dalam dimensi yang lebih ringkas.

TV pintar ini hanya memiliki satu buah tombol power saja pada bagian tengah bawah. Blok tombol ini juga berfungsi sebagai alat penerima infra merah yang dipancarkan dari remote-nya. Setelah TV dinyalakan, nantinya pengguna akan diarahkan untuk menggunakan koneksi Bluetooth pada remote tersebut. Jadi, remote ini memiliki dua konektivitas.

Berbicara mengenai desain remote-nya memang membuat nyaman dalam memakainya. Hal tersebut dikarenakan hadirnya tombol menu serta channel TV yang memudahkan pengguna dalam melakukan setting. Selain kedua tombol tadi, ada tombol daya, Google Assistant, direksional, OK, mutebackhome untuk menampilkan launcher Android TV, Netflix, Amazon Prime, Youtube, dan volume naik turun. Remote ini juga berfungsi sebagai microphone untuk melakukan perintah suara melalui Google Assistant.

Dengan resolusi 1080p, TV ini ternyata sudah mendukung standar HDR10 bit. Untuk suaranya, realme menggunakan solusi Dolby Audio MS12B. Untuk mendukung suara tersebut, realme menyediakan dua buah speaker pada TV ini berukuran 183.3x46.8x45.2 mm. Setiap pasangnya terdiri dari satu speaker full-range dan satu tweeter.

TV ini juga memiliki port untuk video, audio, serta kelengkapan lainnya di bagian belakangnya. Semua port tersebut dibagi menjadi dua tempat. Untuk tempat pertama, TV ini menyediakan sebuah port HDMI, antenna, Digital Output, AV to RCA, USB 2.0, dan Audio 3,5mm. Selanjutnya pada kotak kedua, tersedia port LAN, dua port HDMI, dan USB 2.0.

TV ini menggunakan launcher standar bawaan Android TV dengan basis Android 9 Pie. Namun, pada daftar aplikasinya terdapat AI Pont yang merupakan sebuah application drawer untuk semua yang terinstal pada TV ini. Tidak seperti beberapa Android TV, semua APK yang dipasang melalui sideloading akan muncul pada AI Pont. Tidak ketinggalan, hadir pula Google Play pada TV ini.

Pengalaman Menggunakan realme Smart TV

Seperti biasa, sebuah Android TV memerlukan waktu untuk melakukan boot saat dinyalakan. Realme Smart TV dapat langsung dinyalakan melalui remote-nya dengan menggunakan koneksi infra merah. Pengguna juga bisa langsung menyalakannya melalui tombol yang ada pada bagian bawah TV tersebut.

Saat pertama kali dinyalakan, saya sangat menyarankan untuk menunggu beberapa saat. Hal ini karena realme Smart TV melakukan proses initialization terlebih dahulu seperti membuat icon dan melakukan indexing. Saya pun bisa melihat prosesnya dari awal, di mana semua icon akan muncul satu per satu. Jangan melakukan apa pun pada saat proses ini karena akan membuat lebih lambat.

Setelah menunggu beberapa saat, TV ini pun memunculkan sebuah pop-upPop-up tersebut merupakan sebuah panduan untuk melakukan setting remote-nya untuk dapat terhubung dengan bluetooth. Jadi saat TV menyala, koneksi yang digunakan adalah bluetooth. Sedangkan infra merah akan digunakan untuk menyalakan TV saat sedang dalam keadaan mati.

Pada TV ini, sudah terpasang aplikasi hiburan seperti Netflix, Prime, dan yang pasti, Youtube. Untuk dapat menonton siaran TV tanpa antenna, pengguna harus melakukan pemasangan aplikasi seperti Vidio, yang nantinya secara otomatis akan membuat icon channel untuk beberapa stasiun TV. Pengguna pun juga bisa melakukan instalasi untuk aplikasi hiburan lainnya melalui Google Play Store.

Aplikasi yang ada pada Google Play Store sudah disesuaikan dengan spesifikasi dari TV ini. Saya melihat begitu banyak game yang bisa dipasang pada realme Smart TV. Selain itu, aplikasi-aplikasi yang ada juga dengan mudah dicari karena sudah dikategorikan satu per satu.

