15 April 2020

by Dimas Galih W.

[Review] Samsung Galaxy Z Flip: Smartphone Lipat Cantik dan Kencang, namun Mahal

Sangat cocok untuk para wanita yang membutuhkan perangkat berkinerja tinggi

Dengan semua perangkat yang dikeluarkan oleh Samsung, mungkin Samsung Galaxy Z Flip merupakan yang pertama yang terlihat sangat cantik. Z Flip merupakan perangkat Android kedua dari Samsung yang memiliki layar yang dapat dilipat. Yang pertama, tentu saja Galaxy Fold.

Samsung Galaxy Z Flip sendiri secara tiba-tiba datang ke meja pengujian DailySocial, dua hari sebelum kantor kami memutuskan untuk melakukan Work From Home. Sayangnya, keadaan membutuhkan saya untuk bolak-balik periksa akan penyakit yang sedang merebak saat ini. Jadi, cukup lama setelah itu, saya baru bisa memegang barang yang satu ini. Okey, cukup curhatnya.

Galaxy Z Flip merupakan salah satu perangkat Android di Indonesia yang menggunakan SoC Snapdragon seri 800, yaitu 855+. Tentu saja hal ini menggembirakan mengingat banyak orang yang menunggu perangkat Samsung dengan SoC tersebut. Hal ini tentu saja terkait dengan kebijakan Samsung untuk menjual perangkat flagship mereka dengan menggunakan cip Exynos.

Spesifikasi dari Samsung Galaxy Z Flip adalah sebagai berikut

Samsung Galaxy Z Flip
SoCSnapdragon 855+
CPU1x2.95 GHz Kryo 485 + 3x2.41 GHz Kryo 485 + 4x1.78 GHz Kryo 485
GPUAdreno 640
RAM8 GB
Internal256 GB
Layar6,7 inci Foldable Dynamic AMOLED 2636 x 1080
Dimensi167.3 x 73.6 x 7.2 mm (terbuka), 87.4 x 73.6 x 17.3 mm (dilipat)
Bobot183 gram
Baterai3300 mAh
Kamera12 MP utama, 12 MP Ultrawide, 10 MP Selfie
OSAndroid 10 One UI 2.0

Seperti inilah hasil dari CPU-Z dan Sensorbox:

Satu hal yang cukup disayangkan adalah Samsung Galaxy Z Flip tidak disertai dengan kemampuan untuk melakukan pengisian baterai dengan lebih cepat. Tentu saja, sepertinya flagship yang ada saat ini sudah menggunakan pengisian 30 watt. Namun, Z Flip ternyata masih bertahan di 18 watt saja.

Unboxing

Seperti inilah paket penjualan dari Samsung Galaxy Z Flip

Saya pun telah membuat video unboxing dan hands on dari Z Flip. Simak videonya di bawah ini.

Desain

Dulu, saya pernah memiliki sebuah ponsel Samsung Candybar Flip E1272 di tahun 2013-an. Dan tentu saja, "game" terbaik pada saat itu adalah melakukan buka tutup flip-nya sampai setiap hari. Hal yang sama tentu saja akan saya lakukan jika benar-benar memiliki Samsung Galaxy Z Flip ini.

Bagian terluar dari Samsung Galaxy Z Flip terbuat dari kaca. Sebelumnya, pada video saya mengatakan bahwa bagian luar dari smartphone ini terasa ringkih. Namun, ternyata bagian belakangnya dilapisi oleh Gorilla Glass 6, sehingga seharusnya memang lebih kuat. Sayangnya, standar pengujian saya tidak sampai pada tes jatuh, sehingga mohon dimaklumi kalau tes ketahanan tidak dilakukan. Gunakanlah case yang sudah ada pada paket penjualannya.

Layar dari Galaxy Z Flip memiliki resolusi yang cukup tinggi, yaitu 2636x1080 dengan rasio 19,5:9. Jenis layar yang digunakan adalah Dynamic AMOLED yang bisa dilipat atau foldable. Namun pengguna harus berhati-hati, layar jenis ini sangat rentan terhadap goresan sehingga penambahan lapisan anti gores sangat dianjurkan sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Layarnya sendiri menggunakan desain punch hole di bagian tengah atas. Pada lubang tersebut, terdapat sebuah kamera depan dengan resolusi 10 MP. Dengan desain ini, memang perangkat akan terlihat lebih menarik dibandingkan dengan model poni. Walaupun pada kenyataannya sama saja fungsinya dengan menggunakan poni.

