14 April 2021

by Glenn Kaonang

Spotifiy Kini Punya Hardware Sendiri: Car Thing

Tidak bisa bekerja secara mandiri, tapi jauh lebih mudah dioperasikan daripada menggunakan Spotify di smartphone

Setelah lama dinantikan, Spotify akhirnya meluncurkan hardware perdananya, yakni sebuah pemutar audio untuk mobil bernama Car Thing. Rumor mengenai ketertarikan Spotify untuk menggarap hardware-nya sendiri sebenarnya sudah beredar sejak tahun 2017, namun baru di tahun 2019 mereka mengonfirmasinya sekaligus menyingkap wujudnya.

Versi yang diluncurkan hari ini jauh berbeda dari prototipenya. Ketimbang hanya mengemas layar kecil yang membulat, versi final Spotify Car Thing justru dibekali layar sentuh dengan bentang diagonal 4 inci. Di sebelah kanannya ada kenop besar yang dapat diputar maupun disentuh, diikuti oleh sebuah tombol kecil di bawahnya yang berfungsi sebagai tombol back.

Pada sisi atasnya, ada lima buah tombol fisik. Empat di antaranya berfungsi sebagai tombol preset yang dapat diprogram, sedangkan yang berada di paling kanan berfungsi untuk mengakses menu pengaturan maupun sebagai tombol mute. Spotify tidak menjelaskan bahan yang mereka pakai untuk rangkanya, tapi yang pasti sudah berstruktur unibody dan dilapisi karet yang bertekstur.

Berbekal setup seperti itu, ditambah lagi dukungan perintah suara yang dapat diaktifkan menggunakan frasa "Hey Spotify", perangkat ini benar-benar sangat fleksibel dalam hal pengoperasian. Meski begitu, cara menggunakannya rupanya tidak semudah yang dibayangkan.

Untuk bisa memutar musik atau podcast, Car Thing perlu disambungkan terlebih dulu ke smartphone via Bluetooth. Setelahnya, smartphone juga harus dihubungkan ke sistem infotainment bawaan mobil, entah via Bluetooth, via kabel USB, atau via kabel AUX (3,5 mm). Berhubung Car Thing tidak punya baterai, otomatis ia juga harus selalu terhubung ke mobil, baik via USB atau via colokan pemantik api.

Melihat skenario penggunaannya, tidak salah apabila saya menganggap Car Thing sebagai sebatas remote control untuk aplikasi Spotify di smartphone. Ia tidak dapat bekerja secara mandiri, hanya saja cara mengoperasikannya jauh lebih lengkap dan lebih intuitif ketimbang mengoperasikan Spotify langsung dari smartphone.

Terkait kemampuannya mengenali instruksi lisan dari pengguna misalnya, Spotify membekali Car Thing dengan empat unit mikrofon, lengkap beserta teknologi untuk mengeliminasi suara-suara yang tidak relevan di sekitar. Alhasil, Car Thing diklaim mampu memahami perintah suara pengguna dengan jelas meski musik sedang diputar atau ketika jendela mobil sedang dibuka.

Car Thing juga cukup fleksibel soal mounting. Selain dipasangkan ke dashboard dengan bantuan sebuah mount, ia juga dapat digantungkan ke ventilasi AC maupun ke slot CD milik head unit. Car Thing sendiri menempel ke aksesori mounting-nya secara magnetis. Tampilannya secara keseluruhan cukup sleek dan semestinya cukup mudah membaur dengan dashboard.

Untuk sekarang, Spotify Car Thing baru akan diluncurkan secara sangat terbatas di Amerika Serikat saja. Belum diketahui kapan Spotify bakal membawanya ke negara-negara lain, akan tetapi harga jualnya diestimasikan berada di kisaran $80. Untuk bisa menggunakan Car Thing, konsumen tentu harus berlangganan Spotify Premium.

Sumber: Spotify.