Yang sangat menarik dari realme Smart TV adalah hadirnya Pango Browser. Hal tersebut membuat para pemilik TV ini bisa melakukan penjelajahan internet seperti sebuah perangkat Android. Namun, jangan berharap bisa melakukan download karena hal tersebut sudah dikunci dari sistem Android-nya. Pango Browser sendiri berbasiskan Chromium dengan, sayangnya,  versi 58.

Browser yang satu ini membuat saya tidak lagi harus memasang aplikasi Puffin yang juga gratis tersedia di Play Store. Saya menggunakan bluetooth keyboard untuk mencoba menjelajah internet dengan Pango. Hasilnya memang cukup nyaman dalam mencari informasi. Remote yang ada sendiri memiliki fungsi sebagai mouse-nya.

Satu hal yang cukup membantu adalah hadirnya AI Pont pada realme Smart TV. Pada kebanyakan TV Android, jika aplikasi yang dipasang tidak kompatibel maka Anda harus mengaksesnya melalui daftar aplikasi yang ada pada setting. AI Pont pun membantu para penggunanya dengan membuatkan icon shortcut sehingga pengguna tidak perlu membuka setting terlebih dahulu. Anda juga tidak perlu lagi memasang launcher pihak ketiga untuk fungsi yang sama dengan AI Pont.

Hal pertama yang saya coba adalah menonton dengan menggunakan Netflix. Saya pun mencoba untuk menggunakan film dengan aksi yang cepat. Sayangnya, yang terjadi adalah ghosting yang sangat terlihat dalam setiap adegannya. Selain itu dalam menjalankan video, Netflix juga sepertinya melakukan loading dengan resolusi yang rendah dulu dan lama kelamaan baru memainkan resolusi tertinggi.

Saya pun menuju setting untuk gambar pada TV ini. Hal yang cukup menyenangkan adalah lengkapnya seting yang ada pada TV ini. Anda bisa mengubah brightness, contrast, gamma, dan lain sebagainya dengan cukup mudah. Dan saya menemukan dua hal yang cukup menarik pada TV ini, yaitu Game mode dan PC mode.

Dengan menyalakan game mode membuat response time pada TV ini lebih baik. Saya sangat menyarankan Anda untuk menyalakan mode ini setiap saat sehingga terhindar dari ghosting yang lebih parah. Anda juga dapat memainkan beberapa seting lain seperti DNR untuk mengurangi noise, DI Film untuk upscale frame sebuah film, dan Adaptive Luma Control untuk secara otomatis menyesuaikan kontras dan kecerahan dari TV ini.

Lalu apa itu PC Mode? Hal ini pun saya ketahui pada saat realme Smart TV dipasang untuk menjadi monitor Mini PC melalui kabel HDMI. Saat terpasang, skala layar yang ditampilkan Windows seperti lebih lebar dibandingkan dimensi TV ini. Hal tersebut seperti logo Windows yang terpotong pada sisi kiri bawah. PC Mode membuat tampilan terskala dengan baik sehingga pas dengan dimensi layarnya.

Ada hal aneh yang saya rasakan pada saat mendengarkan lagu via Spotify. Pada saat mendengarkan melalui Spotify yang terpasang pada realme Smart TV, saya mendengar suaranya pecah pada volume yang tinggi. Hampir semua lagu dan musik yang terdengar via Spotify suaranya pecah.

Akan tetapi, pada saat saya mendengarkan musik melalui Spotify yang ada pada Mini PC yang terhubung melalui HDMI, tidak ada masalah pada suaranya. Suara dapat terdengar dengan "bulat" dan tidak pecah. Namun bagi para penggemar bass, Anda harus membeli sebuah speaker terpisah karena terdengar cukup kecil pada speaker bawaannya.

Saat menonton video dan mendengarkan musik melalui HDMI, tentu saja kita harus berpindah mode dari Android ke kanal yang tersedia untuk sambungan luar. Satu lagi hal yang menyenangkan adalah kita hanya perlu menekan tombol channel saja pada remote yang ada. Jadi kita tidak perlu dengan susah payah melihat kursor yang ada dan memilih lambang channel di bagian atas.

Mengganti setting saat ada pada mode HDMI juga sangat mudah. Tombol menu yang ada pada remote akan membuka shortcut untuk profile layar dan suara. Anda juga bisa langsung masuk ke setting Android TV dengan menekan tombol yang satu ini.

