Sennheiser Jual Divisi Consumer Audio-nya ke Sonova

Pasca akuisisi, brand Sennheiser masih akan terus dipakai oleh Sonova, demikian pula portofolio produknya yang juga akan terus dikembangkan

Di antara semua merek headphone, nama Sennheiser mungkin adalah salah satu yang paling terkenal sekaligus paling dipandang. Namun siapa yang menyangka kalau perusahaan asal Jerman itu rupanya kesulitan bersaing di ranah consumer audio, hingga akhirnya pada bulan Februari kemarin mereka mengumumkan niatnya untuk menjual divisi Consumer Electronics-nya.

Tiga bulan berselang, Sennheiser rupanya sudah punya pembeli. Mereka adalah Sonova, korporasi asal Swiss yang punya pangsa pasar besar di industri hearing aid. Melalui sebuah siaran pers, Sonova mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi Sennheiser Consumer Division senilai 200 juta euro, atau kurang lebih setara 3,45 triliun rupiah.

Sennheiser sendiri menggambarkan transaksi ini sebagai kooperasi permanen, sebab brand Sennheiser masih akan terus dipakai oleh Sonova ke depannya. Beberapa karyawan yang selama ini bekerja di Sennheiser Consumer Division juga akan berpindah rumah ke Sonova. Mereka akan tetap mengembangkan portofolio produknya di segmen consumer audio, hanya saja di bawah pemilik baru.

Phonak Virto Marvel, salah satu hearing aid tercanggih dari Sonova sejauh ini / Sonova

Kedengarannya memang cukup aneh; kenapa sebuah produsen alat bantu dengar harus mengakuisisi brand headphone yang terkenal di kalangan audiophile? Namun kalau melihat tren di industri hearing aid, semuanya jadi terkesan masuk akal. Dalam beberapa tahun terakhir, tidak sedikit produsen hearing aid yang mencoba menjejalkan teknologi-teknologi modern ke produk-produk besutannya, seperti misalnya teknologi untuk mengadaptasikan suara dengan kondisi di sekitar.

Di saat yang sama, tren terkini di bidang consumer audio adalah teknologi active noise cancellation (ANC) yang juga dapat beradaptasi dengan kondisi sekitar. Kalau dipikir-pikir, berkat fitur seperti ambient mode atau transparency mode, TWS berteknologi ANC sebenarnya juga bisa berfungsi layaknya sebuah alat bantu dengar, membiarkan kita mendengar suara-suara di sekitar secara jelas tanpa perlu melepas perangkat dari telinga.

Buat Sennheiser sendiri, melepas divisi consumer audio-nya berarti mereka dapat sepenuhnya berfokus pada bidang professional audio, bidang yang sebenarnya sudah menjadi spesialisasi Sennheiser sejak awal berdiri di tahun 1945. Sekadar informasi, produk pertama Sennheiser adalah sebuah voltmeter, diikuti oleh mikrofon (yang pada akhirnya membuat nama Sennheiser jadi mulai terkenal) setahun setelahnya.

Selain professional audio, portofolio produk Sennheiser turut mencakup segmen business communications, dan ini juga akan menjadi prioritas mereka ke depannya setelah melepas divisi consumer audio-nya ke Sonova, yang dijadwalkan rampung transaksinya sebelum akhir tahun 2021.

Sumber: Sennheiser via TechCrunch.