16 August 2019

by Lukman Azis

[Review] Vivo S1, Super AMOLED & Screen Touch ID Jadi Sajian Utama

Posisi Vivo S1 satu level di bawah Vivo V15

Belum lama ini, Vivo telah merilis seri smartphone baru bertajuk 'S', perangkat perdana Vivo S series mereka disebut Vivo S1. Smartphone kelas menengah ini mengusung tagline “unlock your style“, dengan target market generasi muda.

'S' di sini berarti 'Style', di mana Vivo berupaya menghadirkan smartphone berpenampilan stylish dengan sejumlah elemen kekinian. Sebut saja, sistem keamanan Screen Touch ID dan konfigurasi triple rear camera.

Dibanderol Rp3.599.000, apa saja yang ditawarkan Vivo S1 ini? Meja redaksi DailySocial lifestyle sudah kedatangan smartphone ini, berikut review Vivo S1 selengkapnya.

Desain Stylish

Sebelum itu, mari tengok isi dari paket penjualannya:

Unboxing Vivo S1, Photo by Lukman Azis / Dailysocial

  • Unit Vivo S1
  • Adaptor charger 5V 2A atau 9V 2A
  • Kabel data microUSB
  • Earphone
  • Silicon case
  • SIM ejector
  • Buku panduan dan kartu garansi

Isinya memang cukup lengkap, earphone masih disediakan. Untuk perlindungan smartphone, selain silicon case - layar Vivo S1 juga sudah dilapisi anti gores. Jadi, benar-benar siap pakai - pengguna tak perlu repot membeli aksesori tambahan secara terpisah.

Bagian belakang Vivo S1, Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Unit Vivo S1 yang saya review berwarna cosmic green, bagian belakangnya punya gradasi dari warna hijau di pojok kanan atas ke biru tua di pojok bawah kiri. Kerangkanya dicat senada dengan gradasi ungu di sisi bawah dan modul kamera belakangnya dilapisi aksen berwarna emas.

Warna ini terinspirasi dari warna alami langit dan Vivo menggunakan teknik pelapisan Nano-Ion untuk menghasilkan gradasi warna dengan efek pantulan cahaya. Dimensinya 159.5x75.2x8.1 mm dengan bobot 179 gram, ada lekukan di setiap sudutnya dan desain 2.5D membuat feel saat menggenggam smartphone sangat nyaman digenggam.

Bagian muka terdapat notch untuk menampung kamera depan 32 MP yang menjadi salah satu fitur andalannya, lalu di atas notch ada earpiece. Bezel layar bagian bawahnya cukup ramping, meskipun tidak setipis bezel samping dan atas.

Untuk kelengkapan atributnya, tombol volume dan power berada di sisi kanan. Sementara di sisi kiri terdapat SIM tray yang terdiri dari tiga slot, dua untuk kartu SIM berbentuk nano dan satu lagi untuk microSD.

Padahal memori internal Vivo S1 sudah sangat lapang; 128GB dan Anda masih bisa memperluas dengan menyisipkan microSD hingga kapasitas 256GB. Bagi yang kerap membuat konten berupa video untuk YouTube ataupun IGTV, sangat terbantu.

Selain itu, dengan kapasitas memori yang besar Anda bisa mengunduh musik di Spotify, mengunduh film di Netflix, dan mengunduh video favorit di YouTube sepuasnya untuk ditonton nanti secara offline.

Yang cukup menarik ialah hadirnya smart button, tombol ini berada persis di bawah SIM tray. Menekannya sekali akan memanggil Google Assistant, menekan dua kali membuka fitur image recognizer, dan ada satu opsi lagi yang bisa disesuaikan yakni tekan dan tahan misalnya untuk membuka Google Search.

Google Assistant ini menawarkan cara baru berinteraksi dengan smartphone lewat perintah suara, bahkan dalam bahasa Indonesia. Asisten virtual berbasis kecerdasan buatan ini bisa membantu kita melakukan banyak hal.

Sementara, pada sisi atas kosong dan sisi bawahnya di huni oleh jack audio 3,5mm, mikrofon, port microUSB, dan speaker. Sebagai smartphone yang dirilis pada tahun 2019 dengan harga Rp3,6 juta yang tidak bisa dibilang murah, cukup disayangkan Vivo masih menggunakan elemen jadul di smartphone kekinian mereka.

Screen Touch ID

Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Panel Super AMOLED menjadi fondasi atas fitur premium Screen Touch ID, pemindai sidik jari di bawah permukaan layar ini memiliki performa yang konsisten, akurasinya cukup tinggi, dan responnya juga cepat.

Selain untuk mengamankan smartphone, Screen Touch ID juga dapat dimanfaatkan untuk mengunci aplikasi sensitif atau bersifat personal. Sistem Face Unlock juga bekerja sama baiknya dengan Screen Touch ID.

Saat ini, fitur serupa Screen Touch ID memang semakin marak digunakan. Selain Vivo, OPPO, dan Realme - Samsung dengan Galaxy A series yang baru juga mengadopsi fitur tersebut.

Selain itu, sebenarnya penggunaan panel Super AMOLED juga merupakan nilai lebih. Disebut Ultra All Screen, layar membentang seluas 6,38 inci disokong resolusi Full HD+ (1080x2340 piksel) dalam rasio 19.5:9.

Saat ini saya menggunakan Realme 3 Pro sebagai daily driver dan menurut saya panel IPS yang melekat pada smartphone zaman sekarang kualitasnya rata-rata sangat bagus. Setidaknya sampai kita membandingkan secara langsung, side by side dan terus terang baru terlihat perbedaannya. Terutama kontras, layar Super AMOLED lebih pop-up warnanya, hitamnya pekat, dan putihnya juga sangat terang.

