1. Startup

SportDeca Ramaikan Pasar E-commerce Perlengkapan Olahraga

Pendiri ShopDeca Andreas Thamrin dan pendiri Ovenue Rama Dhonanto berkolaborasi mendirikan SportDeca, sebuah layanan e-commerce yang fokus pada perlengkapan olahraga. Saat ini SportDeca masih bersifat soft launch dan baru resmi diluncurkan saat Hari Belanja Online Nasional 12 Desember mendatang.

Rama sebelumnya mengoperasikan Ovenue yang merupakan website untuk memilih venue atau tempat acara secara digital. Namun setelah berjalan beberapa waktu, seperti dikutip dari Tech In Asia, Rama memutuskan untuk menghentikan layanannya karena melihat pasar di Indonesia belum siap dengan model startup yang diusungnya.

ShopDeca sendiri bukan pemain baru dalam layanan e-commerce di Indonesia. Mereka sudah dua kali mendapat suntikan dana yaitu oleh East Ventures dan Polaris Limited. ShopDeca bahkan telah melebarkan sayapnya ke Singapura, termasuk mengakuisisi Eriin yang fokus di produk fashion perempuan.

Saat ini isi SportDeca berisi berbagai produk olahraga dengan merk Nike dan Adidas dengan 500 varian. Meski kebanyakan berisi sepatu, mereka juga menjual jersey, tas, dan sejumlah aksesoris lainnya. SportDeca mencoba menyasar berbagai segmen olahraga, termasuk untuk berlari (running), fitness, yoga, dan bahkan sepakbola yang populer. Saat ini SportDeca telah mendukung metode pembayaran menggunakan kartu kredit dan melalui transfer ATM.

Andreas, dari sumber yang sama, mengungkapkan pasar perlengkapan olahraga sendiri masih didominasi oleh ritel offline yang banyak terdapat di mall. Tidak banyak pemain e-commerce di sektor ini, padahal menurutnya keuntungan bersih dari segmen perlengkapan olahraga di Indonesia mencapai lebih dari Rp 10 triliun. Hal inilah yang mendorong Andreas untuk mencoba peruntungannya melalui SportDeca.

Salah satu pesaing SportDeca yang sudah dikenal masyarakat adalah PlanetSports, jaringan ritel offline milik MAP yang didukung oleh aCommerce sebagai e-commerce enabler-nya.

Rama memutuskan untuk bergabung dengan startup ini karena, selain hobinya di bidang olahraga, dia membutuhkan mentor yang sudah berpengalaman di dunia bisnis. Rama mengungkapkan bahwa dia ingin SportDeca diingat konsumen layaknya e-commerce fashion Zalora yang sudah besar namanya. Oleh karena itu ia menyusun strategi dengan menggunakan media sosial terlebih dahulu untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap brand SportDeca.

[Ilustrasi: Shutterstock]

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again