6 November 2020

by Glenn Kaonang

Samsung Galaxy Tab A7 Diciptakan untuk Kebutuhan Edukasi, Kreasi dan Rekreasi

Untuk anak-anak belajar, orang tua bekerja, sekaligus medium hiburan di masa pandemi

Oktober kemarin, Samsung memperkenalkan tablet bernama Galaxy Tab A7 yang ditujukan bagi para pelajar. Fokus terhadap kalangan pelajar sebagai target pasarnya ini tentu didasari oleh fakta bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih akan terus dilanjutkan sampai setidaknya sudah cukup aman bagi mereka untuk kembali beraktivitas di sekolahnya masing-masing.

Guna menyoroti peran Tab A7 sebagai penunjang kegiatan PJJ, Samsung Indonesia pun mengundang awak media untuk berdiskusi bersama Dr. Vivid F. Argarini, seorang konselor pendidikan yang sendirinya juga harus menghadapi keseharian selama pandemi bersama tiga orang anak.

Dalam presentasinya, beliau sempat menunjukkan hasil penelitian terbarunya terkait PJJ. Dijelaskan bahwa lebih dari separuh anak-anak (yang mengikuti survei) rupanya dapat mengikuti PJJ secara mandiri, dan hanya kadang-kadang saja meminta bantuan kepada orang tuanya. Tentu tidak salah apabila kita menyimpulkan bahwa mereka sudah cukup mahir mengoperasikan perangkat yang digunakan.

Perangkatnya sendiri kemungkinan besar antara laptop atau smartphone, dan rupanya tidak banyak yang menggunakan tablet. Dari situ kita bisa melihat mengapa Samsung pada akhirnya tertarik untuk memberikan penawaran yang berharga terjangkau di segmen tablet. Kalau menurut pandangan Dr. Vivid, tablet memang merupakan perangkat yang sangat ideal untuk edukasi, kreasi, dan rekreasi selama kita harus berdiam diri di rumah masing-masing.

Samsung sendiri melihat Tab A7 sebagai gadget yang cocok dipakai untuk semua kegiatan. Bukan cuma untuk mengikuti PJJ, tapi juga untuk menemani anak-anak bermain, sekaligus sebagai alat bantu bekerja orang tuanya. Memang kalau melihat spesifikasinya, layar IPS sebesar 10,4 inci dengan resolusi 2000 x 1200 pixel milik Tab A7 terkesan sudah cukup ideal untuk kebutuhan multimedia maupun produktivitas, ditambah lagi dengan adanya empat buah speaker di tiap-tiap ujungnya.

Namun yang tidak kalah penting adalah perihal dimensi, sebab kalau terlalu bongsor atau terlalu berat, anak-anak mungkin sudah malas lebih dulu sebelum menggunakannya. Dengan tebal 7 mm dan bobot cuma 477 gram, Tab A7 terbilang cukup ringkas untuk dipakai, misalnya, bermain tebak kata bersama anak-anak dengan mengangkat tablet di atas kepala dan secara bergantian mendeskripsikan objek demi objek.

Terakhir, Dr. Vivid tidak lupa menekankan soal pentingnya fitur parental control, sebab di masa pandemi seperti ini, orang tua mungkin bakal lebih longgar dalam hal membatasi jam main anak-anak, dan di situ dibutuhkan cara mudah untuk memonitor penggunaan tablet. Parental control ini sendiri merupakan bagian dari fitur Samsung Kids milik Tab A7, yang memang dirancang untuk menciptakan lingkungan bermain dan belajar secara digital yang sehat bagi anak-anak.

Kalau menimbang fitur-fiturnya, banderol Rp4.999.000 yang Samsung tetapkan untuk tablet ini bisa dibilang cukup kompetitif. Buat yang ingin mengetahui lebih lengkap soal Samsung Galaxy Tab A7, Anda bisa membaca pengalaman hands-on dari rekan saya, Lukman.