Pada bagian luarnya, yang menjadi bagian belakang saat smartphone ini dibuka, terdapat dua buah kamera pada bagian atasnya. Di sebelahnya, ada sebuah layar kecil yang akan memberikan informasi singkat mengenai waktu, baterai, dan lain sebagainya. Dan dengan pantulan gambar dari bahan kaca yang ada, membuat selfie dengan kamera utama menjadi lebih mudah. Dan bagian bawahnya dapat ditempelkan kartu uang elektronik karena di sanalah NFC berada.

Pada bagian kanannya (saat perangkat ini dibuka) terdapat tombol volume serta power yang juga merupakan pemindai sidik jari. Pada bagian kirinya, akan ditemukan slot SIM yang bisa diisi sebuah nano SIM. Pada bagian atasnya terdapat sebuah microphone. Dan pada bagian bawahnya terdapat sebuah slot USB-C, speaker, serta microphone.

Sistem operasi yang digunakan pada smartphone ini adalah Android 10. Samsung Galaxy Z Flip menggunakan antar muka terbaru mereka, yaitu One UI versi 2. One UI sendiri masih menggunakan app drawer sehingga semua icon aplikasi dikumpulkan pada satu wadah.

Koneksi ke PC

Fasilitas ini sebenarnya bukan lah hal yang baru. Microsoft selama ini menyematkan aplikasi Your Phone ke dalam Windows 10. Tujuannya adalah untuk mengakses SMS, notifikasi, dan menelepon langsung dari PC dengan melakukan sambungan nirkabel ke smartphone Android.

Sayangnya, kita tidak bisa mengontrol perangkat kita dari Windows 10. Namun, sepertinya kerja sama antara Samsung dan Microsoft pun membuat hal tersebut bisa terwujud. Dengan menggunakan Your Phone, sepertinya perangkat Samsung merupakan yang pertama yang mampu dioperasikan langsung melalui layar PC Windows tanpa harus terhubung dengan kabel.

Saat dioperasikan, nantinya sebuah layar kecil akan muncul pada layar PC Windows. Dari situ, kita bisa melihat layar smartphone Samsung layaknya sebuah emulator. Jadi, saat kita sedang bekerja, feature ini pun sangat berguna apabila kita mendapatkan panggilan atau pesan yang sangat penting.

Jaringan

Samsung selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Namun, sepertinya Galaxy Z Flip berbeda karena menggunakan SoC Snapdragon 855+. Kanal yang didukung adalah 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 12(700), 13(700), 14(700), 17(700), 18(800), 19(800), 20(800), 25(1900), 26(850), 28(700), 29(700), 30(2300), 34(2000), 38(2600), 39(1900), 40(2300), 41(2500), 46(5200), 66(1700/2100), dan 71(600). Tentunya, hal ini tidak hanya mencakup Indonesia saja, namun mungkin semua negara di seluruh dunia.

Kamera

Kamera tentu saja menjadi salah satu daya tarik dari Galaxy Z Flip dan semua flagship dari Samsung. Namun, saat dilihat dari spesifikasinya, sensor yang digunakan sepertinya sama dengan yang digunakan oleh Samsung Galaxy S10. Jadi, kami mengira bahwa perangkat ini menggunakan antara ISOCELL Plus S5K2L4 atau Sony SAK2L4 (keduanya sama). Kamera depannya pun juga menggunakan Sony IMX 374.

Sayang memang, dalam masa karantina ini, saya tidak bisa jalan-jalan seperti biasanya. So, saya hanya bisa keliling komplek perumahan untuk mengambil gambar. Jadi, gambarnya ya itu-itu saja hehehe...

Sensor yang digunakan pada kamera utamanya ini memang mampu menangkap gambar dengan bagus. Hasilnya memang sangat mirip dengan Samsung Galaxy S10 yang membuahkan gambar yang cukup tajam, rendah noise, serta warna yang pas.

Kamera wideangle juga mampu menangkap gambar dengan cukup baik, asalkan cahaya yang ada cukup terang

Kamera depannya juga cukup baik untuk menangkap dalam keadaan cahaya yang terang. Saat melakukan hands-on, saya tidak mematikan fitur beautify sehingga kumis dan jenggot tidak tergambar dengan baik. Saat mematikan fitur tersebut, ternyata gambarnya tajam. Jika ingin mendapatkan gambar yang lebih baik lagi, gunakan saja kamera belakangnya dengan menggunakan badan belakang Z Flip sebagai kaca.