Dark Mode di Funtouch OS 9

Keunggulan lain yang ditawarkan oleh panel Super AMOLED ialah tingkat konsumsi baterainya lebih sedikit, apalagi bila bertemu warna hitam. Kabar baiknya, fitur Dark Mode sudah tersedia di Funtouch OS 9 berbasis Android 9 Pie pada Vivo S1.

Hal ini cukup menarik, mengingat kapasitas baterai Vivo S1 cukup besar; 4.500 mAh yang mampu bertahan lebih lama. Berkat dukungan teknologi Dual-Engine Fast Charging, waktu charging menjadi lebih singkat.

Dari sisi antarmuka, tampilannya memang tidak mengalami banyak perubahan. Namun Funtouch 9 OS mengemas banyak sekali fitur dan sejumlah peningkatan. Misalnya, Jovi, smart motion, smart mirroring, smart split, one-handed, s-capture, app clone, smart clik, motorbike mode, dan lainnya.

Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Satu fitur yang tampaknya mendapat pembaruan besar ialah 'ultra game mode'. Termasuk game assistant yang bisa diakses saat bermain game, esports mode, game countdown, game picture-in-picture, serta opsi untuk memblokir notifikasi dan panggilan telepon yang masuk. Terdapat juga game center dengan tampilan antarmuka baru, di sini kita bisa melihat statistik durasi bermain dan data internet yang dihabiskan.

SoC Mediatek Helio P65

Dapur pacu yang digunakan ialah Mediatek Helio P65, SoC ini mengemas CPU octa-core yang terdiri dari dual-core 2.0 GHz Cortex-A75 dan hexa-core 1.7 GHz Cortex-A55, serta GPU Mali-G52 MC2. Pemrosesannya ditopang RAM 4GB dan memori internal 128GB.

Berikut hasil benchmark Vivo S1 di sejumlah aplikasi:

  • AnTuTu 147.445
  • PCWork 8.359
  • Sling Shot 1.465
  • Sling Shot Extreme - OpenGL ES 3.1 1.095
  • Sling Shot Extreme - Vulkan 1.108
  • Geekbench Single-Core 1.859
  • Geekbench Multi-Core 6.072

Sejauh proses review berlangsung, kinerja Vivo S1 mampu menyapu bersih berbagai aplikasi maupun game, serta tugas harian tanpa masalah. Saya juga mencoba mengedit hasil video dari kamera smartphone menggunakan aplikasi Quik.

Saat proses editing, beberapa kali memang saya harus menunggu loading cukup lama ketika berganti satu template ke template yang lain. Sementara, proses render video sekitar 2-3 menit tidak memakan waktu lama.

AI Triple Camera

Penempatan modul tiga kamera belakang Vivo S1 agak menonjol dari body, sayang konfigurasinya tidak sekuat Vivo V15. Kamera utama yang berada di tengah hanya beresolusi 16MP menggunakan sensor Sony IMX499 dengan aperture f1.78. Kamera yang atas 8MP dengan lensa ultra wide dan kamera yang paling bawah sebatas 2MP sebagai depth sensor.

Fitur kamera yang paling menarik pada Vivo S1 ialah mode ultra wide angle yang menyuguhkan bidang pandang 120 derajat. Dengan mode ini, Anda bisa bermain berbagai sudut pandang dengan perspektif yang berbeda-beda. Bagian terbaiknya, mode ultra wide angle juga bekerja pada video.

Satu lagi mode favorit saya di Vivo S1 ialah mode pro, mode ini menawarkan kontrol penuh. Dari mulai ISO, shutter speed, white balance, manual focus, dan exposure value.

Adapun kamera depannya tetap 32MP dengan aperture f/2.0, lengkap dengan fitur permak seperti light effect dan live photo. Fitur AR sticker juga tersedia untuk menambah keceriaan foto selfie.

Untuk kemampuan perekaman videonya, cukup disayangkan Vivo S1 tak mampu merekam video 4K atau 1080p pada 60 fps. Padahal memori internalnya sangat lapang dan ideal untuk menampung hasil video 4K.

Berikut beberapa hasil foto Vivo S1:

Verdict

Panel Super AMOLED Ultra All Screen, sistem keamanan Screen Touch ID, dan desain yang stylish menjadi sajian utama Vivo S1. Feel premium begitu terasa saat menggenggamnya, tapi karena modul kamera belakangnya menjorok ke luar - maka sebaiknya gunakan case.

Sayang, kemampuan kamera Vivo S1 sedikit terpangkas dibanding Vivo V15. Resolusi kamera diturunkan, tapi fitur kamera utama yakni mode ultra wide angle tetap tersedia. Satu hal lagi, belum bisa merekam video 4K.

Soal performa, Vivo S1 sama kuatnya dengan Vivo V15 series dan mampu menangani beragam skenario kebutuhan ber-smartphone. Dibanderol Rp3.599.000, Vivo S1 bakal bersaing ketat dengan OPPO K3, Realme X, dan Samsung Galaxy A50.

Sparks

  • Desain stylish dengan balutan warna menarik dan build quality solid
  • Panel Super AMOLED dan Screen Touch ID
  • Memori internal 128GB, sangat lapang dan masih bisa diperluas lewat microSD

Slacks

  • Konfigurasi triple camera tidak sekuat Vivo V15
  • Masih terjebak menggunakan port microUSB
  • Belum mendukung perekaman video 4K