5 February 2016

by Glenn Kaonang

Sony A6300 Diklaim Sebagai Kamera Mirrorless dengan Sistem Autofocus Tercepat dan Tercanggih

Continuous shooting dalam kecepatan 11 fps dengan posisi AF menyala, atau 8 fps dengan live view aktif

Setelah sekitar satu tahun lebih, Sony akhirnya memperkenalkan penerus dari A6000, kamera mirrorless APS-C andalannya. Dijuluki Sony A6300, kamera ini masih mengusung misi yang sama seperti pendahulunya, yakni mengejar performa dan ketangkasan kamera DSLR.

Saya sendiri sempat mencoba A6000 cukup lama, dan kamera tersebut tergolong sebagai kamera mirrorless yang paling cekatan soal mengunci fokus objek bergerak. Kini A6300 diklaim jauh lebih cekatan lagi, menerapkan sistem autofocus hybrid yang begitu canggih.

Utamanya adalah penambahan jumlah titik fokus phase-detection menjadi 425 titik. Hal ini berarti hampir seluruh bingkai bisa dijangkau oleh sistem autofocus-nya, dan karena jumlah titiknya bertambah drastis, hasilnya akan lebih akurat.

Sony mengklaim A6300 hanya perlu 0,05 detik untuk mengunci fokus pada objek. Tapi yang lebih berkesan adalah kemampuannya memotret dalam kecepatan 11 fps dalam posisi autofocus menyala. Bahkan dalam posisi live view aktif, kamera masih bisa memotret dalam kecepatan 8 fps.

Performa setingkat DSLR ini turut dibarengi oleh pemakaian sensor APS-C baru beresolusi 24,2 megapixel. Rentang ISO-nya 100 - 51.200, dan ia tentu saja sanggup merekam video dalam resolusi 4K dengan memaksimalkan penampang sensor secara menyeluruh, alias tanpa metode pixel binning.

Dari segi fisik, perubahannya tidak begitu dramatis. A6300 masih menganut desain yang minimalis sekaligus ergonomis berkat hand grip berukuran besar. Panel atasnya cuma mengemas sepasang kenop, satu untuk berganti mode, dan satu lagi bisa diset untuk mengatur shutter speed, aperture maupun exposure compensation.

Panel belakangnya telah ditanami electronic viewfinder (EVF) berpanel OLED dengan resolusi 2,4 juta titik. EVF ini juga sanggup menampilkan gambar dalam kecepatan 120 fps sehingga seluruh aksi yang hendak diabadikan akan tampak mulus tanpa lag sedikitpun.

Di bawahnya, pengguna akan disambut oleh sebuah LCD 3 inci. Sayangnya sekali lagii LCD ini tak dilengkapi panel sentuh. Bodi A6300 secara keseluruhan juga tidak weatherproof – Anda sama sekali tidak disarankan memakainya selagi hujan deras.

Terlepas dari itu, Sony A6300 masih sangat menggiurkan berkat kinerja autofocus-nya, apalagi setelah melihat video demonstrasinya di bawah ini. Sony berencana melepas A6300 ke pasaran mulai bulan Maret mendatang seharga $1.000 (body only) atau $1.150 bersama lensa kit 16 - 50 mm f/3.5.

Sumber: DPReview.