27 December 2018

by Lukman Azis

[Review] Samsung Galaxy A7 2018, Unggulkan Triple Camera Tapi Ada yang Dikorbankan

Lensa ultra wide pada Samsung Galaxy A7 sangat menantang, tapi demi mencapai harga yang kompetitif banyak fitur yang dipangkas

Menurut laporan International Data Corporation (IDC), Samsung masih merupakan pabrikan smartphone nomor satu di dunia dengan pengapalan 71,5 juta unit dan menguasai market share sebesar 20,9 persen pada Q2 2018.

Meski begitu, Samsung perlu extra effort untuk mempertahankan gelar "raja smartphone". Karena sejumlah vendor smartphone asal Tiongkok seperti Huawei, Xiaomi, OPPO, dan Vivo kian agresif dalam berinovasi.

Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh Samsung ialah mengubah strategi dengan menyajikan inovasi terbaru pada seri Galaxy A. Ya, Samsung menyematkan empat buah sensor kamera pada Galaxy A9 dan tiga buah pada Galaxy A7.

Meja redaksi Dailysocial lifestyle telah kedatangan Galaxy A7 yang punya kamera ketiga 8-megapixel dengan aperture f/2.4 dan lensa ultra wide 18mm. Buat yang penasaran dengan kemampuan tiga kameranya, berikut review Samsung Galaxy A7 2018 selengkapnya.

Unboxing Samsung Galaxy A7

Unit Galaxy A7 yang datang berwarna gold, varian RAM 6GB, dan storage 128GB. Isi dari paket penjualannya sebagai berikut:

  • Unit Samsung Galaxy A7
  • Adapter charging (5V/1.55A)
  • Kabel data micro USB
  • Earbud
  • SIM ejector
  • Buku petunjuk penggunaan dan kartu jaminan

Dengan spesifikasi utama seperti layar Super AMOLED 6 inci Full HD+, chipset Exynos 7885 Octa, dan baterai 3.300 mAh. Samsung menjual Galaxy A7 dengan harga mulai Rp4 jutaan, harga yang cukup kompetitif dan tidak biasanya. Apa yang dikorbankan Samsung?

Desain Bebas Notch

Layar Super AMOLED 6 inci Galaxy A7 sudah dikemas dalam desain Infinity Display dan masih bebas dari notch. Bagian dahi dan dagunya terlihat sedikit tebal, tapi masih cukup sedap dipandang.

Punggungnya menggunakan material kaca, dengan dimensi 159,8x76,8mm dan ketebalannya hanya 7,5mm. Bobotnya cukup ringan, hanya 168 gram karena menggunakan kerangka dari plastik.

Ya, bukan kerangka metal yang selama ini menjadi ciri khas Galaxy A series. Meski begitu, build quality yang baik membuat feel dalam menggenggam Galaxy A7 masih lumayan premium.

Menuju bagian dahi, rasanya lega Samsung tak ikut-ikutan mengusung desain notch. Di sana ada kamera depan 24-megapixel, LED flash, earpiece, sensor ambient light, dan proximity.

Beralih ke belakang, berjejer tiga buah kamera dan LED flash dalam posisi vertikal. Paling atas beresolusi 5-megapixel sebagai depth sensor, kamera utama di tengah beresolusi 24-megapixel, dan kamera ekstra satu lagi paling bawah beresolusi 8-megapixel dengan lensa ultra wide.

Buat yang mencari kemana perginya fingerprint sensor, Samsung memindahkannya ke samping kanan di dalam tombol power. Artinya, unlock smartphone paling nyaman menggunakan jempol kanan. Sementara, bagi pengguna yang kidal harus membiasakan diri dengan jari telunjuk atau jari tengah.

Tombol volume berada persis di atas tombol power. Lagi-lagi posisinya terlalu tinggi, tapi bukan masalah besar. Sementara, sisi kiri terdapat SIM tray yang berisi tiga buah slot - dua nano SIM dan satu microSD.

