3 February 2020

by Lukman Azis

[Review] Samsung Galaxy A51, Desain Baru & Kamera Meningkat

Samsung Galaxy A51 mengusung desain Infinity O display dengan punch hole dan punya konfigurasi quad camera

Samsung Electronics Indonesia mengawali tahun 2020 dengan menghadirkan dua smartphone Galaxy A series yang baru. Diawali dengan Galaxy A51 yang dibanderol dengan harga Rp4.099.000 dan diikuti Galaxy A71 dengan harga Rp6.099.000.

Samsung Galaxy A51 adalah smartphone kelas menengah dan penerus dari Galaxy A50s. Dibanding pendahulunya, aspek kamera dengan quad camera dan desain Infinity-O Display atau punch hole menjadi sajian utama Galaxy A51. Namun, masih diperkuat dengan chipset yang sama. Langsung saja, berikut ini review Samsung Galaxy A51 selengkapnya.

Super AMOLED Infinity-O Display

Selamat tinggal Infinity U display atau notch, Galaxy A51 ini sudah mengemas Infinity O display atau punch hole seperti yang terdapat pada flagship Galaxy Note 10 dan Galaxy S10 series. Jadi, sudah tidak ada lagi area hitam yang mengganggu di sekitar kamera depannya.

Panel Super AMOLED-nya membentang 6,5 inci dengan resolusi Full HD+ (1080x2400 piksel) dalam aspek rasio 20:9 yang sedikit lebih panjang dari 19.5:9. Perubahan aspek rasio ini tidak membuat A51 lebih panjang, tingginya masih sama persis 158.5mm seperti A50s. Hal ini bisa dicapai karena Samsung telah memperkecil bezel layar di sisi bawah atau dagu smartphone.

Perubahan mencolok lain ialah desain kamera belakangnya tampil kekinian dengan bingkai kotak persegi panjang. Namun yang lebih penting, Samsung menambahkan satu kamera ekstra 5MP dengan lensa macro dan kamera dengan lensa wide-angle ditingkatkan dari 8MP menjadi 12MP.

Secara garis besar rancangan utamanya masih identik seperti smartphone Galaxy A series lainnya. Desainnya simple dan slim dengan pola dan efek pelangi di bagian punggungnya, meski material yang digunakan masih plastik polikarbonat dan bagian mukanya berlapis Corning Gorilla Glass 3.

Untuk penempatan atributnya, tombol power dan volume berada di sisi kanan. SIM card ada di sisi seberangnya, dengan dua slot nano SIM dan satu slot microSD. Sementara, jack audio 3.5mm, port USB Type-C, mikrofon utama, dan speaker di sisi bawah dan disi atas hanya ada mikrofon sekunder.

On-Screen Fingerprint scanner & NFC

Samsung Galaxy A51 telah mengoperasikan OS Android 10 dengan antarmuka One UI versi 2.0. Dari visual memang tidak begitu tampak perubahannya, tapi Samsung terus berupaya agar One UI bisa digunakan lebih mudah bahkan dengan satu tangan. Misalnya sistem gesture baru dan folder aplikasi di mana letak daftar aplikasinya agak ke bawah sehingga mudah dijangkau oleh jempol. Selain itu, fitur dark mode kini terintegrasi dengan lebih baik dengan sistem dan bekerja di lebih banyak aplikasi.

Untuk sistem keamanan biometrik, Galaxy A51 mengandalkan metode on-screen fingerprint scanner dan face recognition yang praktis dan cepat dalam mengenali pemiliknya. Perangkat ini juga dilengkapi dengan platform keamanan Samsung Knox.

Satu lagi, fitur yang bagi sebagian orang sangat berguna terutama bagi mereka yang tinggal di Ibu Kota dan menggunakan transportasi umum untuk aktivitas sehari-hari. NFC, dengan fitur ini kita tak perlu khawatir kehabisan saldo e-money - karena kita mengisi ulang uang elekronik langsung lewat smartphone.

Quad Camera with Super Steady

Peningkatan paling besar yang terjadi pada Samsung Galaxy A51 dibanding pendahulunya adalah kemampuan kameranya. Di mana Samsung menambah satu kamera ekstra, 5MP (f/2.4) dengan lensa macro 40mm. Kebanyakan smartphone lain hanya punya kamera macro sebatas 2MP saja. Pemotretan jarak dekat ini tersedia secara terpisah dari mode foto, idealnya jarak objeknya sekitar 3-5 cm.

