19 February 2016

by Glenn Kaonang

Smartphone dengan Sistem Cloud Pintar Nextbit Robin Sudah Bisa Dipesan

Andalkan desain yang menarik, spesifikasi cukup mumpuni, dan sistem penyimpanan cloud yang cerdik

Storage kepenuhan adalah masalah umum yang dijumpai cukup banyak pengguna smartphone saat ini. MicroSD tentunya bisa jadi solusi untuk memperluas kapasitas penyimpanan. Masalahnya, dewasa ini semakin sedikit smartphone yang dibekali slot microSD, terutama smartphone kelas flagship.

Problem ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan layanan cloud storage. Namun supaya tidak membebani pengguna, proses menyimpan konten ke server harus berjalan secara otomatis. Berangkat dari premis tersebut, lahirlah smartphone unik bernama Nextbit Robin.

Oleh pengembangnya, Nextbit Robin diklaim sebagai smartphone dengan storage tanpa batas. Tentunya bukan terang-terangan tidak terbatas. Robin punya memori internal sebesar 32 GB, tapi pengguna juga mendapat kapasitas penyimpanan di cloud sebesar 100 GB.

Maksud klaim tanpa batas itu adalah cara kerja sistem penyimpanan cloud Robin yang dapat berjalan secara otomatis, mengunggah dan mengunduh file saat dibutuhkan. File-nya pun tidak terbatas untuk foto atau dokumen saja, tetapi juga aplikasi.

Jadi ketika memori internal smartphone sudah hampir penuh, Robin akan menyingkirkan foto maupun aplikasi yang sudah lama atau jarang sekali dibuka untuk sementara. Konten-konten tersebut tentunya tidak hilang begitu saja, melainkan diunggah ke server agar bisa diakses kembali di lain waktu.

Aplikasi yang disingkirkan untuk sementara ini akan ditampilkan dalam wujud icon berwarna abu-abu. Saat hendak menggunakannya kembali, pengguna hanya perlu menyentuh icon-nya, lalu Robin akan segera mengunduh dan menyimpannya kembali ke memori smartphone.

Menariknya, semua pengaturan masing-masing aplikasi juga ikut disimpan. Jadi semisal aplikasi yang disingkirkan itu adalah Facebook, saat sudah diunduh kembali Anda tak perlu repot-repot login ulang dengan akun Anda. Semuanya sama persis seperti saat Anda terakhir memakainya.

Sebagian dari Anda mungkin ada yang berpikiran kalau skenario seperti ini bisa jadi malapetaka saat koneksi internet sedang bermasalah. Jangan khawatir, Anda punya opsi untuk memilih aplikasi mana saja yang tidak bakal disingkirkan dan terus disimpan di memori smartphone dalam kondisi apapun.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh situs Gizmodo, cara kerja sistem penyimpanan cloud milik Robin ini sesuai dengan klaimnya. Tujuan akhirnya tentu saja adalah menenteramkan hati pengguna karena ia dapat mengambil banyak foto atau mengunduh aplikasi tanpa harus khawatir memorinya kepenuhan.

Beralih ke fisiknya, Nextbit Robin tampil dengan desain yang menarik dan spesifikasi yang cukup mumpuni. Bodinya serba kotak-kotak, akan tetapi setiap sisinya sedikit melengkung supaya terasa nyaman di genggaman, apalagi didukung oleh tekstur lembut yang mengitari bodi setebal 7 mm-nya.

Bagian depannya dihuni oleh layar IPS 5,2 inci beresolusi 1080p. Layar ini dilapisi oleh kaca Gorilla Glass 4 dan diapit oleh sepasang speaker stereo. Ada sebuah kamera selfie 5 megapixel, dan ada kamera 13 megapixel beserta dual LED flash di belakang. Di bawah kamera tersebut, terdapat empat indikator LED yang akan menjadi penanda ketika sistem penyimpanan cloud Robin sedang aktif.

Di sebelah kanan, Anda akan menjumpai sebuah tombol power. Uniknya, tombol power ini telah ditanami sensor sidik jari sehingga Anda hanya perlu menekan dan menempatkan jari sepersekian detik untuk membuka smartphone. Cara kerjanya mirip seperti milik Sony Xperia Z5.

Robin ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 808 dengan prosesor hexa-core, sama seperti milik LG Nexus 5X, dan didukung oleh RAM 3 GB untuk memuluskan kinerja multitasking. Sistem operasi yang dijalankan adalah Android 6.0 Marshmallow, dengan UI khusus rancangan Nextbit yang menyerupai versi standar keluaran Google.

Robin mengemas baterai berkapasitas 2.680 mAh. Menurut The Verge, daya tahannya cukup oke, meski di saat yang sama Pocket-Lint sedikit mengeluhkan daya tahan baterainya yang agak loyo. Bisa disimpulkan daya tahan baterainya tidak istimewa, tapi juga tidak kelewat parah. Proses charging-nya sendiri berlangsung lewat colokan USB-C, dan sudah mendukung fitur Quick Charging.

Kelemahan utama Robin menurut Engadget dan banyak reviewer lainnya adalah performa kameranya yang lamban dan sedikit mengecewakan. Hasil fotonya belum bisa menyaingi smartphone kelas flagship terkini. Singkat cerita, jangan jadikan kualitas kamera sebagai poin pertimbangan utama untuk meminang Robin.

Saat ini Robin sudah bisa dipesan langsung lewat situs resminya setelah sebelumnya ditawarkan lewat Kickstarter. Konsumen tanah air yang tertarik bisa memesan versi GSM-nya seharga $399, dengan dua pilihan warna yakni Mint atau Midnight. Tak usah khawatir, Robin sudah mendukung jaringan LTE yang dipakai oleh operator Indonesia.

Buat yang masih penasaran, Anda bisa menyimak video ulasan Nextbit Robin dari The Verge di bawah ini.