1. Startup

Sejumlah Rencana Agresif LINE Indonesia Sepanjang Tahun 2017

Memperluas jangkauan ke kota tier 2, menjaring talenta lokal dan mengakselerasi smart portal

Aplikasi pesan singkat asal Jepang LINE kembali memperkuat komitmennya untuk menjadi smart portal nomor satu di 2019 mendatang dengan membangun ekosistem digital di Indonesia.

Ada lima pilar yang akan menjadi acuan LINE Indonesia untuk mewujudkan target tersebut sepanjang tahun ini. Mulai dari merekrut talenta lokal, meningkatkan awareness dengan menjangkau pengguna baru ke kota tier 2, mengembangkan inovasi baru, mengakselerasi layanan smart portal, dan bersikap proaktif dalam pengembangan ekonomi kreatif dan digital.

Beberapa langkah nyata yang akan dilakukan LINE adalah menambah fitur layanan LINE Pay, bekerja sama dengan DOKU, penyedia layanan dompet elektronik. Kerja sama ini nanti diarahkan untuk mengakomodasi transaksi belanja online yang ada di LINE Shopping.

Pengguna LINE yang sudah memiliki akun DOKU nantinya akan dapat membayar transaksi ke penjual tanpa harus keluar dari halaman chatting. Terhitung, saat ini sudah ada lebih dari 3 ribu penjual aktif yang menjajakan dagangannya di LINE Shopping. Adapun subscriber LINE Shopping telah mencapai 5,6 juta orang, didominasi oleh perempuan (83%) berdomisili di Jabodetabek (43%) dan berusia di atas 20 tahun.

Untuk LINE Pay e-cash, hasil kerja sama dengan Bank Mandiri akan ada penambahan fitur lainnya. Nantinya LINE Pay e-cash juga dapat mengakomodir pembayaran transaksi untuk LINE Shopping, pembelian sticker dan lainnya. Sementara ini transaksi baru bisa mengakomodir transfer uang, penarikan uang tunai lewat ATM dan minimart, pembelian pulsa telepon dan listrik.

"Untuk payment gateway [DOKU] akan minggu depan [peresmiannya]. Nanti seller tinggal kerja sama dengan payment gateway tersebut sebelum mengakomodir pembayaran secara digital. Kalau dengan LINE Pay e-cash, nanti akan kurang lebih sama, fitur akan ditambah. Sekarang masih tahap integrasi," ucap Managing Director LINE Indonesia Ongki Kurniawan, Rabu (8/2).

Mengenai langkah LINE Indonesia menjadikan LINE Pay sebagai salah satu sumber monetisasi, ia hanya mengatakan bahwa saat ini belum menuju ke sana. Ongki menjelaskan, bila diibaratkan LINE Pay itu nantinya akan seperti minyak pelumas yang dapat menampung semua transaksi digital dalam platform LINE. Pasalnya untuk menggunakan LINE Pay tidak membutuhkan pembukaan rekening bank, hanya butuh nomor ponsel.

Bahkan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk membuka kerja sama lainnya dengan pemegang lisensi uang elektronik. Menurut Ongki, dengan banyaknya mitra uang elektronik yang bekerja sama dengan LINE, justru akan makin banyak kemudahan pilihan bagi pengguna LINE.

"Untuk LINE Pay e-cash saat ini masih fokus dengan Bank Mandiri. Kami tidak menutup kemungkinan ber-partner dengan pemegang lisensi e-money lainnya. Sebab LINE itu kan agnostic platform, tinggal provider-nya saja yang adu kreativitas karena semuanya kembali lagi ke user."

Mematangkan layanan smart portal dan menambah inovasi baru

Infografik LINE Indonesia / LINE Indonesia

Pada tahun ini LINE juga akan mematangkan beberapa layanan smart portal yang saat ini masih berupa versi beta, di antaranya LINE Today, LINE Academy, dan LINE Jobs. Untuk LINE Jobs, nantinya akan ada penambahan fitur direct apply job, mengisi formulir pendaftara dan memonitor proses pencarian kerja langsung.

Kalau LINE Academy, LINE akan mengadakan tryout untuk ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi, serta memperbanyak live chat dengan para ahli akademis. Tak hanya itu LINE juga akan kembali menyediakan nilai tambah untuk para mitra dan pengguna dengan ragam inovasi dalam berbagai layanannya.

Salah satu caranya dengan memperkuat kemampuan fitur pesan seperti self-destruct timeline status, video group call, dan group polls.

Di bidang pengembangan teknologi, LINE juga akan fokus ke implementasi chat bot untuk memperkuat kemampuan fitur pesan, caranya dengan mengadakan kompetisi LINE Dev Challenge.

Nantinya, hasil pengembangan chat bot akan diteruskan untuk mitra LINE yang bakal bergabung di layanan Business Connect. Sementara ini, mitra Business Connect yang sudah mengimplementasikan teknologi chat bot adalah Sale Stock dengan bot-nya bernama Soraya.

Saat ini ada empat merek pengguna Official Account LINE seperti Gojek (book rights), Elevania (search), Sale Stock (customer service), dan Uber (social sharing) yang telah memanfaatkan layanan Business Connect.

Menurut Ongki, sudah ada beberapa rekanan tambahan yang mulai melirik kerja sama Business Connect. Mereka bergerak di perbankan, tiket, penerbangan, dan bioskop.

Sepanjang tahun lalu mitra Official Account LINE mencapai 90 merek, terdiri atas 68 merek lokal dan internasional seperti CGV Blitz, P&G, Baskin & Robins, dan 22 Official Account selebriti Indonesia.

Terhitung jumlah pengguna LINE mencapai lebih dari 90 juta orang, 80% diantaranya adalah pengguna aktif. Presentasenya sekitar 55% adalah pengguna perempuan dan sisanya laki-laki (45%).

Sebelumnya, dari hasil survei yang dilakukan LINE menunjukkan penetrasi LINE sebagai Brand Used Most Often telah meluas 2,8 kali di kota tier 1 termasuk Jakarta di paruh kedua 2016. Jumlah pengguna meningkat pesat di kota Surabaya, Medan dan Makassar dengan rentang usia yang lebih lebar, serta berhasil merambah segmen yang selama ini dikuasai oleh chatting platform lainnya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again