Bagian atas hanya ada mikrofon kedua. Sedangkan, di bawah ada jack audio 3,5mm, port microUSB, mikrofon, dan speaker. Sebagai informasi, Galaxy A7 versi 2017 sudah menggunakan port USB Type-C dan body-nya dilengkapi sertifikasi IP68.

Jadi, ada tiga catatan terkait desain Galaxy A7. Pertama tak lagi menggunakan kerangka metal, balik lagi menggunakan port microUSB, dan body-nya tidak tahan air lagi.

Layar Super AMOLED

Layar Super AMOLED dengan ukuran 6 incinya disokong resolusi Full HD+ (1080x2220 piksel) dalam aspek rasio 18.5:9. Kombinasi tersebut menyuguhkan kerapatan layar yang cukup tajam yakni 411 ppi.

Fitur screen mode juga masih ada, untuk menyesuaikan warna menurut preferensi Anda. Secara default, Galaxy A7 menggunakan mode tampilan adaptif yang secara otomatis mengoptimalkan perubahan warna, saturasi, dan ketajaman layar sesuai konten yang ditampilkan.

Buat yang ingin setiap konten di smartphone penuh warna, bisa memilih mode tampilan AMOLED cinema. Bila tidak suka dibohongi, bisa pilih mode tampilan basic dengan tingkat akurasi mendekati aslinya. Sementara, AMOLED photo membuat warna tampil menyenangkan tapi tidak berlebihan.

Samsung Experience 9.0 UX

Galaxy A7 menjalankan OS Android 8.0 Oreo dengan sentuhan Samsung Experience 9.0 UX persis seperti yang ditemui pada Galaxy A8 Star. Dengan tampilan antarmuka yang simpel dan tetap kaya fitur.

Ada dua layout launcher yang bisa dipilih yaitu home screen dengan app drawer atau home screen only. Kita juga bisa menyelaraskan tampilan sesuai preferensi masing-masing dengan mengubah wallpaper, tema, dan juga tampilan Always On Display.

Pada home screen bagian paling kiri, ada Bixby Home. Di mana Anda akan disuguhkan rekomendasi konten berdasarkan kebiasaan kita dalam menggunakan smartphone. Sementara, buat yang ingin memaksimalkan seluruh bentang layar untuk konten bisa mencoba navigasi "full screen gestures".

Buat yang hobi bermain game, Game Launcher akan menyatukan seluruh game yang terinstal dalam satu tempat. Anda bisa memastikan bermain game tanpa gangguan dengan menonaktifkan notifikasi, serta kemudahan mengambil screenshot dan merekam gameplay game favorit Anda.

Fitur andalan Samsung seperti SecureFolder juga tersedia. Di situ Anda dapat menyimpan file, memo, dan aplikasi dengan lebih aman. Bicara soal keamanan smartphone, Galaxy A7 dibekali metode face recognition dan fingerprint scanner yang berada di sisi kiri.

Kamera Ekstra dengan Lensa UltraWide

Inti dari inovasi Samsung pada Galaxy A7 ialah kamera ekstra ketiga beresolusi 8-megapixel (f/2.4) dengan lensa ultra wide 18mm yang menyuguhkan sudut pandang 120 derajat. Artinya, Anda bisa memasukkan area yang luas dalam satu frame foto. Jadi, banyak banget yang bisa dieksplorasi dari lensa ultra wide ini.

Tentu saja, ideal buat memotret foto landscape, arsitektur, hingga portrait. Kita bisa menangkap lebih banyak informasi sehingga lebih mudah menyampaikan cerita.

Nah yang pasti lensa ultra wide ini memiliki beberapa karakteristik, diantaranya membuat objek menjadi lebih kecil dari ukuran sebenarnya dan distorsi. Jangan ragu untuk bermain perspektif dengan mengubah posisi dan sudut pemotretan untuk mendapatkan foto dengan kesan megah dan lebih menarik.

