[Review] Xiaomi Redmi Note 4, Sulit Dikejar Dalam Hal Performa versus Harga

Jika dibandingkan Note 3, Xiaomi Redmi Note 4 merupakan sebuah upgrade dengan pendekatan yang unik.

Melihat reputasinya sejauh ini, Xiaomi ialah tempat berpaling ketika Anda mencari smartphone berspesifikasi tinggi di harga terjangkau. Meski produsen asal Tiongkok itu belum memasukkan varian flagship ke tanah air secara resmi, kiprah Xiaomi semakin mulus setelah mereka mulai memproduksi smartphone di Indonesia. Dan Redmi Note 4 merupakan salah satu produk terbarunya.

Setelah diperkenalkan perdana di bulan Agustus tahun lalu, Redmi Note 4 meluncur di nusantara berbarengan dengan pelepasan Redmi 4X. Phablet 5,5-inci ini disiapkan sebagai pewaris Redmi Note 3, dan seperti pendahulunya itu, Note 4 menyimpan komposisi hardware yang tergolong mumpuni buat perangkat di kelasnya. Bedanya, Redmi Note 4 sudah mendukung jaringan 4G LTE.

Beberapa minggu sesudah pelepasannya, tim Xiaomi memberikan saya kesempatan buat menguji kemampuan Redmi Note 4 secara langsung. Dari kesan pemakaian sejauh ini, Note 4 merupakan sebuah upgrade dengan pendekatan yang unik, karena produsen tak sekedar 'mendongkrak' kinerja mentah dari hardware. Dari perspektif awam, orang mungkin malah mengiranya sebagai downgrade. Penasaran seperti apa pembaruannya? Simak ulasan lengkapnya di bawah.

Design & build quality

Di sisi penampilan, Redmi Note 4 kembali mengedepankan tema rancangan premium. Saya sangat gembira ketika Xiaomi setuju buat meminjamkan saya unit review berwarna hitam. Warna ini diaplikasikan di bingkai layar, lis plastik tipis di sebelahnya, dan juga bagian punggung. Itu sebabnya warna perak pada sisi samping tombol fisik, lensa, sensor fingerprint dan garis antena terlihat menonjol. Dan jujur saja, saya sangat menyukai gaya industrial sederhana seperti ini.

Redmi Note 4 memiliki tubuh berdimensi 151x76x8,5 -inci, tersusun atas material logam dengan konstruksi unibody. Smartphone mengusung tema simetris, di mana modul kamera, dual flash LED, dan sensor pemindai sidik jari diletakkan sejajar; kemudian rangkaian lubang (kanan: speaker, kiri: mic) di sisi bawah diposisikan paralel, mengapit port microUSB di tengah. Hanya peletakan tombol yang tidak simetris. Semuanya ditaruh di sisi kanan smartphone.

Xiaomi membuat bagian pinggir punggung Redmi Note 4 melengkung demi memberikan impresi ramping. Pemakaian kaca 2.5D memperkuat efek tersebut, lalu tubuh aluminium anodized-nya menumbuhkan kesan mewah. Tak cuma buat memuaskan mata, tekstur halus di body-nya juga membantu Anda mencengkeram handset lebih mantap. Dan dari pengamatan saya, Redmi Note 4 sedikit lebih 'rendah hati' dibanding Note 3. Logo Mi hanya diukir dengan laser, samar-samar terlihat di tubuh hitamnya.

Walaupun mendapatkan pembaruan di kapasitas baterai, Redmi Note 4 hanya lebih berat 1-gram saja dari Note 3, yaitu berbobot 165-gram. Wujudnya cukup tipis dan ringan untuk dibawa-bawa (kebiasaan buruk saya adalah menyelipkannya di kantong celana belakang). Layaknya produk Xiaomi lain, build-quality tidak mereka kesampingkan. Tubuh Redmi Note 4 terasa kokoh dan tidak terkesan murahan.

Di sesi hands-on, saya keliru karena menyangka phablet ini tak lagi dibekali tombol LED. Pencahayaan berwarna putih kembali di tiga tombol navigasi utama, sehingga Redmi Note 4 tetap mudah digunakan di ruang gelap.

