12 February 2020

by Dimas Galih W.

[Review] Smartwatch Garmin Venu: AMOLED untuk Olah Raga dan Baterai Tahan Lama!

Memiliki informasi akurat tentang kegiatan olah raga sang pemakai

Mungkin banyak dari pembaca belum tahu mengenai merek Garmin. Dulu, Garmin sangat dikenal dengan produk GPS-nya, sebelum Google Maps dan Waze mengambil alih peta penunjuk jalan. Garmin sendiri juga mendulang sukses pada saat perangkat smartphone Windows Mobile 6 sedang naik daun. Dan saat ini, Garmin juga sudah melebarkan sayapnya, seperti dengan memproduksi smartwatch.

Salah satu smartwatch yang datang ke meja pengujian tim Dailysocial adalah Garmin Venu. Venu merupakan smartwatch pertama dari Garmin yang menggunakan layar berjenis AMOLED. Hal ini juga berarti bahwa daya tahan baterai serta warnanya akan lebih baik dibandingkan dengan smartwatch yang menggunakan layar IPS.

Garmin sendiri menawarkan Venu untuk mereka yang memiliki gaya hidup yang aktif. Hal tersebut tentu saja condong ke aktivitas olah raga. Oleh karena itu, Garmin menyematkan berbagai macam fitur untuk membantu aktivitas olah raga pada perangkat yang satu ini.

Satu hal yang tidak ditinggalkan oleh Garmin adalah GPS atau Global Positioning System-nya yang sudah dikenal semenjak dulu. Tanpa harus menggunakan smartphone, Garmin Venu dapat mendeteksi posisi dengan sangat baik. Tentunya, hal ini sedang hangat-hangatnya digunakan untuk mereka yang gemar melakukan olah raga lari maupun bersepeda.

Sayangnya, Garmin tidak membeberkan mengenai spesifikasi dari jam tangan pintarnya ini. Namun, seperti inilah spesifikasi dari Venu.

Layar1,2 inci AMOLED 390x390 px Gorilla Glass 3
Dimensi43.2 x 43.2 x 12.4 mm
Bobot46,3 gram
SensorGPS, GLONASS, Galileo, Gyroscope, Accelerometer, Altimeter, Compass, Oximeter
KonektivitasBluetooth 4.0, WiFi 802.11bn, NFC
Sertifikasi5 ATM
Kapasitas penyimpanan musik500 lagu atau sekitar 3,5 GB

Garmin Venu juga memiliki keunikan tersendiri untuk mereka yang gemar berolah raga, namun menginginkan suara musik yang lebih baik. Oleh karena itu, Garmin Venu juga memiliki konektivitas dengan Spotify. Hal tersebut akan saya bahas pada segmen pengalaman penggunaan di bawah.

Unboxing

Hanya ini saja yang ada didalam paket penjualan Garmin Venu

Desain

Smartwatch Garmin Venu memang mengikuti desain tren kekinian. Mengetahui bahwa banyak yang menyukai bentuk jam bundar, Garmin Venu pun juga didesain demikian. Dengan perpaduan antara plastik polikarbonat serta bingkai metal, membuat Garmin Venu terasa sangat kokoh.

Tali jam bawaannya terbuat dari bahan karet, sehingga cocok untuk mereka yang selalu berkeringat atau berolah raga. Strap itu sendiri juga dapat diganti dengan tali jam 20mm yang dijual pada toko jam. Jadi, pilihan untuk mengubah tampilannya juga lebih luas untuk mereka yang sering bosan dengan look yang itu-itu saja.

Layar dari Garmin Venu menggunakan tipe Super AMOLED. Dimensi layarnya sebesar 1.2 inci dengan resolusi 390×390. Jam tangan ini sendiri sudah menggunakan pelindung layar dari Corning, yaitu Gorilla Glass 3. Walaupun dalam pengujian jam tangan pintar ini sering terbentur tanpa baret, namun pengalaman saya menggunakan smartphone dengan Gorilla Glass 3, pasti bakal baret juga oleh debu atau pasir.

Garmin Venu menggunakan interface charger dengan desain sendiri. Biasanya, jam tangan pintar akan menggunakan desain magnet untuk menempelkan ujung charger-nya dan pada akhirnya tidak akan menekan dengan kencang serta menolak untuk diisi ulang. Namun, Garmin menggunakan model kait, sehingga kabelnya dapat tersambung dengan sangat baik. Jamnya sendiri bisa diisi dalam kurun waktu kurang dari sejam.

