1. DScovery

Startup: Pengertian, Karakteristik dan Perbedaannya dengan Perusahaan Konvensional

Startup juga disebut sebagai perusahaan rintisan.

Startup sering dianggap sebagai suatu model perusahaan yang cocok dikembangkan di era modern saat ini. Pasalnya, perusahan ini biasanya berkaitan dengan produk atau layanan yang berbasis teknologi dan digital.

Startup juga dikenal sebagai perusahaan yang sering memunculkan inovasi-inovasi baru yang unik dan menarik. Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan startup? Apa saja karakteristik dan perbedaannya dengan perusahaan konvensional?

Pengertian Startup

Secara garis besar, startup dapat diartikan sebagai perusahaan rintisan. Menurut Investopedia, startup adalah sebuah perusahaan rintisan yang didirikan oleh satu atau banyak orang untuk mengembangkan sebuah produk atau layanan yang unik sesuai dengan target pasarnya.

Startup juga sering dikaitkan dengan teknologi, internet dan web. Pasalnya, jenis perusahaan ini memang biasa menggunakan sistem online untuk memasarkan produk maupun layanannya.

Karena sifatnya yang baru dirintis dan belum stabil, dalam operasionalnya, startup sangat bergantung pada investor atau venture capital untuk mendanainya. Oleh karena itu, startup pun digolongkan menjadi beberapa level berdasarkan nilai valuasi yang didapatnya.

Level Startup

1. Cockroach

Cockroach adalah level terendah dari sebuah startup. Level ini diberikan kepada setiap perusahaan startup yang masih baru berdiri dan memiliki nilai valuasi yang rendah.

Pada level ini, sebuah startup akan melakukan promosi secara gencar untuk menarik investor agar nilai valuasinya bisa berkembang. Investor yang menanamkan modalnya biasanya akan dihargai dengan obligasi konversi atau ekuitas kepemilikan.

2. Ponies

Ponies adalah level perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi mencapai 10 juta dollar AS atau sekitar Rp. 140 miliar. Pada level ini, sebuah startup biasanya sudah mulai berkembang, namun mereka perlu mempertahankan dan meningkatkan valuasinya agar lebih berkembang.

3. Centaur

Centaur adalah level valuasi sebuah startup yang bernilai 100 juta dollar AS atau senilai Rp. 1,40 triliun. Pada level ini lah biasanya investor akan mulai melirik startup mana yang dinilai memiliki prospek bagus untuk dapat berkembang.

4. Unicorn

Level unicorn dicapai ketika sebuah perusahaan startup memiliki nilai valuasi 1 miliar dollar US atau setara Rp. 14,1 triliun. Pada tahap ini, para investor masih berani untuk memberikan pendanaannya.

5. Decacorn

Decacorn adalah level di mana sebuah perusahaan startup memiliki valuasi 10 miliar dollar AS atau setara Rp. 140 triliun. Namun, perusahaan startup yang sudah mencapai level ini biasanya akan semakin sulit untuk mencari investor baru. Sebab, investor harus memiliki kapasitas pendanaan yang besar.

6. Hectocorn

Hectocorn adalah level valuasi tertinggi dari sebuah startup. Startup yang mencapai level hectocorn memiliki nilai valuasi 100 miliar dollar AS atau setara dengan Rp. 1.400 triliun. 

Perusahaan yang mampu mencapai level ini biasanya hanya satu hingga tiga perusahaan baru setiap tahunnya. Beberapa contoh perusahaan tingkat dunia yang mencapai level ini, seperti Google, Microsoft, Facebook, dan Apple.

Karakteristik Startup

Startup juga memiliki beberapa karakteristik yang dapat diketahui. Beberapa karakteristik tersebut antara lain:

  • Usia perusahaan kurang dari 3 tahun.
  • Saat awal mendirikan, jumlah pegawai pada umumnya kurang dari 20 orang.
  • Pendapatan per tahun kurang dari $100.000 dan belum meraup cukup keuntungan karena masih membutuhkan biaya untuk pertumbuhan startup.
  • Startup masih dalam tahap perkembangan dan biasanya bergerak di bidang teknologi, seperti pengembangan web maupun aplikasi.
  • Produk yang diciptakan biasanya berkaitan dengan teknologi, digital dan internet.
  • Startup biasanya beroperasi melalui media sosial atau website.

