1. Startup

Sisi Buruk Menjadi Seorang Entrepreneur

Mengupas 7 'bad habit' yang kerap dialami seorang entrepreneur

Dari permukaan, mungkin memiliki startup dan menjadi seorang entrepreneur nampak sangat menyenangkan, menguntungkan, dan bergengsi. Terlebih jika melihat bagaimana Founder, CEO, dan jajaran manajemen startup lainnya sering menghiasi pemberitaan. Juga kerap dibahas di berbagai media ketika produk yang dibuat menjadi aplikasi favorit banyak orang dan pendapatan mulai mengalir menjadi pundi-pundi perusahaan.

Namun tahukah Anda begitu banyak pengorbanan dan kerugian yang kerap ditemui oleh seorang entrepreneur setiap harinya. Belum lagi dengan kemungkinan startup bisa mengalami kegagalan, kehabisan biaya operasional, berhentinya co-founder secara tiba-tiba, keterlambatan peluncuran produk, dan investor yang memutuskan tidak memberikan dana lanjutan.

Artikel berikut ini akan mengupas sisi lain yang cukup suram di dunia startup. Dibutuhkan keinginan yang besar serta mindset yang benar untuk bisa menjadi seorang entrepreneur, seperti ditulis Pardeep Goyal.

Frustasi

Ketika semua ide, produk, dan proses tidak berjalan dengan sempurna sesuai rencana, rasa frustasi akan menghantui Anda dan bisa mempengaruhi kebijakan dan keputusan yang kemudian akan diambil.

Siapkan diri Anda untuk bisa menghadapi rasa frustasi setiap saat. Yang perlu diingat adalah rasa frustasi memang tidak bisa dihindari, tetapi paling tidak Anda bisa belajar dari semua kesalahan yang ada.

Kurang percaya diri

Menjadi entrepreneur artinya Anda harus bisa mengambil keputusan untuk keberhasilan usaha Anda sendiri. Seorang entrepreneur bisa jadi memiliki sifat kurang percaya diri terhadap semua keputusan yang harus diambil. Sebagai seorang entrepreneur, Anda tidak bisa secara terus menerus bertanya kepada orang lain atau mentor. Semua keputusan harus sepenuhnya Anda yang memutuskan.

Kebanggaan diri yang berkurang

Ketika kegagalan dalam menciptakan produk terjadi secara terus menerus, Anda pun kemudian mulai mempertanyakan kemampuan Anda. Apakah Anda cukup memiliki kapabilitas yang tinggi sebagai seorang entrepreneur?

Secara perlahan Anda mulai meragukan semua keputusan, ide, dan inovasi yang dilancarkan. Untuk bisa terbebas dari rasa tersebut, dibutuhkan ketegaran dan ketahanan menghadapi semua kesulitan.

Kecanduan bekerja

Menjadi seorang entrepreneur artinya Anda memiliki perusahaan sendiri dan semua keberhasilan ditentukan sejauh mana Anda giat bekerja. Secara perlahan Anda pun mulai menjadi seorang workaholic dan kecanduan bekerja. Kebanyakan dari mereka kemudian mulai beralih kepada alkohol atau rokok untuk mengurangi stres yang kerap melanda.

Kesulitan tidur

Tanggung jawab yang besar membuat Anda kerap melewatkan waktu tidur demi menyelesaikan tenggat waktu, melayani pelanggan, dan meluncurkan produk. Akibatnya Anda pun akan kesulitan menyesuaikan waktu tidur yang benar dan terkadang bekerja di waktu yang tidak "biasa". Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang paling sering dialami oleh entrepreneur.

Hubungan keluarga terganggu

Tanpa disadari Anda pun akan mulai kehilangan waktu bersama dengan keluarga, teman, kekasih, dan orang tua karena begitu banyaknya pekerjaan yang harus Anda selesaikan. Ketika Anda memiliki waktu yang cukup bersama keluarga, sebagian besar topik pembicaraan hanya seputar urusan pekerjaan, kesulitan mendapatkan dana, proses pencarian karyawan yang rumit, atau masalah lainnya.

Kebiasaan makan yang salah

Kesibukan yang menyita waktu Anda terkadang membuat Anda melewatkan waktu istirahat hingga makan. Hal yang paling sering dialami entrepreneur muda yang masing lajang dan belum berkeluarga adalah tidak terlalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Mereka memilih untuk melupakan atau sekedar memakan makanan yang mudah dan cepat dikonsumsi.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again