Pengujian

Menguji kinerja dari sebuah perangkat Samsung flagship yang menggunakan SoC Snapdragon memang menjadi impian sejak lama. Dengan menggunakan Snapdragon 855+ membuat kinerjanya menjadi tidak perlu lagi diragukan. Hal ini membuat Samsung Z Flip menjadi salah satu smartphone Samsung yang kencang.

Menggunakan Snapdragon 855+ membuat perangkat ini memiliki tiga cluster pada SoC-nya. 1 CPU Kryo 485 dengan kecepatan paling tinggi, 2.95 GHz, tiga Kryo 485 dengan kecepatan 2,41 GHz, dan terakhir empat CPU Kryo 485 dengan kecepatan 1,78 GHz. Walaupun SoC tahun lalu, namun kinerjanya masih tergolong salah satu yang sangat kencang di tahun ini.

Dengan SoC itu pula, saya penasaran dengan yang digunakan pada Samsung Galaxy S10+. Galaxy S10 di Indonesia dijual dengan SoC Exynos 9820 yang dinyatakan setara dengan Snapdragon 855. Oleh karena itu, kami kembali menyajikan Galaxy S10 sebagai pembanding, dan juga sebuah perangkat Snapdragon 845 untuk membandingkan antara keduanya.

Dari hasil benchmark di atas menunjukkan bahwa memang SoC yang digunakan pada Samsung Galaxy Z Flip memiliki kinerja yang tinggi. Disusul oleh Exynos 9820 dan terakhir Snapdragon 845. Namun jika dilihat, ternyata Exynos masih tertinggal dalam urusan perhitungan AI. Dan tentu saja, tidak ada SoC yang pelan pada perbandingan kali ini, semua memiliki kinerja yang menakjubkan.

Sayangnya, setelah semua benchmark berakhir, ada sebuah masalah yang cukup menghantui beberapa pengguna. Apalagi kalau bukan panas yang cukup terasa di tangan. Walaupun begitu, pada saat pengujian, saya belum menemukan lag akibat CPU yang throttle.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 12 jam 31 menit pada unit yang kami dapatkan.

Menggunakan charger bawaan, saya berhasil melakukan pengisian ulang dengan baterai sebesar 3300 mAh ini. Ternyata dari habis sampai 100%, perangkat ini bisa diisi dalam waktu sekitar 110 menit. Hal ini memang tergolong cukup lama mengingat kapasitas yang tidak terlalu besar dan perangkat ini hanya bisa diisi dengan 15 watt saja.

Verdict

Akhirnya, smartphone lipat dengan dimensi yang tidak besar mendarat di Indonesia. Perangkat ini tidak hanya mementingkan dari sisi lifestyle saja, namun juga kinerjanya sangat baik untuk bermain game dengan seting maksimum. Selain itu, Z Flip juga membawa nostalgia lama di mana perangkat lipat banyak digemari oleh sebagian besar kalangan.

Berbicara mengenai kinerja, tidak perlu lagi dipertanyakan. Dengan membawa Qualcomm Snapdragon 855+, semua aplikasi yang ada di Google Play Store akan berjalan dengan maksimal. Namun yang perlu diingat, semakin tinggi kinerja yang dibutuhkan oleh sebuah aplikasi, maka panas yang dihasilkan juga akan lebih terasa.

Kamera pada Samsung Galaxy Z Flip memang membuahkan hasil yang memukau. Ketiga kamera yang terpasang memang mampu diandalkan dalam mengambil gambar pada setiap momen. Oleh karena itu, Anda tidak lagi perlu memiliki sebuah kamera saku jika sudah memiliki perangkat ini.

Mengenai harga, menurut saya memang Samsung Galaxy Z Flip tergolong mahal. Dengan Rp. 21.888.000, Anda bisa memiliki perangkat cantik dan kencang yang satu ini. Namun, jika Anda menginginkan kinerja tersebut tanpa memiliki dana yang ada, Anda bisa memilih Samsung Galaxy S20 yang memiliki kinerja yang lebih tinggi, dan tentu saja lebih murah harganya.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Have to say this: Qualcomm Snapdragon 855+ pada perangkat mungil
  • Kualitas kamera sangat baik
  • Desain cantik
  • Bisa dilipat

Slacks

  • Panas
  • Hanya mampu mengisi 15 watt saja
  • Mahal