9 December 2014

by Bambang Winarso

[Review] Smartfren Andromax G2 Limited Edition

Beberapa waktu yang lalu Smartfren merilis perangkat smartphone varian baru bernama Smartfren Andromax G2 Limited Edition, yang merupakan hasil kolaborasi mereka bersama vendor asal Tiongkok, Coolpad.

TRL berkesempatan untuk me-review lebih dalam seperti apa sih kemampuan perangkat Android KitKat yang dilepas seharga 1.099.000 ini. Dengan harapan dapat menjadi referensi bagi sobat Trenogoers.

Kelengkapan

  • Perangkat smartphone
  • Kabel USB
  • Unit charger
  • Earphone
  • Kartu garansi dan buku manual

 

Info Menarik: Versi Baru Google Translate Mampu Terjemahkan Foto Teks dan Hadirkan Fitur Keren Lainnya?

 

Desain

Sisi desain Smartfren Andromax G2 Limited Edition secara umum tak jauh berbeda dengan seri terdahulu Andromax G2, mengusung bentuk tepian melengkung dengan lapisan menyerupai metal/krom di sisi depan pinggiran perangkat. Penempatan elemen ini berbeda dengan smartphone lokal lain yang mayoritas menempatkannya di antara sisi depan dan cover belakang.

Saat pertama memegang smartphone, terasa cukup ringan dibandingkan perangkat dengan harga yang sama, seperti misalnya Advan S5e atau Advan S5J.

Andromax G2 Limited Edition relatif lebih nyaman saat dipegang, sangat pas dipegang dengan orientasi layar apapun. Tak terlalu besar, tak terlalu berat dan cukup tipis untuk ukuran smartphone berbanderol 1 jutaan. Untuk bagian ini, perangkat boleh diadu dengan smartphone sekelas lainnya.

Meski demikian tak banyak kelebihan dari sisi bezel ataupun cover yang dapat dipamerkan, relatif sama dengan perangkat sekelas. Sayang rancangan cover yang sangat polos tanpa polesan pola membuat perangkat terkesan monoton bila dilihat dari sisi belakang dan bagian ini juga terasa rentan akan goresan. Tonjolan bagian kamera yang bulat dan menonjol juga rawan terkena gesekan ketika perangkat direbahkan di permukaan rata

Tombol power terletak di sebelah kiri perangkat (kanan pengguna), sementara tombol volume diletakkan di sebelah kanan (kiri pengguna). Ukuran kedua tombol lebih tipis ketimbang beberapa smartphone sekelas, satu warna dengan chasing, tidak ada sentuhan krom namun desain yang dihadirkan terlihat lebih rapi dan hampir tidak kelihatan bila dipandangi dari jarak 1 meter. Kelebihan lain, penempatan beberapa tombol ini juga tidak terlalu menonjol atau timbul.

 

Info Menarik: Simak Demo Aksi Cortana di Microsoft Windows 10

 

Layar

Smartfren Andromax G2 Limited Edition membawa layar berukuran 5 inci dengan resolusi 480 x 854 piksel, bukan spek yang buruk. Berkat basis teknologi FWVGA dan IPS tampilan layar perangkat jauh lebih baik dari perangkat satu segmen. Bila boleh memberi rating, 8 dari 10 bintang saya berikan untuk komponen ini untuk smartphone dikelasnya.

Respon layar sentuh perangkat relatif juga cukup baik, bahkan terasa lebih responsif juga dibandingkan perangkat sekelas yang pernah saya coba. Hal ini memudahkan saya dalam mengetik pesan singkat walaupun tanpa aplikasi keyboard pihak ketiga.

Performa

Di kelas yang sama (harga), Smartfren Andromax G2 Limited Edition tergolong menawarkan keistimewaan yang lebih. Prosesor yang dibawa buatan Qualcomm, Snapdragon quad-core 1,2 GHz Cortex A7 dengan grafis Adreno 302 serta RAM 512MB. Komponen ini tergolong superior mengingat sedikit sekali perangkat baru yang dijual seharga 1 jutaan dibekali komponen tersebut.

Untuk menguji performa perangkat, saya menggunakan program AnTuTu mobile, dengan skor 15137. Berikut ini adalah hasil lengkap dan perbandingan pengujian menggunakan AnTuTu. Di atas kertas tak istimewa, tapi bukan berarti buruk. Tes berikutnya membuktikan performanya di lapangan.

Agar lebih objektif saya langsung jajal perangkat menjalankan beberapa judul game dengan tingkat kebutuhan resource yang berbeda. Pertama saya coba unduh Real Racing 3 terbaru kemudian saya mainkan beberapa menit, pada awalnya saya cukup terkejut karena tampilan game sangat jernih pun berjalan mulus.

Sayang ketika naik ke level 7 tiba-tiba game berhenti berjalan total. Saya pun harus menjalankan ulang aplikasi untuk bisa kembali membalap. Tapi baru bermain satu putaran, masalah serupa kembali saya alami. Pengujian saya hentikan.

