5 September 2014

by Yoga Wisesa

Sony ILCE-QX1 Bisa Mengubah Smartphone Anda Menjadi Kamera Mirrorless

Sony telah bermain-main dengan ide 'interchangeable lens camera' atau istilah lebih populernya, attachable camera, semenjak mereka memperkenalkan duet QX10 dan QX100 tepat satu tahun yang lalu. Berbeda dari produk Sony lainnya, attachable camera merupakan gadget dengan waktu pengembangan lambat. Tapi kini, mereka siap memasarkan varian teranyarnya.

Selepas merilis beberapa teaser sebelum IFA Berlin berlangsung, akhirnya Sony memamerkan ILCE-QX1 secara perdana dalam pameran ini. Seperti para pendahulunya itu, QX1 pada dasarnya adalah kamera sejati tanpa body, layar dan viewfinder. Attachable camera tersebut memanfaatkan sambungan Wi-Fi dan NFC ke perangkat iOS atau Android untuk bisa bekerja.

Setelah terkoneksi, layar handset Anda akan berperan sebagai alat kontrol, tempat mengkustomisasi setting dan fokus, serta viewfinder. Sony sudah menyiapkan versi terbaru aplikasi PlayMemories untuk mengintegrasi kedua gadget itu. Anda dapat memasangkan kamera ke smartphone agar menyerupai kamera standar, atau menggunakannya secara terpisah.

 

Info menarik: QX10 dan QX100: Lensa Kamera Unik Sony Untuk Smartphone Anda

 

Sony ILCE-QX1 dibekali sensor Exmor CMOS 20,1-megapixel APS-C (23,5x25,6 milimeter) dan image processor BIONZ X seperti milik Sony A5100 dan A7. Walaupun sensor itu tidak sebesar dalam A7, ia masih jauh lebih baik dibandingkan kualitas kamera saku serta mampu mengabadikan gambar sangat detail dengan tingkat noise rendah. Menariknya, berbeda dari QX10 dan QX100, ILCE-QX1 mengusung E-mount.

Sony sudah menyiapkan sekitar setengah lusin lensa-lensa E-mount yang mereka perlihatkan di IFA Berlin, dari mulai tipe entry-level power zoom 16-50mm f/3.5-5.6 hingga lensa Carl Zeiss 24-70mm f2.8 serta 70-200mm f2.8. Mengkombinasi semua ini, QX1 mampu menghasilkan kualitas gambar yang setara dengan kamera-kamera mirrorless dedicated.

QX1 mempunyai jangkauan ISO sangat luas, dari 100 hingga 16.000, mampu merekam video full-HD 1080p di 30 frame rate per detik. Baterai di dalamnya memberikan Anda setidaknya 440 jepretan, dilengkapi flash pop-up, serta metode penyimpanan berupa slot microSD atau kartu Memory Stick Micro.

 

Info menarik: Ubah Kamera iPhone Menjadi Detektor Panas dengan Flir One

 

Sebagai alternatifnya, Sony juga mengumumkan DSC-QX30. Dibanding QX1, Ia lebih merepresentasikan seri-seri sebelumnya. QX30 dipersenjatai sensor Exmor R CMOS 20.4-megapixel berukuran 1/2,3-inci yang dipasangkan dengan lensa zoom F3.5-F6.3 24-720 milimeter - memastikan jarak jepretan lebih jauh dibandingkan QX10 dan QX100.

DSC-QX30 juga sama-sama ditenagai image processor BIONZ X, tapi rentang ISO-nya lebih rendah, dari 80 ke 12.800 dan hanya bisa mengabadikan gambar dalam format JPG tanpa kemampuan video. Jika QX1 ialah solusi untuk mereka yang lebih 'serius', maka QX30 ditawarkan sebagai pendongrak performa kamera smartphone, serta lebih cocok dibawa ketika berwisata.

Ia juga memanfaatkan kartu microSD atau Memory Stick Micro untuk menyimpan data, namun baterainya hanya bisa digunakan hingga 200 kali jepret.

QX30 bisa Anda miliki seharga US$ 350, lalu ILCE-QX1 dibanderol US$ 400 untuk body-nya saja. Lensanya harus Anda beli lagi. Silakan simak video komersialnya di bawah.

Sumber: Gizmodo. Gambar: Gizmag.