15 June 2020

by Lukman Azis

[Review] Samsung Galaxy A11, Selevel Galaxy A01 dengan Tambahan Fitur

Posisi Samsung Galaxy A11 masih selevel Galaxy A01 dengan pembaruan fitur dan peningkatan spesifikasi

Pada tanggal 31 Mei lalu, Samsung diam-diam menghadirkan Galaxy A11 yang akhirnya dirilis bersamaan dengan Galaxy A21s. Kalau dilihat dari silsilah keluarganya, Galaxy A11 tak lain adalah saudara kandung dari Galaxy A10s.

Dibanding kakaknya tersebut, Galaxy A11 kini mengusung desain Infinity-O display dengan punch hole di pojok kiri atas bukan notch di tengah. Punya konfigurasi triple camera dan chipset Qualcomm Snapdragon 450 yang lebih bertenaga. Dibanderol dengan harga Rp2.099.000, berikut review Samsung Galaxy A11 selengkapnya.

Desain

Samsung Galaxy A11 tersedia dalam dua pilihan warna, hitam dan putih. Unit yang saya terima berwarna putih polos dengan finishing glossy tanpa pola khusus maupun efek saat terkena cahaya dan gradasi.

Meski begitu, tampilan punggung dari Galaxy A11 tetap terlihat cantik. Sayangnya, Samsung tidak menyediakan case bawaan sehingga rentan kotor dan mudah tergores. Demi kenyamanan dan keamanan penggunaan, sebaiknya kita membeli anti gores dan case untuk melindungi layar dan back cover.

Ke bagian muka, tersaji Infinity-O display yang tampil kekinian, tapi masih menggunakan panel TFT PLS, bukan IPS maupun Super AMOLED. Ukuran layarnya cukup lapang 6,4 inci dengan resolusi sebatas HD+ (720x1560 piksel) dalam rasio 19.5:9.

Harap dimaklumi, Samsung memang menempatkan Galaxy A11 sebagai smartphone entry-level. Kualitas layarnya tidak istimewa, tapi sudah cukup baik dalam menampilkan konten media sosial seperti Instagram, browsing, dan nonton video.

Balik ke belakang, bisa dijumpai tiga unit kamera yang berjejer secara vertikal tanpa bingkai persegi panjang. Tak jauh dari kamera, ada area yang lekung sendirian di tengah back cover. Bagian tersebut ialah sensor pemindai sidik jari konvensional.

Secara keseluruhan, desainnya seperti Galaxy A series lain dengan sudut-sudut yang agak membulat. Material body-nya terbuat dari plastik, tapi tidak terasa murahan. Selain itu, meski terbenam baterai 4.000 mAh, ketebalan body-nya hanya 8 mm dengan bobot 177 gram.

Lanjut ke perlengkapan atributnya, di sisi kanan terdapat tombol power dan volume. SIM tray berada di sisi kiri, dengan tiga slot yang terdiri dari dua nano SIM dan satu slot microSD. Bagian atas dijumpai jack audio 3.5 mm dan mikrofon sekunder. Sementara, bagian bawah terdapat speaker, port USB Type-C, dan mikforon utama.

Kamera

Terkait fotografi, Samsung Galaxy A11 sudah dibekali konfigurasi triple camera di bagian belakang. Namun, Anda masih belum mendapatkan kamera dengan resolusi tinggi seperti Galaxy A31 dengan 48MP dan berteknologi Quad Bayer.

Sebab, kamera utama Galaxy A11 hanya beresolusi standar 13MP dengan aperture f/1.8. Bersama 5MP f/2.2 dengan lensa ultra wide yang memberikan bidang pandang seluas 115 derajat, dan 2MP f/2.4 sebagai depth sensor untuk fitur Live Bokeh.

Sedangkan, kamera depannya 8MP f/2.0 untuk selfie, video call, dan face unlock. Untuk kemampuan perekam videonya, baik kamera depan maupun belakang hanya mendukung sebatas 1080p 30fps. Berikut hasil foto dari Galaxy A11:

Software & Hardware

Samsung Galaxy A11 telah mengusung antarmuka OneUI versi 2.0 yang berfokus pada pengalaman pengguna dan kemudahan pengoperasian. Berbasis sistem operasi Android 10, sejumlah fitur baru pun melengkapi Galaxy A11. Termasuk dark mode untuk mengubah tampilan background serba hitam, sistem navigasi gesture yang lebih natural, opsi perizin baru, dan banyak lagi.

Dapur pacunya mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 450 yang cukup mumpuni di kelas entry-level. SoC ini mengemas CPU octa-core Cortex A53 yang berdetak pada 1.8 GHz dengan GPU Adreno 506.

Performa yang disuguhkan dibantu besaran RAM 3GB dan penyimpanan internal 32GB yang menurut saya merupakan standar minimum untuk memperolah pengalaman ber-smartphone yang layak. Beruntung penyimpanan bisa diperluas lewat penggunaan microSD, sehingga memori internal bisa didedikasikan untuk menginstal aplikasi.

Untuk kebutuhan daya, Galaxy A11 mengusung kapasitas baterai yang sama dengan pendahulunya, yaitu 4.000 mAh yang terbilang besar. Bila pemakaiannya normal, smartphone bisa bertahan seharian dalam sekali pengecesan.

Namun bila pemakaian cukup intens, sudah pasti Anda akan mengisinya setidaknya sehari dua kali. Kabar baiknya, Samsung sudah membenamkan adapter fast charging 15W dalam paket penjualan, meski tidak cepat tapi pengisian dayanya dapat dipersingkat.

Verdict

Seperti halnya smartphone Galaxy A series lainnya, Galaxy A11 juga dirancang sebagai teman setia Gen Z untuk menjalani aktivitas digitalnya. Dibanderol Rp2.099.000, dengan spesifikasi yang ditawarkannya, terus terang saya agak berat merekomendasikan Galaxy A11.

Bukan karena Galaxy A11 jelek, tapi karena keberadaan Galaxy A21s yang posisinya cukup dekat tapi perbedaannya cukup siginifkan. Galaxy A21s dibanderol 2.799.000 dan sudah berfitur sangat lengkap untuk membuat konten.

Menurut saya, posisi Galaxy A11 ini masih di level yang sama seperti Galaxy A01 dengan sedikit pembaruan fitur dan peningkatan spesifikasi. Masih ditujukan untuk pemula, misalnya untuk anak sekolah yang baru pertama kali dibelikan smartphone oleh orang tuanya dan untuk para pengguna smartphone jadul.

Sparks

  • Infinity-O display dengan punch hole yang kekinian
  • SoC Snapdragon 450 yang cukup bertenaga di kelas entry-level
  • Punya konfigurasi triple kamera

Slacks

  • Kamera utama masih standar 13MP
  • Masih satu level dengan Galaxy A01 dengan tambahan fitur