11 August 2015

by Yoga Wisesa

Saat Desain Segway dan Skateboard Menyatu, Terlahirlah WalkCar

Para inventor sudah menyuguhkan berbagai macam ide alat transportasi personal, namun mungkin baru Segway-lah yang cukup praktis dan familier digunakan. Sayang karena faktor harga dan ukuran, respons konsumen terhadapnya kurang positif. Jadi apa penemuan selanjutnya di ranah itu? Diajukanlah konsep WalkCar oleh Kuniako Saito dan tim Cocoa Motors.

Lewat deskripsi singkat di situs resmi, WalkCar dijelaskan sebagai kendaraan elektrik paling kecil di dunia. Seusai dikendarai, kita dapat menyimpannya dalam tas. Penggunaannya-pun terbilang simpel. Melihat video demonstrasi, WalkCar mengadopsi sejumlah elemen dari Segway, dikombinasi dengan penyajian mirip skateboard. Tangan Anda terbebas, karena sistem pengendalian dialihkan sepenuhnya ke kaki dan keseimbangan tubuh.

Aspek paling istimewa dari WalkCar terletak pada rancangannya. Kendaraan tersebut hadir berupa papan persegi, mungkin tidak lebih besar dari laptop - kecuali kehadiran empat buah roda mungil di sisi bawah. Terdapat plat aluminium buat tempat Anda menaruh kedua kaki. Tidak ada setir, setang kemudi, panel LCD, atau bahkan pengenadalian via smartphone. Tinggal condongkan tubuh ke arah yang diinginkan, dan WalkCar langsung mengikutinya.

Bagi saya, penyuguhan WalkCar kian mendekati gagasan sarana transportasi dalam kisah-kisah fiksi ilmiah. Semua sistemnya elektrik dengan metode pemakaian sederhana. Setelah baterainya diisi penuh via connector USB (memakan waktu tiga jam), WalkCar mampu membawa 'pengendara' melintas sejauh 12 kilometer dalam kecepatan maksimal 10 kilometer per jam. Tentu saja ada bobot maksimal supaya ia bisa beroperasi efektif, yaitu 120 kilogram.

Info menarik: Skateboard Elektrik Ini Bisa Berfungsi Sebagai Power Bank Dadakan

Di tingkat kecepatan dan spesifikasi seperti ini, secara teori WalkCar malah lebih aman dibanding skateboard biasa. Untuk pemakaiannya, cukup taruh ia di permukaan tanah dan naikkan kedua kaki Anda. WalkCar mampu membaca sudut kemiringan tubuh, menterjemahkannya menjadi input kontrol. Semakin tegap posisi kita, maka lajunya juga akan berkurang. Buat berhenti, cukup angkat kaki dari sana.

Menurut pengakuan sang teknisi Kuniako Saito pada Reuters, WalkCar bukan sekedar adaptasi konsep Segway atau Toyota Winglet. Penggarapan rancangan dilakukan dari nol. Tim Cocoa Motors menantang diri mereka lewat satu pertanyaan: "Bagaimana jika kita dapat menyimpan kendaraan di tas, apakah itu artinya kita selalu bisa melanjutkan perjalanan?"

WalkCar rencananya akan diperkenalkan lebih lanjut melalui situs crowdfunding Kickstarter, dan di sana pula kita bisa melakukan pemesanan. Harga retailnya diperkirakan berada di kisaran 100.000 Yen atau US$ 800.

Sumber: Cocoa Motors.