10 February 2014

by Yoga Wisesa

Robot Air Hockey dari Komponen Printer 3D?

Jika teknologi 3D printing memungkinkan kita untuk menciptakan kembali hampir semua objek apapun yang diinginkan, seorang inventor teknologi robot melakukan sesuatu yang radikal: ia menggunakan teknologi di belakang 3D printer RepRap 3D untuk membuat robot air hockey.

Dengan menggunakan bagian-bagian printer 3D tersebut seperti motor NEMA17, controller Arduino, dua buah fan PC dan papan kayu sebagai dasar air hockey, pria bernama Jose Julio ini memulai proyek robotnya sendiri. Ia ingin agar robot air hockey ini tercipta dari komponen yang murah dan banyak tersedia dimana-mana. Bukan itu saja, ia ingin perangkat buatannya mudah dipindah-pindah dengan ukuran yang tidak terlalu besar.

Awalnya ia membuat papan air hockey tanpa hembusan angin dari bawahnya. Namun menurut Jose, papan ini tidak sebaik air hockey sesungguhnya. Akhirnya ia mendapatkan cara dengan mengkombinasi dua buah kipas komputer, serta membuat lubang-lubang kecil pada papan.

 

Info menarik: Jangan Hapus Flappy Bird dari iDevice Anda

 

Untuk bagian robotnya, Jose menggunakan dua desain berbeda. Desain pertama dengan rancangan H-Bot dan satu lagi dengan tiga buah motor. Sang inventor memilih rancangan kedua karena ia memanfaatkan tiga buah motor yang mampu bergerak dalam poros X dan Y. Ia mencari cara untuk meminimalisir bobot dan juga daya kelembaman sehingga akselerasi gerakan robot dapat tersaji maksimal. Akhirnya Jose memilih menggunakan tabung berbahan karbon sebagai batang poros horizontal.

Bagian paling jenius adalah bagaimana Jose membuat code robot ini sendiri. Awalnya ia mencoba menterjemahkan firmware RepRap bernama Marlin namun memutuskan untuk membuatnya dari nol. Ia berhasil menciptakan 'kecerdasan buatan' dimana sang robot air hockey bisa merespon secara cepat, bahkan membatalkan gerakan sebelumnya ketika dibutuhkan - karena menurutnya robot ini perlu bergerak cepat dan mulus ke posisi terbaru.

 

Info menarik: Dorong Pertumbuhan Pengguna Mobile, Pinterest Rombak Desain Versi Mobile Serupa dengan Aplikasi iOS dan Android

 

Sistem gerakan ini Jose kombinasikan dengan kamera PlayStation 3 sebagai metode agar sang robot bisa melihat. Ia membuatnya dengan bahasa pemrograman C menggunakan library OpenCV sehingga robot dapat menangkap, menterjemahkan dan menghitung jarak. Ada satu sarat yang harus dipenuhi, bola air hockey (atau disebut puck) harus dibuat dengan warna tertentu agar robot dapat melihatnya dan memperkirakan pantulan puck. Kamera diatur agar berjalan 60fps di resolusi 320x240.

Hasilnya adalah robot air hockey yang pintar, simpel dan mengagumkan:

Jose Julio mendapatkan inspirasi dari kegemaran putrinya menikmati air hockey, dan akhirnya ide robot ini ia realisasikan. Jose merasa tertantang untuk menciptakan solusi 'singleplayer' dari permainan untuk dua orang. Menurutnya robot air hockey ini memiliki kemampuan layaknya orang dewasa dan menjadi sarana latihan yang sangat baik untuk buah hatinya.

Setidaknya robot tak akan bermain curang dan terpancing untuk melempar 'stick' air hockey ke muka lawan karena luapan emosi. Ia juga jauh lebih murah dibanding produk robot sejenisnya.

Via The Verge.