15 July 2014

by Yoga Wisesa

Robot Lego Ini Bisa Membangun Dirinya Secara Otomatis

Ada yang bilang, anak lelaki tidak akan tumbuh dewasa. Bertambahnya umur mereka ditandai dengan mainan yang lebih canggih dan lebih mahal. Penggemar mobil mini 4WD 'Tamiya' akan menemukan hasratnya di dunia otomotif, begitu juga pencinta robot rakitan yang mendorong mereka untuk mempelari ilmu robotik lebih dalam. Lalu bagaimana dengan fans setia Lego?

Seorang user YouTube bernama Hknssn mengunggah sebuah video yang memamerkan kreasi buatannya. Mengkombinasi teknologi robot dengan balok-balok lego, karya yang ia namai dengan 'The Lego Space Elevator' mampu menyusun dan membangun dirinya sendiri dengan desain struktur yang sudah disiapkan.

Nama yang diusungnya - Lift Lego Ruang Angkasa - bukanlah sekedar julukan tanpa arti. Hknssn merancang robot Lego ini agar ia bisa membangun menara tanpa henti, dan secara teori tidak memiliki batasan tinggi. The Lego Space Elevator bisa terus membangun bentuk menara tanpa ujung, selama bahan tersedia - seperti sebuah lift menuju ruang hampa udara di atas sana.

 

Info menarik: Lego Fusion Mengubah Mainan Balok Favorit Anda Menjadi Game Interaktif

 

Mari kita simak dulu videonya:

Walau robot Lego sederhana ini memiliki ambisi setinggi langit, ia juga memiliki keterbatasan. Salah satu yang paling menonjol adalah proses penyusunan konstruksi yang berjalan lambat. Hknssn berkalkulasi bahwa The Lego Space Elevator memiliki kecepatan 0,533 sentimeter per detik untuk membangun menara.

Itu berarti ia membutuhkan 33,5 hari untuk mengalahkan rekor menara Lego tertinggi yang memiliki ukuran 34,76 meter. Lalu kita belum memperhitungkan bobot dari struktur menara yang sudah disusun. Apakah robot Lego mampu menghasilkan menara dengan konstruksi yang tetap akurat dan benar-benar lurus? Kemudian bagaimana dengan desain pondasi agar ia bisa bekerja optimal?

Untuk menciptakan robot unik ini, Hknssn harus menyiapkan beberapa perangkat. Ia membutuhkan tiga buah unit Lego Mindstorm EV3, empat buah servo motor EV3 berukuran besar, empat buah servo motor lagi dari Lego NXT dengan ukuran besar, empat buah servo motor EV3 ukuran sedang, delapan sensor sentuh, dan sebuah sensor warna. Dan tidak lupa, pengguna harus menyediakan balok-balok Lego dengan jumlah tak terbatas.

 

Info menarik: Lego The Movie Sukses, Kini Giliran Minecraft Diangkat ke Layar Lebar

 

Jika mengesampingkan semua variabel masalah yang akan ditemui The Lego Space Elevator dalam menciptakan konstruksi, dan hanya menghitung secara matematis saja, maka ia membutuhkan waktu 7.432 tahun agar menara dapat mencapai ruang angkasa - atau lebih akuratnya, berdiri setinggi 100 kilometer dari permukaan air laut.

The Lego Space Elevator bisa dibilang merupakan sebuah unit purwarupa. Tapi sangat mungkin bagi sang pencipta untuk merancang desain yang lebih besar, atau bekerjasama dengan talenta di bidang robotik untuk menterjemahkannya menjadi robot konstruksi berukuran raksasa sungguhan.

Tentu saja perusahaan kontraktor yang ada sekarang mungkin tidak akan terlalu gembira mendengar gagasan bahwa jasa mereka akan tergantikan dengan kehadiran robot.