Perbedaan Startup dan Perusahaan Konvensional

Startup memiliki perbedaan yang signifikan dari perusahaan konvensional, terutama jika dilihat dari usia dan keuntungan yang dihasilkannya.

Keuntungan

Startup merupakan perusahaan rintisan. Artinya, perusahaan jenis ini umumnya masih mencari model bisnis dan pasar yang tepat.

Pada tahap ini, startup masih perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mengembangkan perusahaannya, sehingga keuntungan yang didapat pun masih belum maksimal. Sementara perusahaan konvensional memiliki fokus untuk mendapatkan profit dan memaksimalkan keuntungannya.

Alur Pendanaan

Dalam hal pendanaan, startup sangat bergantung pada investor atau venture capital. Sementara perusahaan konvensional biasanya mendapat pendanaan dari hasil keuntungan yang diputar kembali.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi startup juga berbeda dengan perusahaan konvensional. Sebab, seluruh kegiatan operasionalnya biasanya ditentukan oleh founder dan pihak manajemen perusahaan. Sementara perusahaan konvensional sangat bergantung pada keputusan pemilik perusahaan. Bahkan, beberapa pemberi modalnya juga bergabung dalam jajaran manajemen perusahaan.

Life Cycle Bisnis

Hal terakhir yang membedakan startup dengan perusahaan konvensional adalah siklus hidup bisnisnya. Startup bersifat lebih tidak stabil meskipun memiliki nilai hingga miliaran dolar dalam waktu yang belum lama. Sementara perusahaan konvensional relatif stabil dan dapat mempertahankan nilai valuasinya meskipun membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.

Contoh Startup di Indonesia

Berdasarkan laporan Startup Ranking tahun 2022, Indonesia telah memiliki 2.346 startup. Dari ribuan startup tersebut, berikut adalah 5 di antaranya:

Gojek

Gojek adalah perusahaan startup di Indonesia yang telah didirikan pada tahun 2010. Perusahaan ini bergerak pada bidang transportasi yang menyediakan layanan untuk menyelesaikan permasalahan transportasi di Indonesia.

Berkat perkembangannya yang cukup pesat, kini Gojek juga menyediakan layanan transaksi online menggunakan uang elektronik yang bernama Gopay. Gojek juga telah merambah ke beberapa negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Vietnam dan Singapura.

Tokopedia

Tokopedia adalah salah satu e-commerce yang sangat populer di Indonesia. Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2009 dan telah melakukan transformasi secara besar-besaran. 

Pada Mei tahun 2021 lalu, Tokopedia dan Gojek mengumumkan untuk merger menjadi GoTo. Dengan ini, GoTo menjadi startup decacorn pertama di Indonesia dengan total Gross Transaction Value (GTV) lebih dari 18 miliar dollar AS pada 2020.

Traveloka

Traveloka adalah perusahaan startup di Indonesia yang bergerak di bidang layanan perjalanan dan akomodasi. Traveloka sendiri didirikan sejak tahun 2012 dengan layanan yang meliputi pemesanan tiket pesawat, booking hotel online dan lainnya. Setelah 5 tahun berdiri, Traveloka berhasil menyandang status unicorn pada tahun 2017 lalu.

Tiket.com

Tiket.com adalah sebuah perusahaan startup yang didirikan pada tahun 2011 oleh Djarum Group. Perusahaan ini juga bergerak pada bidang layanan perjalanan dan akomodasi, dengan beberapa fasilitas yang ditawarkan, seperti pemesanan tiket pesawat, tiket kereta api, tiket konser, tiket atraksi, hingga pemesanan hotel di seluruh wilayah Indonesia.

Bukalapak

Bukalapak adalah perusahaan startup Indonesia yang bergerak pada bidang e-commerce. Startup ini menyediakan layanan jual beli online yang terhubung dengan berbagai toko online dan pembeli online dari seluruh Indonesia. 

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai startup. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa startup adalah sebuah perusahaan rintisan yang biasanya bergerak di bidang teknologi dan digital. Setiap startup juga memiliki level yang berbeda tergantung nilai valuasinya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again