Pada sisi sebelah kanannya, terdapat dua buah tombol yang dinamakan tombol A dan B. Tombol B berfungsi sebagai back button. Sedangkan tombol A digunakan sebagai tombol menu dan accept. Pada bagian bawahnya terdapat beberapa

Sistem operasi yang digunakan sepertinya buatan Garmin sendiri. Antar muka yang digunakan memang cukup membingungkan pada saat pertama kali memakainya. Oleh karena itu, mereka yang sering menggunakan Android Wear atau Tizen harus membiasakan diri dalam beberapa saat.

Pengalaman Memakai

Untuk menguji jam tangan pintar ini, saya menggunakannya hampir dua minggu. Pada minggu pertama, saya menggunakan tanpa terhubung dengan bluetooth sama sekali. Dan jam tangan pintar ini mampu bertahan hingga enam hari sampai akhirnya saya harus mengisi ulang kembali.

Pada minggu kedua, saya menggunakan jam tangan ini dan tersambung ke perangkat Android yang saya gunakan. Saya juga mencoba melakukan aktivitas seperti berenang pada kolam yang ada di kantor DailySocial. Hasilnya, jam tangan ini hanya bertahan sampai dengan dua hari saja.

Saya juga mencoba mendengarkan musik dengan menggunakan sebuah TWS. Ternyata, baterainya tergerus dengan cukup cepat. Dalam waktu sekitar 3 sampai 4 jam saja, baterainya tersisa 55% dari penuh. Hal ini kemungkinan karena versi bluetooth yang digunakan masih versi 4.

Saat mendengarkan musik, saya sangat suka dengan feature Spotify yang ada pada jam tangan ini. Selain bisa mendengarkan lagu secara offline, saya menyukai dengan format yang diputar yang merupakan Vorbis dengan bitrate tertinggi sesuai standar Spotify. Suaranya juga terdengar lebih baik dibandingkan dengan beberapa format lainnya.

Saat menggunakan jam tangan ini dalam berolah raga berenang, ada satu glitch yang terjadi. Saat hanya berenang sebentar saja, jam tangan pintar ini mendeteksi kalori yang terbakar sekitar 1000! Selanjutnya, memang kalori yang terdeteksi cukup pas, namun lonjakan 1000 kalori ini harus menjadi perhatian dari Garmin sendiri.

Saya juga mencoba menggunakan Garmin Connect, aplikasi yang dapat diunduh langsung dari Play Store. Aplikasi ini menampilkan data-data kegiatan penggunanya dengan sangat lengkap. Hal ini tentu saja sangat diperlukan oleh para pegiat olah raga mau pun atlit. Antar muka yang dimiliki juga cukup mudah digunakan.

Satu lagi yang harus saya highlight dari jam tangan pintar ini adalah kemampuannya untuk ditambahkan aplikasi. Secara default, aplikasi yang ada pada Garmin Connect dapat ditambahkan untuk membantu kegiatan berolah raga. Namun dengan menambahkan aplikasi Garmin IQ Store, aplikasi untuk jam tangan pintar ini pun menjadi lebih banyak.

Verdict

Dengan maraknya kegiatan olah raga, tentu saja perlengkapan penunjang menjadi sebuah kebutuhan. Jam tangan pintar merupakan salah satu yang dapat membantu memberikan informasi mengenai apa yang sedang kita lakukan. Garmin pun juga melebarkan sayapnya dari hanya memproduksi GPS monitor hingga membuat sebuah jam tangan pintar yang mumpuni untuk digunakan saat berolah raga. Garmin Venu adalah salah satunya.

Kinerja dari smartwatch ini memang cukup baik, dapat mendeteksi berbagai informasi dari tubuh sang pemakainya. Walaupun saya mendapatkan glitch pada saat berenang, bisa jadi hal tersebut sudah dibenahi pada update firmware berikutnya. Antar muka yang digunakan juga bisa menjadi masalah pada saat pertama menggunakan, namun seiring dengan waktu juga akan terbiasa.

Baterai juga menjadi salah satu yang menarik pada jam tangan pintar ini. Saat digunakan hanya sebagai smartwatch, Anda bisa mendapatkan waktu hingga seminggu. Untuk berolah raga, jam tangan ini juga tidak terlalu boros untuk digunakan, sehingga tidak mungkin akan mati sebelum sehari.

Harga mungkin menjadi sebuah kendala seseorang untuk membelinya. Garmin menjual jam tangan pintar yang satu ini dengan harga Rp. 5.999.000. Cukup tinggi memang dibandingkan dengan para pesaingnya. Oleh karena itu, pangsa pasar yang dituju oleh Garmin memang untuk para profesional yang membutuhkan informasi yang sangat akurat.

Sparks

  • AMOLED
  • Daya tahan baterai cukup baik
  • Ada penambahan aplikasi
  • Spotify dengan suara yang baik
  • Informasi olah raga yang lengkap
  • GPS tanpa smartphone
  • Ada aplikasi pendukung

Slacks

  • Mahal
  • Antar muka cukup membingungkan