Berikut hasil bidikan Samsung Galaxy A8 dengan lensa ultra wide:

Hasil foto dari lensa ultra wide ini cukup tajam, meskipun dalam beberapa kesempatan detail kurang ditangkap dengan baik. Efek distorsi memang tak terhindarkan, tapi justru bisa digunakan untuk mendapatkan hasil foto yang unik.

Kamera utamanya sendiri resolusinya cukup besar, 24-megapixel (f/1.7 dan PDAF) dengan lensa wide 27mm. Satu lagi sebagai depth sensor, 5-megapixel (f/2.2) untuk mendapatkan foto dengan efek bokeh. Sementara, kamera depannya 24-megapixel (f/2.0) dengan lensa wide 26mm.

Lensa ultra wide bisa diakses pada mode pengambilan gambar 'auto'. Fitur Bixby Vision juga tersedia, yang bisa mengenali obyek ataupun menerjemahkan teks bahasa asing secara real time.

Mode pengambilan gambar lain yang tersedia ialah panorama, pro untuk kontrol manual guna mengakses white balance, ISO, dan exposure compensation. Kemudian beauty, live focus, scene optimizer, super slow-mo, AR emoji, hyperlapse, dan slow motion.

Berikut hasil foto dari kamera utama dan kamera depan Samsung Galaxy A7:

Sebagai pengingat, bila menggunakan lensa ultra wide - hasil fotonya disimpan pada resolusi 8-megapixel saja (3264x2448 piksel). Bila Anda membutuhkan kualitas yang optimal sebaiknya menggunakan kamera utama 24-megapixel pada rasio 4:3.

Alternatif lain bila memang membutuhkan sudut pandang lebih luas bisa menggunakan kamera utama dengan rasio 16:9 pada 18-megapixel atau 18.5:9 pada 16-megapixel.

Untuk perekam videonya, baik kamera depan maupun belakang hanya mampu merekam resolusi sampai Full HD 30fps saja. Ya, belum bisa merekam video 4K, bahkan Full HD 60fps tidak bisa.

Hardware Samsung Galaxy A7

Exynos 7885 Octa yang berada di dalam Galaxy A7 merupakan chipset kelas menengah Samsung terbaru yang dibangun pada proses fabrikasi 14nm. Terdiri dari CPU octa-core dalam konfigurasi dual-core Cortex A73 2.2GHz dan hexa-core Cortex A53 1.6GHz dengan GPU Mali-G71.

Kinerjanya ditopang besaran RAM 6GB dan storage 128GB. Slot microSD bisa menampung hingga 512GB bila yang membutuhkan penyimpanan lebih. Semua kegiatan ber-smartphone disuplai baterai berkekuatan 3.300 mAh.

Menurut hasil test benchmark dari sejumlah aplikasi, pada Antutu Galaxy A7 mendapatkan 120.865 poin, sementara di PCMark Work 2.0 meraih 5.566 poin, lalu di 3DMark Sling Shot mendapatkan 964 poin, serta di GeekBench 4 single-core 1.523 poin dan multi-core 4.336 poin.

Verdict

Di Indonesia, Galaxy A7 tersedia dalam dua varian. Harga terbarunya Rp4,1 jutaan untuk konfigurasi RAM 4GB dan storage 64GB. Sementara, untuk RAM 6GB dan storage 128GB ialah Rp5 jutaan. Menimbang fitur dan spesifikasi yang ditawarkan, menurut saya harganya sangat kompetitif.

Inovasi triple camera atau lebih tepatnya kamera ekstra 8-megapixel dengan lensa ultra wide 120 derajat, juga siap menantang kreativitas kemampuan fotografi Anda. Tetapi, Samsung juga memangkas beberapa fitur premium. Kerangka body-nya sekarang dari plastik, balik lagi menggunakan port microUSB, dan hilangnya sertifikasi tahan air IP68.

Sparks

  • Punggung kaca
  • Lensa ultrawide 120 derajat
  • Harga kompetitif
  • Bebas notch

Slacks

  • Kerangka plastik
  • Balik lagi pakai port microUSB
  • Tanpa sertifikasi IP68
  • Tidak ada perekam video 4K dan Full HD 60fps