5 March 2015

by Glenn Kaonang

Sensor Sidik Jari Ini Empat Kali Lipat Lebih Akurat Ketimbang Touch ID

Seperti yang saya bilang, teknologi biometrik adalah masa depan sistem keamanan digital. Kita sudah melihat bagaimana Qualcomm menawarkan metode pemindaian sidik jari baru dengan memanfaatkan teknologi ultrasonik, kini giliran startup asal New York yang memamerkan inovasinya di bidang ini.

Tim bernama Vkansee tersebut berhasil menciptakan prototipe sensor sidik jari yang diklaim lebih akurat dan lebih aman ketimbang yang sudah ada di pasaran saat ini – Touch ID milik Apple iPhone 5S ke atas atau sensor baru milik Samsung Galaxy S6. Mereka memanfaatkan sensor optik yang biasa digunakan di kantor-kantor imigrasi, lalu ‘menciutkannya’ menjadi seukuran memory card.

Apa yang dilakukan oleh Vkansee sederhananya adalah meningkatkan resolusi dari sistem pemindai sidik jari pada umumnya. Berdasarkan laporan CNET, Jason Chaikin selaku CEO Vkansee menjelaskan bahwa sensor milik Apple atau Samsung dapat memindai sidik jari dengan resolusi sekitar 550 ppi (pixel per inch), yang berujung pada 10 sampai 11 titik data saja.

Meski dalam prakteknya cukup akurat, sensor-sensor tersebut dirasa masih cukup mudah untuk dikelabui, salah satunya dengan menggunakan foto jari beresolusi tinggi. Di saat yang sama, sensor besutan Vkansee dapat memindai sidik jari dengan resolusi 2.000 ppi, merekam sekitar 150 titik data, termasuk halnya memetakan masing-masing pori keringat yang terdapat pada jari.

Info menarik: Qualcomm Ungkap Snapdragon Sense ID, Sensor Pemindai Sidik Jari dengan Teknologi Ultrasonik

Dari segi fisik, sensor sidik jari buatan Vkansee amat tipis, tepatnya 1,5 mm. Hal ini memungkinkannya untuk disematkan di bagian depan hampir seluruh smartphone atau tablet. Ia memanfaatkan semacam teknologi infra-merah untuk ‘menembus’ permukaan perangkat dan membaca sidik jari. Sayangnya tidak dijelaskan material apa saja yang mampu ia penetrasi.

Selain akurat, sensor sidik jari milik Vkansee juga diklaim irit daya, dengan klaim konsumsi energi kurang dari 0,1 mW. Lebih lanjut, sensor ini juga dirancang agar bisa beroperasi secara instan ketika ada jari yang bertumpu di atasnya.

Pada bulan Desember kemarin, Vkansee berhasil mengumpulkan dana dari investor senilai sekitar $7 juta. Ajang MWC 2015 di Barcelona kemarin mereka manfaatkan untuk mencari sejumlah pabrikan perangkat mobile yang tertarik mengintegrasikan sensor sidik jari buatannya.

Melihat gencarnya inovasi di bidang pengamanan biometrik ini, saya kira tahun 2015 bisa jadi tahunnya ‘Perang Sensor Sidik Jari’ di antara pabrikan-pabrikan perangkat mobile. Sejauh ini, mereka bisa memilih menggandeng Qualcomm atau Vkansee dalam meningkatkan fitur keamanan yang dimiliki oleh perangkatnya masing-masing.

Via: CNET.