30 June 2021

by Glenn Kaonang

Saingi Substack dan Revue, Facebook Luncurkan Platform Paid Newsletter Bernama Bulletin

Di periode awal peluncurannya, kreator Bulletin bisa mendapatkan 100% dari total keuntungan yang dihasilkan

Tren paid newsletter terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Platform seperti Substack memudahkan siapapun untuk menulis dan memublikasikan karyanya, lalu mendapat uang langsung dari para pembacanya.

Substack memang adalah yang paling populer, tapi ia bukan satu-satunya platform paid newsletter yang bisa dimanfaatkan kalangan kreator. Alternatif lainnya ada Revue, yang sempat mencuri perhatian di awal 2021 usai diakuisisi oleh Twitter. Revue menarik hanya 5% dari total pendapatan yang dihasilkan masing-masing kreator, sedangkan Substack menarik biaya 10%.

Perang sistem bagi hasil ini sepertinya akan terus memanas. Pasalnya, Facebook juga baru saja meluncurkan platform paid newsletter-nya sendiri yang dijuluki Bulletin, dan salah satu fasilitas yang ditawarkan adalah 100% keuntungan buat masing-masing kreator, setidaknya di periode awal peluncurannya.

Facebook sejauh ini tidak bilang sampai kapan ini bakal berlangsung, dan mereka juga tidak menginformasikan berapa persen biaya yang bakal mereka tarik dari kalangan kreator ke depannya. Terlepas dari itu, pemasukan penuh tanpa dikenai biaya apapun semestinya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan kreator untuk mendistribusikan karyanya melalui Bulletin.

Tampilan situs Bulletin di browser smartphone / Facebook

Untuk sekarang, Bulletin masih berstatus closed beta, dan yang bisa menulis di sana baru kreator-kreator terpilih asal Amerika Serikat saja, seperti misalnya Malcolm Gladwell, Erin Andrews, dan Mitch Albom. Meski begitu, kontennya sendiri sudah bisa diakses oleh pembaca di seluruh dunia.

Bulletin dibangun di atas platform yang terpisah dari Facebook. Pembaca tidak perlu memiliki akun Facebook untuk bisa berlangganan publikasi tertentu. Meski demikian, Bulletin masih memanfaatkan beberapa infrastruktur Facebook, seperti misalnya Facebook Pay sebagai platform pembayaran, atau Facebook Group yang bisa dipakai kreator untuk memberikan fasilitas ekstra kepada subscriber-nya. Tidak semua konten Bulletin berbayar, banyak juga yang bisa diakses secara gratis.

Selain di situs Bulletin itu sendiri, konten Bulletin juga dapat ditemukan di Facebook Page masing-masing kreator (jika ada), serta di platform Facebook News, membuka peluang distribusi konten yang lebih luas lagi buat kalangan kreator. Selain artikel tertulis, konten Bulletin juga bisa berupa podcast atau sesi live audio ala Clubhouse.

Sumber: Engadget dan Facebook. Gambar header: Depositphotos.com.