15 November 2016

by Bambang Winarso

Serius Garap Segmen Otomotif, Samsung Caplok Harman

Samsung rela membayar $112 untuk satu lembar saham Harman, lebih tinggi dari nilai seharusnya di $87,6

Samsung kian getol mendorong ekspansi bisnisnya ke segmen otomotif yang secara khusus menyasar mobil pintar terintegrasi. Keseriusan konglomerat asal Korea Selatan itu dipertegas dengan langkah akuisisi terbaru yang mereka tempuh. Diumumkan melalui situs resminya, Samsung mengonfirmasi sedang dalam proses akuisisi Harman Industries dengan mahar sebesar $8 miliar atau lebih dari Rp 107 triliun.

Dalam pengumuman resminya, Samsung menyebutkan bahwa 65% penjualan produk keluaran Harman di tahun lalu berhubungan erat dengan otomotif. Padahal selama ini banyak orang mengenal Harman sebagai produsen perangkat audio kelas atas seperti JBL, Mark Levinson, AKG, dan Infinity. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir mereka juga merambah ke segmen otomotif. Keunggulan inilah yang justru membuat Samsung jatuh hati.

Selain pakar di bidang audio komersil, Harman kini menjelma menjadi salah satu pemain besar di ceruk internet of things dan telah mempekerjakan 8000 pegawai yang berlatar belakang piranti lunak. Mereka juga memegang lisensi untuk Bowers & Wilkins dan Bang & Olufsen yang bertujuan untuk pengembangan teknologi di segmen otomotif.

Lebih lanjut dikatakan lagi dalam pengumumannya, bahwa akuisisi ini akan mendorong eksistensi Samsung di pasar teknologi mobil terkoneksi yang begitu besar secara cepat, khususnya di segmen elektronik otomotif. Dukungan sumber daya di Harman bakal memperkuat pijakan kaki Samsung yang sebelumnya sudah mulai merambah dunia mesin lewat proram joint venture, Renault-Samsung Motors. Samsung juga dipastikan mendapatkan akses ke teknologi audio Harman, memberikan opsi yang luas dalam menghadirkan pengalaman audio berkelas kepada penggunanya entah itu di ranah mobile ataupun otomotif.

Di bulan Juli lalu Samsung juga sudah mulai menunjukkan agresivitasnya di segmen otomotif kendati lebih cenderung di balik layar dengan membeli saham produsen alat elektronik mobil asal Tiongkok, BYD senilai $455 juta. Kemudian terlibat pembicaraan serius dengan pemasok spare part mobil menyusul pembentukan divisi khusus bernama Automotive Electronics Business Team.

Setelah akuisisi ini, Samsung berencana untuk mempertahankan pekerja, markas besar, fasilitas dan juga brand audionya Harman yang sudah beroperasi sejak tahun 1953 silam. Proses akuisisinya sendiri diestimasikan selesai pada pertengahan tahun 2017 mendatang. Nantinya, Harman akan berdiri sendiri sebagai anak usaha Samsung Electronics, dan CEO Dinesh Paliwal tetap akan menjadi nahkoda Harman.

Sumber berita Samsung.