1. Startup

Pandemi Dorong Hadirnya Solusi Digital Jangka Panjang di Sektor "Wellness"

Solusi digital bisa menjangkau target pasar yang lebih besar karena tidak ada batasan geografis

Pandemi Covid-19 ini menyerang satu hal yang terkadang tidak dianggap serius oleh sejumlah orang, yaitu kesehatan tubuh. Banyak orang yang kini lebih peduli dengan kesehatan mereka dan mulai mau menyisihkan uang demi menjaga kebugaran. Namun, pembatasan interaksi fisik memaksa mereka untuk menjalankan workout atau olahraga di rumah. Hal ini cukup berdampak pada beberapa pemain di industri wellness tanah air, seperti Doogether dan FITCO.

Dirangkum dari penelitian Researchandmarkets bertajuk Corporate Wellness - Global Market Trajectory & Analytics, di tengah pandemi dan resesi ekonomi yang membayangi, pasar global untuk Corporate Wellness diperkirakan mencapai $55,5 miliar pada tahun 2020, tumbuh pada rasio peningkatan tahunan (CAGR) 5,4% selama periode analisis 2020- 2027.

Fauzan Gani, Founder dan CEO DOOgether, menyampaikan, "Covid-19 telah mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan secara fisik juga mental, terutama ketika diharuskan untuk tetap di rumah. Peningkatan kesadaran ini terjadi secara global dan mendorong adopsi teknologi untuk membantu serta memudahkan pengguna dalam menjalankan gaya hidup sehat. Tim kami pun termotivasi untuk berfikir cepat dan agile dengan perubahan yang ada."

Tantangan terbesar

Seperti yang diketahui, tempat gym dan pusat kebugaran merupakan salah satu sektor bisnis yang belum mendapatkan izin untuk beroperasional kembali hingga kini. Adanya protokol baru turut mempengaruhi kegiatan operasional yang ada. Sebagai contoh, kebijakan untuk mengurangi kapasitas member yang berlatih di studio gym turut mempengaruhi jumlah transaksi.

Sementara itu, mulai banyak konten olahraga tersedia di berbagai platform yang bisas diakses secara gratis. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pelaku bisnis dalam industri wellness. 

Menanggapi hal ini, Jeff Budiman, Co-Founder dan CEO FITCO, mengatakan, "Preferensi setiap orang tentunya berbeda-beda. Ada orang-orang yang merasa cukup melakukan olahraga dengan hanya mengikuti gerakan yang ditunjukkan di internet, namun ada juga yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan jika dipandu langsung oleh pengawas profesional seperti seorang personal coach."

Sebuah insight dari representatif ClassPass untuk APAC menunjukkan bahwa kelas berbayar cenderung menciptakan komitmen yang lebih kuat serta mendorong Anda untuk lebih berusaha hadir. Dengan kata lain, akan jauh lebih mudah untuk menghindar dari konten-konten gratis di media sosial karena tidak ada pengorbanan di dalamnya.

Solusi digital jangka panjang

Sesungguhnya, konsep live streaming sendiri bukan yang pertama terjadi di Indonesia. Sebelumnya, telah ada acara khusus yang menayangkan instruktur olahraga di beberapa stasiun televisi. Konsepnya kurang lebih sama, hanya saja dengan akses yang berbeda.

Doogether mencoba menjawab tantangan ini dengan menambah dua fitur baru yaitu platform video on-demand yang dibuat mitra berpengalaman dan kelas olahraga virtual "Doolive" yang bisa dipesan melalui aplikasinya.

"Kelas-kelas virtual kami diadakan oleh para mitra yang memiliki brand dan quality yang tinggi. Dengan memberikan real value terhadap customer kami, kami yakin dapat menggaet dan mempertahankan customer kami lebih banyak lagi," tambah Fauzan.

Selain itu, solusi digital ini dianggap bisa menjangkau target market yang lebih luas. Tidak ada lagi batas geografi yang menghalangi para gym-goers untuk bisa menikmati olahraga dengan instruktur berkualitas. Aktivitas ini pun bisa dilakukan di mana saja, tidak terpusat pada satu tempat.

"Setelah kita meluncurkan inisiatif di masa pandemi, ada kenaikan secara organik pada jumlah pengguna di aplikasi DOOgether di beberapa kota besar. Hal ini turut membantu para mitra kami mendapatkan customer awareness dari kota-kota lain," ujar Fauzan.

Di sisi lain, sebagai wellness tech startup yang memiliki ekosistem wellness secara holistik, FITCO telah mengembangkan berbagai subvertikal bisnis mereka. Selain 20Fit sebagai core business yang sementara beralih menjadi layanan virtual, mereka memiliki fitur Shop yang menyediakan home gym equipment untuk mendukung kemudahan masyarakat yang ingin tetap aktif meski sedang berada di rumah.

Disinggung mengenai rencana bisnis di sisa tahun ini, Jeff menyampaikan, "Untuk saat ini, kami fokus untuk terus meningkatkan kualitas layanan virtual dan home service yang telah kami jalankan. Rencananya layanan ini juga akan terus kami adakan saat nanti studio gym dan pusat kebugaran sudah diizinkan untuk beroperasi kembali. Harapannya, seluruh ekosistem wellness ini dapat memudahkan masyarakat yang ingin meningkatkan imunitas tubuhnya khususnya di masa pandemi."

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again