Rivalitas GGWP.ID dan EVOS dalam Megahnya Gelaran Grand Final ASL Season 2

Serta Sejarah Rivalitas antara Sang Naga dengan Sang Macan di Jagat Kompetitif AOV.

Lima bulan berlalu, liga kasta pertama Arena of Valor, Arena of Valor Star League (ASL) kini mencapai puncaknya. Setelah kompetisi liga rutin berjalan, terpilih empat tim terbaik di babak grand finals yaitu DG Esports, Saudara Esports, EVOS Esports, dan GGWP.ID. Gelaran final yang diselenggarakan pada hari Sabtu,16 Februari 2019 kemarin jadi penentu siapa rajanya jagat esports AOV Indonesia.

Tidak mudah untuk bisa mencapai babak Grand Finals ASL Season 2. Para tim peserta punya cerita perjuangannya masing-masing untuk bisa mengalahkan diri sendiri dan musuh-musuhnya mencapai panggung megah grand final ASL Season 2. Awalnya, melihat susunan bracket serta cerita perjuangan dari masing-masing tim, harapan saya adalah DG Esports akan jadi seperti GGWP.ID di ASL Season 1; merangkak dari keadaan terburuk sampai jadi runner-up ASL Season 1.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono

Nyatanya DG Esports harus tersungkur di awal-awal setelah bertarung sengit melawan Saudara Esports. Lanjut ke babak berikutnya, Saudara Esports harus berhadapan dengan EVOS. Kalau liga ini diibaratkan sebagai RPG, Saudara Esports mungkin hanya seperti mini-boss; yang bisa dilewati dengan mudahnya oleh EVOS. Walau Saudara Esports digadang-gadang sebagai salah satu yang terkuat di jagat kompetisi AOV, ternyata absennya SES.NasiUduk membuat Saudara Esports bisa ditaklukkan cukup mudah dengan skor 2-0.

Setelah perjalanan panjang, sampailah kita pada sajian utama Grand Final ASL Season 2, pertandingan antara dua rival terberat, GGWP.ID melawan EVOS. Kedua tim ini memang punya sejarah rivalitas yang sangat keras walau pada musim sebelumnya level permainan GGWP.ID mungkin bisa dibilang belum mencapai level permainan EVOS.

Masuk musim kedua, rivalitas keduanya jadi semakin ketat lagi. Apalagi performa GGWP.ID meningkat, sampai-sampai mereka jadi raja regular season ASL Season 2 dan hanya kalah satu kali sepanjang musim (oleh EVOS saat jelang akhir musim). Sementara pada sisi lain, EVOS memang terbilang tidak prima seperti musim pertama namun mereka berhasil mengikuti GGWP.ID di posisi kedua dengan cuma kalah 2 kali saja sepanjang musim.

Megahnya panggung ASL yang jadi saksi bisu dari panasnya rivalitas antara GGWP.ID dengan EVOS Esports. Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono

Selain rivalitas dalam permainan, kedua tim ini juga punya beberapa catatan rivalitas di luar permainan. Seperti saat tuduhan GGWP atas kasus poaching atau “pencurian” pemain kepada EVOS. Melihat hal ini, mungkin ASL bisa dibilang sebagai satu-satunya kompetisi saat EVOS tidak bersaing keras dengan musuh bebuyutannya, RRQ.

Final ini pun menjadi ajang pertaruhan antara GGWP.ID melawan EVOS untuk membuktikan ego masing-masing. Apakah GGWP.ID bisa mendapatkan tahta yang seharusnya ia dapatkan pada musim pertama? Ataukah EVOS kembali dapat mempertahankan tahta mereka dari terkaman sang naga?

Sebelum permainan dimulai prediksi saya ketika itu adalah GGWP.ID bisa menang jika mereka mendapat momentum bertubi-tubi dari awal sampai akhir permainan. Sementara EVOS akan menang apabila mereka berhasil mengulur permainan dan membuat GGWP.ID kewalahan karena rotasi yang dilakukan.

Meski baru seumur jagung, klub esports GGWP.ID merupakan penantang keras organisasi sebesar EVOS di kancah Arena of Valor Star League. Sumber: Dokumentasi Resmi Garena

Melihat betapa garang permainan GGWP.ID selama musim berjalan, dugaan saya pertandingan akan sengit dengan skor 3-2 dari pertarungan best of 5. Ternyata jam terbang EVOS yang lebih tinggi dalam hal bermain di panggung besar memang masih sulit dikalahkan GGWP.ID; yang memang belum punya jam terbang main di panggung besar sebanyak EVOS.

Permainan ternyata dapat diselesaikan EVOS cukup cepat dengan skor 3-1. Menariknya, momentum kemenangan GGWP malah bukan dari permainan agresif mengandalkan snowball, melainkan permainan cerdik memanfaatkan kesalahan dari EVOS. Sementara itu EVOS benar melakukan seperti apa yang saya prediksi, berhasil melakukan rotasi cerdik yang membuat game seolah dimenangkan GGWP.ID, namun pada kenyataannya EVOS yang diuntungkan.

Momen Grand Final ASL 2019 ini bisa mungkin bisa dibilang jadi momen kemenangan paling manis bagi EVOS, terutama bagi Sultandyo "MythR" Raihan dan Hartawan "Wyvorz" Muliadi. Musim lalu kedua pemain tersebut bermain untuk tim GGWP, namun sayangnya mereka berdua hanya bisa melihat piala ASL diangkat oleh EVOS. Menariknya kepindahan mereka berdua ternyata berbuah manis dan mendapatkan piala yang seharusnya mereka dapatkan.

Momen foto terbaik yang berhasil menangkap perasaan lega EVOS.MythR setelah menjadi juara. Sering dianggap sebagai pemain dengan komitmen paling tinggi, foto ini menggambarkan kelegaan setelah semua perjuangan keras yang ia lalui sepanjang karirnya di jagat kompetitif AOV. Sumber: Dokumentasi Resmi Garena

EVOS selaku juara ASL Musim kedua berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp500 juta. Diikuti dengan GGWP.ID selaku runner up mendapatkan Rp250 juta.  Lalu Saudara Esports di posisi ketiga mendapatkan Rp150 juta dan terakhir ada DG Esports Rp100 Juta. Momen Grand Final ASL kemarin mungkin bisa jadi titik balik dari semua tim peserta.

Akankah DG Esports dapat bangkit di musim berikutnya dan menyusul ketertinggalan mereka dari kawan-kawan seperjuangannya? Apakah GGWP.ID bisa mendapatkan piala yang mereka idam-idamkan sejak musim pertama di musim ketiga nanti? Apakah EVOS Esports bisa buktikan diri bahwa tim Indonesia tidak cuma jago kandang dan bisa buktikan diri di kompetisi internasional? Semua hal tersebut tentu baru bisa terjawab saat ASL musim ketiga dan tentunya kompetisi AoV World Cup 2019 nanti.