Selain dari kabel HDMI, TV ini juga sudah memiliki Chromecast. Hal ini dapat membuat sebuah smartphone atau tablet untuk menggandakan tampilannya pada realme Smart TV melalui koneksi WiFi. Sayang memang, realme Smart TV tidak mendukung penggunaan WiFi 5 GHz, sehingga penerimaan tampilan dan suara rentan lag dan terputus.

Bermain game yang tersedia pada Google Play Store juga masih dalam batas yang wajar. Saya menggunakan game Asphalt yang ternyata tidak lag saat dimainkan. Jangan lupa menggunakan Game mode saat bermain agar terhindar dari gambar berbayang yang cukup parah terlihat. Ternyata 4x Cortex A53 berkecepatan 1,1 GHz serta Mali 470 masih mampu memainkan game tersebut.

Dengan RAM hanya 1 GB, jangan berharap bahwa TV ini bisa menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan dengan lancar. Tutuplah aplikasi yang baru dijalankan jika ingin menggunakan aplikasi yang lainnya. Dengan begitu, RAM 1 GB juga akan cukup dalam mengoperasikan TV ini.

Masalah lain yang timbul adalah internal 8 GB yang hanya tersisakan sekitar 4 GB. Tentu saja untuk melakukan pemasangan aplikasi game yang lebih dari satu, membutuhkan ruang yang lebih lebar. Saya sangat menyarankan Anda untuk membeli sebuah USB-3.0 flash disk berkapasitas minimal 8 GB agar dapat berjalan dengan optimal. Jangan menggunakan flash disk USB 2.0 karena kecepatannya belum tentu akan sampai pada kinerja tertingginya, 33 MB/s.

Lalu bagaimana dengan kinerjanya? Saya pun sudah melakukan dua benchmark pada TV ini. Sayang memang, Antutu tidak bisa digunakan pada TV yang satu ini karena realme Smart TV tidak bisa melakukan render aplikasi yang ada pada orientasi portrait dan hanya landscape. Berikut adalah hasil benchmark-nya

Kinerja tersebut sudah cukup untuk mengoperasikan sistem operasi Android TV dengan cukup lancar. Namun, untuk bermain game, hasil seperti ini hanya akan menghadirkan kinerja yang seadanya. Untuk bermain game yang lebih baik, gunakan konsol seperti PS4 atau komputer desktop.

Verdict

Langkah awal realme untuk masuk ke pasar Smart TV memang sudah benar. Dengan menggandeng pemain lama seperti Changhong, membuat produk Smart TV pertama mereka hadir tanpa mengecewakan. Hal tersebut terlihat dari beberapa feature yang ditawarkan sehingga nyaman saat digunakan.

Seperti kebanyakan Android TV yang ada di pasaran, realme Smart TV memiliki fungsi yang cukup baik. Layar dengan resolusi full HD ini lengkap dengan HDR10. Suara yang ada juga memiliki sertifikasi Dolby Audio yang membuatnya lebih baik dari kebanyakan TV dengan harga yang sama. Selain itu, TV ini mampu ditambahkan aplikasi dari Google Play Store.

Kinerja yang ditawarkan oleh TV ini memang terlihat seperti seadanya. Jika dibandingkan, akan sama dengan perangkat Android sekitar 5-6 tahun yang lalu. Kinerja tersebut tentu sudah lebih dari cukup dalam menjalankan konten hingga resolusi full HD. Hasil pengujian saya menunjukkan kinerjanya bisa diandalkan saat menonton dan bermain game.

Sayang memang, seperti kebiasaan dari realme saya harus menunda pemberian harganya. Informasi yang saya dapatkan adalah bahwa versi 32" akan dijual pada harga dua jutaan dan 43" yang saya uji akan ada pada harga tiga jutaan. Harga yang cukup bersaing ini membuat banyak pilihan untuk konsumen dalam membeli sebuah Smart TV.

Sparks

  • Kinerja mumpuni tanpa lag dalam memainkan video
  • HDR 10 untuk memainkan video HDR pada Netflix
  • Setting tampilan dan suara yang cukup lengkap
  • Mendukung pemasangan flash disk sebagai perluasan penyimpanan internal
  • Tombol remote yang cukup lengkap
  • AI Pont yang memudahkan pengguna saat instalasi di luar Google Play

Slacks

  • Ghosting
  • Suara pecah pada kondisi tertentu
  • Tidak mendukung WiFi 5 GHz