23 April 2015

by Glenn Kaonang

Robobarista, Robot Pembuat Kopi dengan Kemauan untuk Belajar

Mengajari robot untuk mengerjakan sesuatu secara otomatis itu gampang-gampang sulit. Anda memprogram sejumlah instruksi, lalu sang robot akan menjalankan tugasnya. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara membuat sang robot bisa belajar hal baru dengan sendirinya?

Pertanyaan ini penting untuk dipertimbangkan, karena dalam kesehariannya, robot akan berjumpa dengan objek-objek baru yang bisa ia ajak berinteraksi. Anda bisa saja menjejalkan instruksi-instruksi baru supaya sang robot bisa berinteraksi dengan objek-objek baru tersebut, namun hal ini terdengar begitu merepotkan.

Agar lebih mudah memahaminya, coba Anda bayangkan sebuah magic jar. Anda tahu fungsinya untuk apa, dan Anda bisa mengoperasikan model magic jar berbeda yang dimiliki teman Anda. Anda hanya perlu memperhatikan layout tombolnya, atau membaca buku manual yang disertakan.

Info menarik: Ilmuwan University of Maryland Mendidik Robot Lewat Video YouTube

Cara kerja robot tidak seperti itu. Ia bisa mengoperasikan magic jar “A”, tetapi belum tentu bisa memakai magic jar “B” tanpa diprogram terlebih dulu. Maka dari itu kemampuan pembelajaran terbilang penting dalam mengembangkan robot.

Sebuah tim asal Cornell University tampaknya punya satu solusi. Robot pembuat kopinya, Robobarista, tidak hanya bisa membuat secangkir latte menggunakan mesin espresso, tapi juga mempelajari bagaimana cara mengoperasikan mesin-mesin yang belum pernah ia jumpai sebelumnya.

Mereka memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dari para sukarelawan untuk mengajari Robobarista cara mengoperasikan mesin-mesin baru. Berkat database tersebut, Robobarista bisa mengetahui bahwa tuas di sebelah kiri mesin “A” punya fungsi yang sama dengan tuas di sebelah kanan mesin “B”.

Lebih istimewa lagi, Robobarista juga bisa belajar dengan cara membaca buku manual, memahami instruksi-instruksi dalam bahasa Inggris dan mempraktekkannya pada mesin espresso yang baru pertama kali ia gunakan saat itu. Secangkir kopi panas pun ia idangkan menggunakan mesin yang masih tampak asing di ‘matanya’.

Info menarik:LG Lepas “G Stylo”, Smartphone Kelas Menengah yang Dukung MicroSD Hingga 2TB

Tidak cuma membuat secangkir kopi, riset yang dilakukan tim pengembang Robobarista ini juga bisa diaplikasikan pada berbagai perabot lain. Gampangnya, dengan metode crowdsourcing ini, robot bisa belajar cara mengoperasikan berbagai macam kompor, blender dan sebagainya, tanpa harus diprogram secara manual terlebih dulu.

Tim pengembang Robobarista terus memantapkan metode pembelajaran crowdsourcing buat robot kesayangannya. Anda juga bisa ikut berkontribusi dengan mendaftar pada situs resminya.

Sumber: Cornell University dan CNET.