23 February 2018

by Glenn Kaonang

Smartphone Noa N7 Andalkan Dua Kamera dan Mode untuk Memotret dalam Resolusi 80 Megapixel

Mode tersebut memerlukan tripod, akan tetapi bakal sangat menarik bagi penggemar fotografi arsitektur dan landscape

Kalau boleh jujur, baru kali ini saya tahu ada merek smartphone bernama Noa. Mayoritas handset besutan brand asal Kroasia itu duduk di segmen menengah dan entry-level, dan kebanyakan menjiplak desain sejumlah smartphone ternama – lihat saja smartphone bernama Noa N10 di situsnya, yang dari depan tampak seperti hasil kloning iPhone X.

Kendati demikian, masih ada satu smartphone yang cukup menarik perhatian. Namanya Noa N7, dan desainnya lagi-lagi mencontoh salah satu smartphone flagship, yaitu Samsung Galaxy S7, lengkap sampai ke layar yang sedikit melengkung di sisi kiri dan kanannya. Namun sebelum Anda mulai mencemoohnya, coba perhatikan bagian belakangnya.

Oke, ada dua kamera, lalu kenapa? Dua kamera ini masing-masing ditenagai oleh sensor 1/2,8 inci Sony IMX298 beresolusi 16 megapixel. Akan tetapi yang lebih istimewa, N7 menyimpan mode pemotretan khusus untuk mengambil gambar dalam resolusi setinggi 80 megapixel.

Mode ini sepertinya memanfaatkan perpaduan kedua sensor itu tadi beserta teknik pixel shifting. Pasalnya, dalam video demonstrasinya di bawah tampak bahwa smartphone perlu didudukkan di atas tripod supaya hasilnya bisa maksimal.

Terlepas dari itu, spesifikasi di balik bodi berbahan keramiknya tergolong lumayan. Ada layar 5,7 inci beresolusi 1440 x 720, dengan rasio kekinian 18:9. Chipset yang menenagainya adalah MediaTek MT6750, dengan prosesor octa-core 1,5 GHz, plus dukungan RAM sebesar 4 GB dan storage internal 64 GB (lengkap dengan slot SD card).

N7 turut menawarkan fitur face unlock menggunakan kamera depan 16 megapixel-nya, sedangkan baterainya memiliki kapasitas 3.300 mAh. Yang patut mendapat aplaus, N7 sudah menjalankan OS Android 8.0 Oreo di saat Nougat masih menjadi versi yang terpopuler.

Noa rencananya bakal memamerkan N7 di hadapan pengunjung Mobile World Congress pada akhir bulan nanti. Setelahnya, perangkat bakal dijual seharga 250 euro, atau kurang lebih sekitar Rp 4,2 juta, meski sangat kecil kemungkinannya untuk menembus pasar Indonesia yang sudah begitu sesak dan memerlukan strategi lebih jitu ketimbang sekadar mode pemotretan 80 megapixel.

Sumber: DPReview.