1. Startup

Smartfren Hadirkan SmartAds, Fitur Iklan Multimedia Interaktif

Lewat SmartAds, Smarfren kini turut meramaikan pasar iklan digital operator telekomunikasi yang sebelumnya sudah dirambah XL dan Indosat

Smartfren kini turut meramaikan pasar iklan digital dengan menghadirkan fitur iklan multimedia interaktif yang ditujukan kepada pengguna bernama SmartAds. Lewat fitur tersebut, iklan akan muncul secara otomatis saat handset dalam posisi idle atau tidak digunakan. Dengan demikian SmartAds diklaim tidak akan mengganggu aktivitas pengguna saat sedang browsing, games, dan chatting.

SmartAds akan mengirimkan konten iklan dengan format informasi atau iklan yang lebih personal dan interaktif. Bentuknya dapat berupa foto, video, suara atau lagu (rich media), bahkan hingga mengirimkan aplikasi. Keunggulan lain SmartAds adalah bisa digunakan untuk melakukan survei, program promosi, dan mengirimkan program diskon atau voucher untuk produk tertentu.

Dilansir dari Indotelko, Senior Vice President Digital Services Smartfren Revie Sylviana mengatakan, “Kami mulai garap iklan digital lebih serius dengan meluncurkan layanan SmartAds.[...] Ini medium baru untuk komunikasi interaktif yang lebih sesuai untuk target pelanggan data dan smartphone."

Tren iklan digital operator

Kehadiran fitur SmartAds milik Smartfren ini sebenarnya bukan barang baru. Sebelumnya, XL Axiata telah bermitra dengan penyedia platform advertising digital asal Amerika Serikat Mobilewalla pada awal tahun lalu. Operator telekomunikasi lain yang juga serius menggarap iklan digital ini adalah Indosat yang menggandeng Smaato dan membentuk Indonesia Mobile Exchange.

Pasar di Indonesia akan terus bertumbuh stabil hingga tahun 2019, dimana pada saat itu total pasar iklan di Indonesia (termasuk iklan di media tradisional) akan melompat hingga US$19,58 miliar (Rp 260,7 triliun). Di saat itu, anggaran belanja iklan digital dan mobile akan berkisar di angka US$7,6 miliar (Rp 101,2 triliun)

Hingga tahun 2019 pasar periklanan di Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan stabil dan mencapai lebih dari Rp 260 triliun. Ini juga termasuk iklan di media tradisional. Sementara anggaran belanja iklan digital dan mobile diperkirakan akan berkisar pada angka Rp. 101,2 triliun saat itu.

Dengan semakin gencarnya iklan digital yang dihadirkan oleh operator telekomunikasi, para pengguna pun harus bersiap menerima luapan iklan dengan konsep berbeda saat sedang menikmati layanan online di smartphone.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again