Kamera utamanya masih sama, 48 MP (f/2.0) Quad Bayer dengan ukuran per piksel 0.8µm dan secara default menghasilkan foto 12MP (1.6µm). Mode foto 48MP bisa dipilih dengan mengganti aspek rasio foto menjadi 4:3H.

Peningkatan lainnya, kamera dengan lensa ultrawide ditingkatkan dari yang sebelumnya 8MP menjadi 12MP (f/2.2) dan menyuguhkan bidang pandang 123 derajat. Fitur wide-angle ini tersedia di mode foto maupun video, caranya dengan mengklik ikon tiga pohon yang berada tepat di atas tombol rana.

Satu lagi, 5MP (f/2.2) sebagai depth sensor yang digunakan pada mode foto live focus untuk menghasilkan efek bokeh dramatis. Intensitas bokeh-nya bisa diatur dari level 1 sampai 7. Mode lain yang tersedia ialah panorama, food, night, super slow-mo, slow motion, hyperlapse, dan Pro.

Sayangnya, di mode Pro kita hanya bisa mengatur ISO dari 100-800, white balance, dan exposure compensation. Tak ada opsi untuk mengatur shutter speed dan manual fokus. Tak lupa, Galaxy A51 dilengkapi fitur scene optimizer dan HDR otomatis. Berikut hasil foto dari Samsung Galaxy A51:

Buat keperluan selfie, Galaxy A51 juga sangat memadai dengan kamera depan 32 MP (f/2.2). Lengkap dengan dukungan filter, mode beauty, mode wide-angle, live focus, dan AR emoji.

Perekaman videonya, kamera belakangnya mampu merekam video 4K UHD 30fps dan 1080p 30fps pada kamera depan. Fitur yang Samsung tonjolkan ialah Super Steady, berguna untuk meredam goyangan saat merekam video. Namun fitur ini hanya bekerja pada resolusi 1080p, video 4K tidak didukung.

Hardware & Performance

Bagian yang satu ini tidak ada perubahan, Galaxy A51 masih digerakkan oleh chipset Exynos 9611 (10nm) yang sama seperti pada A50s. SoC ini berisi CPU octa-core yang terdiri dari quad-core 2.3 GHz Cortex-A73 dan quad-core 1.7 GHz Cortex-A53. Serta GPU Mali-G72 MP3 dan konfigurasi memori RAM 6GB dengan penyimpanan 128GB.

Kabar baiknya, SoC ini terbilang cukup kuat untuk menangani multitasking tugas-tugas harian. Namun bakal sedikit megap-megap bila Anda berniat menjadikannya sebagai mesin gaming, Galaxy A71 dengan Snapdragon 730 lebih ideal untuk kebutuhan gaming.

Meski begitu, game launcher sudah tersemat di Galaxy A51 yang mengumpulkan game diinstall dan pengaturan gaming. Seperti profil 'focus on performance' untuk memastikan smartphone mengeluarkan potensi terbaiknya dan Anda bisa merekam aksi dalam permainan hingga resolusi 1080p.

Satu lagi, sebagai smartphone yang dirancang untuk live generation - daya tahan baterai menjadi aspek yang diperhatikan dengan baik. Galaxy A51 hadir dengan baterai berkapasitas cukup besar, 4.000 mAh. Lengkap dengan kemampuan pengisian daya fast charging 15W.

Verdict

Saat artikel review Samsung Galaxy A51 diterbitkan, tercatat Samsung sudah mengeluarkan tiga smartphone baru di tahun 2020. Galaxy A51 di segmen Rp4 jutaan, Galaxy A71 di rentang Rp6 jutaan, dan Galaxy Note 10 Lite di kelas Rp8 jutaan. Kemungkinan Samsung masih akan meluncurkan penerus dari Galaxy A10s, A20s, dan A30s untuk mengisi semua segmen tanpa celah.

Galaxy A51 merupakan awal yang sangat baik, hadir dengan desain baru Infinity O display atau punch hole. Serta, kemampuan kamera lebih baik dengan konfigurasi quad camera belakang yang dibingkai apik. Dua perubahan ini kemungkinan juga akan menjadi elemen desain utama Galaxy A series baru lainnya.

Sparks

  • Kamera dengan lensa ultrawide meningkat menjadi 12MP dari 8MP
  • Tambah satu kamera dengan lensa macro 5MP
  • Desain baru Infinity O display atau punch hole seperti flagship Samsung
  • NFC, on screen fingerprint scanner, dan Android 10
  • Baterai 4.000 mAh dengan fast charging 15W

Slacks

  • Masih ditenagai SoC Exynos 9611 yang sama seperti pendahulunya
  • Fitur Steady On tidak bekerja di video 4K dan mode wide-angle