Akses ke modul pemindai sidik jari sangat mudah, bisa dijangkau oleh telunjuk atau jari tengah. Masalahnya, penempatan tombol volume dan power di satu sisi membuat pengambilan screenshot saat bermain game jadi sulit.

Display

Redmi Note 4 menyuguhkan layar seluas 5,5-inci bersolusi 1920x1080p, dengan kepadatan 401ppi, rentang warna NTSC 72 persen, rasio kontras 1.000 banding 1 dan rasio panel ke tubuh sebesar 72,7 persen. Berdasarkan data tertulis, teknologi panelnya serupa Note 3, namun ia lebih cerah dan lebih efektif dalam menyajikan konten di bawah terpaan sinar matahari langsung.

Walaupun produk ini tidak mahal, mutu layar Note 4 terbilang jempolan: gambar dan teks terlihat jelas, lalu warnanya tersuguh cerah dan vivid. Permukaan glossy-nya memang menyebabkan panel menangkap banyak bayangan, tapi viewing angle-nya sangat lapang.

Xiaomi turut membekali Redmi Note dengan Reading Mode, yaitu fitur filter sinar biru sehingga display jadi lebih aman dan tidak menyebabkan mata cepat lelah. Dan uniknya lagi, brightness bisa diturunkan ke tingkatan yang sangat redup (sering saya pakai untuk browsing meme sebelum tidur saat lampu kamar sudah dimatikan).

Misc

Ada satu kemampuan unik yang Xiaomi cantumkan di Redmi Note 4: remote infrared. Fungsinya ialah untuk mengendalikan beragam home appliance. Kabarnya Mi Remote kompatibel ke TV, AC, set-top box, DVD player, proyektor sampai kamera; mendukung brand Samsung, LG, Sony, Panasonic, Sharp, Haier, dan lain-lain. Proses setup-nya sangat sederhana, hanya dengan menentukan jenis dan merek perangkat.

MIUI 8.0

Seperti biasa, Xiaomi selalu membanggakan custom ROM racikan sendiri. Dan buat Redmi Note 4, mereka menghidangkan MIUI versi 8.0 yang merupakan modifikasi dari Android 6.0 Marshmallow. Meski banyak orang menganggapnya sebagai tiruan iOS, saya pribadi mengapresiasi penyajian MIUI 8.0 yang intuitif, di mana app-app ditaruh di satu lapis menu.

Proses menghapus aplikasi ataupun membuat folder sangat mudah. Lalu Anda tidak perlu lagi men-drag icon app ke pinggir layar buat memindahkannya ke halaman lain. Cukup tap, tahan, dan geser page dengan jari lain. Jika bosan dengan penampilan standarnya, Anda dapat memilih puluhan tema gratis yang tersedia di app Theme.

Di dalam MIUI versi baru ini, Xiaomi memperbarui tampilan gallery; membubuhkan tool editing foto dan video anyar; mendesain ulang aplikasi Note; serta menambahkan kemampuan konversi mata uang, berat, dan satuan panjang terintegrasi di kalkulator. Selain itu, kita dapat memanfaatkan fitur Dual Apps (memungkinkan satu pengguna masuk ke Facebook dan WhatsApp melalui akun berbeda) dan Second Space (menggunakan password serta sidik jari berbeda untuk mengakses profile sekunder).

Camera

Menghitung megapixel di kamera belakang, pengguna Redmi Note 3 boleh jadi akan heran mengapa jumlah di Note 4 jadi lebih kecil - dari 16Mp jadi cuma 13Mp. Jangan cemas, walau resolusi berkurang, performa kamera phablet baru ini jauh lebih baik. Redmi Note 4 menambal kekurangan di Note 3 terkait warna yang terlihat pudar dan kurang akurat, serta memberikan peluang lebih besar bagi Anda untuk memperoleh hasil jepretan memuaskan di kondisi temaram.

Sensor Sony CMOS 1.12 µm 13Mp dengan lensa f/2.0 di sana memang cukup andal sewaktu didukung cukup cahaya. Reproduksi warnanya baik dan mampu menyuguhkan detail tinggi. Kemudian berkat bantuan PDAF, Redmi Note 4 sanggup mengunci objek secara gesit, efektif untuk mengambil foto benda bergerak. Ingin memperoleh lebih banyak detail? Aktifkan saja HDR. Pengguna juga dipersilakan menggunakan mode manual, memperkenankan kita mengutak-atik setting ISO, white balance serta exposure.

