22 January 2015

by Glenn Kaonang

RideOn Goggles, Kacamata Ski dengan Teknologi Augmented Reality

Augmented Reality (AR) dulunya hanya sebatas imajinasi Hollywood belaka, namun dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, AR kini menjadi salah satu bidang yang paling diprioritaskan di berbagai industri.

Manfaat teknologi AR sendiri bisa bermacam-macam, tergantung bagaimana pengaplikasiannya. Dalam perkembangan smartphone misalnya, aplikasi Nokia City Lens di Windows Phone dapat memberikan informasi terkait tempat-tempat apa saja yang ada di sekitar. Memanfaatkan kamera smartphone, Nokia City Lens dapat menampilkan informasi tersebut langsung di atas objek yang relevan.

Bagi yang belum mengetahui, teknologi AR merupakan semacam integrasi elemen digital ke dunia nyata. Salah satu caranya adalah seperti yang diterapkan Nokia City Lens, dimana informasi visual yang didapat dari kamera smartphone bisa dibuat lebih mendetail dengan proyeksi lapisan baru yang berwujud digital.

 

Info menarik: Microsoft Siap Tandingi Virtual dan Augmented Reality Dengan HoloLens

 

Lalu apa lagi yang bisa kita lakukan dengan teknologi AR? Banyak. Salah satu yang paling baru berasal dari Israel dalam wujud kacamata ski (ski goggles) bernama RideOn Goggles. Kacamata ski ini mampu menampilkan informasi yang relevan – petunjuk arah, misalnya – di depan pandangan penggunanya, tepatnya dalam jarak sekitar 4,5 meter.

Sepintas ia terdengar seperti Google Glass, namun tampilan yang diproyeksikan RideOn benar-benar berbeda. Seperti yang telah dijelaskan tadi, teknologi AR adalah integrasi elemen digital ke objek nyata, dan di sini informasi yang ditampilkan RideOn akan mengikuti posisi objek di pandangan penggunanya – tidak hanya di sebelah kanan atas seperti Google Glass.

Implementasi teknologi AR pada RideOn tidak berhenti sampai di situ saja. RideOn memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan lapisan-lapisan AR yang diproyeksikan ke pandangannya. Pengguna dapat mengakses beragam fungsi dengan memilih ikon yang ditampilkan menggunakan pandangannya sebagai kursor – sama sekali tidak memerlukan tangan.

User interface (UI) milik RideOn sendiri tampak sangat menarik. Jika Anda pernah menonton film Iron Man, saya yakin Anda pasti teringat akan film tersebut saat melihat UI milik RideOn.

RideOn juga menyelipkan aspek gaming sebagai salah satu fungsinya. Pengguna dapat menempatkan sejumlah waypoint di depan pandangannya, lalu beraksi melewati masing-masing waypoint, persis seperti di dalam game-gamesnowboarding dan semacamnya.

 

Info menarik: Razer Coba Masuki Lini Virtual Reality Dengan Strategi Berbeda

 

Dari segi spesifikasi, RideOn ditenagai oleh prosesor ARM dual-core dengan kecepatan 1,2GHz guna memastikan semua grafik yang ditampilkan bisa mulus dan tidak patah-patah. Hadir pula baterai berdaya 2.200mAh yang bisa bertahan hingga 8 jam ketika digunakan serta kamera video beresolusi HD.

Terlepas dari berbagai teknologi canggih yang terbenam, bobot RideOn terbilang cukup ringan – hanya 240 gram. Hal ini dimungkinkan berkat penggunaan material polycarbonate pada lensa berukuran besarnya.

Pihak pengembang RideOn saat ini sedang melakukan penggalangan dana di situs crowdfundingIndieGogo. Harga spesial yang ditawarkan paling murah saat ini adalah $499. Dan harga ritelnya nanti akan menjulang menjadi $899 setelah kampanyenya berakhir.

Sumber: RideOn via CNET.