 

Info Menarik: Mouse Pintar NAOS QG Dapat Membaca Pikiran Anda

 

Pengujian berikutnya saya memasang game Dream League Soccer dan Zombie Road. Kedua game ini sukses berjalan dengan sangat baik, padahal game Dream League Soccer masuk dalam kategori kelas menengah cenderung ke atas, perangkat sekelas atau yang lebih mahal sekalipun belum tentu dapat menjalankannya. Tapi di Andromax G2 Limited Edition, game ini berjalan sangat mulus.

Audio

Saat pertama kali memutar musik melalui aplikasi bawaan perangkat, hampir tak ada yang istimewa malah cenderung lemah. Tapi ternyata saya kecele, sehabis membaca spesifikasi perangkat ternyata saya lupa mengaktifkan fitur Dolby Digital Plus Audio. Setelah diaktifkan, suara yang dikeluarkan langsung memanjakan telinga.

Sayangnya letak speaker berada di bagian bawah pas dengan posisi telapak tangan. Jadi jika perangkat digenggam maka suara akan terhalangi dan menjadi tidak optimal.

Lebih asik jika mendengarkan musik lewat earphone, saya jadi lupa bahwa harga perangkat ini harganya 1 jutaan. Seandainya diminta untuk mendengarkan musik tanpa terlebih dahulu tahu model perangkat (blind test), saya pasti akan mengira perangkat ini masuk kategori mid-range dengan kisaran harga 3 jutaan.

Kamera

Smartfren Andromax G2 Limited Edition berbekal dua kamera, di bagian belakang berupa kamera 5MP lengkap dengan lampu flash LED. Kemudian di bagian depan sensor 1,3MP.

Aplikasi kamera bawaan perangkat sudah dilengkapi berbagai opsi misalkan fitur HDR, timer, efek warna, mode scene, face detection, auto exposure, denoise mode, redeye reduction, anti banding dan lain sebagainya.

Sayangnya ketika saya mencoba mode HDR, aplikasi kamera tiba-tiba menutup dan saya kehilangan hasil jepretan. Setelah didiamkan beberapa menit - karena sebelumnya temperatur perangkat naik setelah pengujian AnTuTu - kamera saya coba kembali dan fitur HDR bekerja tanpa masalah. Gambar ini adalah hasil jepretan kamera belakang dan depan (dari kiri ke kanan).

Langsung saja coba Anda bandingkan hasil jepretan kamera Smartfren Andromax G2 Limited Edition ini dengan perangkat yang Anda miliki.

 

Info Menarik: [Review] Xiaomi Redmi Note

 

Kecepatan Kamera

Dewasa ini kemampuan kamera merupakan faktor terbesar dalam mempengaruhi keputusan pembelian perangkat smartphone. Di dalamnya juga termasuk kecepatan kamera dalam menangkap objek yang difoto.

Untuk menguji kecepatan kamera di Smartfren Andromax G2 Limited Edition, saya menggunakan aplikasi CamSpeed yang juga digunakan oleh beberapa media dalam menguji kemampuan ini. Hasilnya kecepatan kamera smartphone hanya terpaut 1 angka di bawah Nexus 6 dan Samsung GT-18200 yang tak lain adalah Samsung Galaxy SIII mini.

Konektivitas

Untuk urusan koneksi Smartfren Andromax G2 Limited Edition membawa beberapa fasiltias, seperti WiFi, Bluetooth 3.0 dan dua port sambungan untuk mini USB yang jadi satu dengan port pengisian ulang. Kemudian satu lagi port jack 3,5mm untuk output earphone.

Baterai

Selama dalam proses review, penulis berkesempatan pula menguji ketahanan baterai di kondisi-kondisi tertentu.

Pengujian pertama perangkat dipakai memutar musik dengan volume maksimal plus fitur Dobly diaktifkan, kemudian jaringan data mobile aktif serta tingkat keterangan layar maksimal. Hasilnya, perangkat beroperasi dari pukul 10.30 sampai 19.15 atau kurang lebih 8 jam 45 menit.

Pengujian berikutnya perangkat dipaksa untuk menjalankan game Dream League Soccer tanpa henti. Kondisi awal baterai terisi penuh, diisi dalam kondisi perangkat mati. Hasilnya, perangkat bertahan dari pukul 23.20 sampai dengan 1.15 atau sekitar 1 jam 50 menit.

Kesimpulan

Bicara kemampuan, Andromax G2 Limited Edition jelas melebihi harga yang ditawarkan. Secara garis besar, perangkat ini unggul dalam banyak hal “bila” harus dibandingkan dengan perangkat di harga yang sama.

Sisi desain, performa suara, tampilan layar, performa gaming berkelas dan kenyamanan handling tak diragukan lagi, semuanya dimiliki oleh Smartfren Andromax G2 Limited Edition. Bila ada sisi negatif dari perangkat ini, maka saya yakin akan tertutupi oleh murahnya harga dan bonus data yang diberikan oleh Smartfren.

Tantangan terbesar bagi Smartfren sendiri adalah, bagaimana agar cakupan jaringan CDMA mereka mampu menjangkau lebih banyak wilayah.