Upaya mengabadikan momen lebih sulit dilakukan di ruang kurang cahaya. Saya perlu menjepret berkali-kali hingga mendapatkan gambar yang memuaskan. Sayang bahkan tanpa diperbesar, grain gampang ditemukan di area-area gelap dan zona dengan gradasi warna. Kamera tersebut bisa merekam video full-HD di 30fps atau HD di 120fps.

Untuk selfie, Xiaomi kembali mengandalkan sensor 5Mp dan lensa f/2.0 di kamera depan. Detail dan presisi warna cukup baik, tapi sekali lagi butuh dukungan pencahayaan memadai. Di indoor ataupu low-light, hasilnya akan dipenuhi noise dan seringkali dibarengi efek mirip cat air.

Galeri fotonya bisa Anda lihat di bawah:

 

Hardware & performance

Di atas kertas, banyak orang percaya bahwa penggunaan system-on-chip Qualcomm Snapdragon 625 menyebabkan performa Redmi Note 4 berada di bawah Note 3, baik di CPU maupun GPU. Meski sama-sama menyimpan delapan core, Snapdragon 625 tidak memiliki core Cortex A72 - cuma ada delapan Cortex A53 berkecepatan 2GHz serta GPU Adreno506. Hal ini dapat Anda lihat dari hasil benchmark di AnTuTu. Dalam penggunaan sehari-hari, kinerja hardware mereka berdua sebetulnya hampir tidak berbeda.

Smartphone sanggup menangani multi-tasking tanpa kendala, lalu animasi transisi page juga tersuguh mulus. Uji coba game diwakilkan oleh Real Racing 3 yang saya mainkan secara intensif. Semua kontennya terhidang optimal: dari mulai detail di lekukan-lekukan mobil, efek pantulan di body dan kaca, asap ban sewaktu mobil pertama kali dipacu, lalu pantulan di spion juga cukup meyakinkan. Hanya saat game menampilkan puluhan kendaraan yang saling mengerem bersamaan di tikungan saja frame rate per detik jadi berkurang, tapi tidak melewati batas tak nyaman.

Menariknya lagi, pemanfaatan Snapdragon 625 memastikan Redmi Note 4 bisa menghemat pemakaian energi hingga 20 persen berkat proses pabrikasi 14nm FinFET. Dikombinasikan dengan baterai 4.100mAh, handset dapat bertahan hingga dua hari dalam penggunaan normal serta menyajikan video selama 15 jam non-stop. Sayangnya, Redmi Note 4 belum ditopang fitur quick charge, jadi biasanya smartphone selalu saya charge sebelum tidur.

Redmi Note 4 yang masuk ke Indonesia adalah varian bersenjata RAM 3GB dan memori internal 32GB. Ruang penyimpanan bisa Anda perluas dengan membubuhkan kartu microSD di slot SIM 2. Slot kartu SIM utamanya sudah menunjang jaringan 4G LTE.

Verdict

Dalam ulasan Redmi Note 3, saya sempat bilang bahwa sulit menemukan alternatif yang lebih baik dari produk ini jika Anda sedang mencari smartphone di harga terjangkau. Xiaomi Redmi Note 4 meneruskan tradisi tersebut, dipadu sejumlah pembaruan, dan dijajakan di harga yang lebih murah (jika dikomparasi saat Note 3 pertama kali dirilis). Cuma Rp 2,4 juta.

Tentu saja, produk akan tersaji lebih maksimal lagi jika Xiaomi lebih menyeriusi ranah fotografi di produk 'mid-range' mereka ini. Lalu bagi Anda yang sudah mempunyai Redmi Note 3, saya rasa tidak ada alasan kuat buat menggantinya kecuali Anda betul-betul menginginkan handset cantik berwarna hitam legam (seperti unit review ini) atau memerlukan upgrade di ranah kamera.

Redmi Note 4 ialah smartphone ekonomis yang fleksibel dan berperforma tinggi.