20 June 2017

by Glenn Kaonang

Sony Luncurkan Koov, Permainan Mirip Lego Sekaligus Medium Pembelajaran Coding

Rakit bentuk yang diinginkan, tancapkan sejumlah sensor, lalu program sesuai keinginan

Sony, melalui divisi Global Education miliknya, baru saja mengumumkan produk yang cukup menarik. Dinamai Koov, sepintas ia terlihat seperti Lego dengan berbagai macam blok yang dapat disusun dan dirakit menjadi model apapun, yang tentunya ditujukan untuk mengasah kreativitas anak-anak.

Nyatanya tidak sesimpel itu. Koov justru lebih mirip dengan Lego Mindstorms, dirancang sebagai salah satu solusi komprehensif untuk metode pembelajaran berbasis STEM (science, technology, engineering, math). Sederhananya, Koov merupakan Lego yang bisa diprogram, menjadi salah satu medium pembelajaran coding yang menarik untuk anak-anak usia 8 tahun ke atas.

Koov datang dalam tujuh jenis blok yang berbeda dan dalam warna yang berbeda pula, disertai dengan sejumlah sensor macam accelerometer, sensor inframerah, actuator, dan lain sebagainya. Usai merakit model yang diinginkan dan menyambungkan sensor-sensornya, anak-anak bisa menggunakan aplikasi Koov di Windows, Mac atau iOS untuk memprogramnya menjadi robot yang โ€˜hidupโ€™.

Mengikuti tren terkini, aplikasi coding-nya ini banyak memanfaatkan mekanisme drag-and-drop dan mudah sekali dipelajari. Sony tak lupa menyertakan konten dengan durasi lebih dari 30 jam untuk memperkenalkan anak-anak pada dunia coding.

Elemen sosial rupanya juga menjadi bagian penting dari Koov. Di sini anak-anak akan diajak untuk saling berbagi dengan coder-coder muda lainnya, saling bertukar โ€˜resepโ€™ robot dan secara tak langsung membiasakan diri dalam proses kolaborasi.

Uniknya, untuk sekarang Sony sedang memasarkan Koov melalui platform crowdfunding Indiegogo. Tujuannya adalah untuk menerima masukan dari para early adopter terlebih dulu sebelum merilisnya dalam skala besar. Buat yang tertarik, starter kit-nya bisa didapat dengan harga paling murah $287.

Sumber: Engadget.