Strategy Analytics: Kapalkan 500.000 Unit Galaxy Gear, Samsung Pegang 71% Pangsa Pasar Smartwatch

Performa Samsung di ranah smartwatch tampaknya mulai menunjukkan dominasi terhadap para pesaingnya, dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Strategy Analytics terungkap perusahaan Korea tersebut sukses mengapalkan 500.000 unit smartwatch hanya tiga bulan pertama tahun 2014.

Pencapaian tersebut menandai dominasi Samsung di ranah smartwatch dengan memegang 71% pangsa pasar global perangkat smartwatch. Yang mencengangkan, persentase tersebut baru dari generasi pertama smartwatch Galaxy Gear. Bisa dibayangkan seberapa kuat dominasi Samsung jika data tersebut dikombinasikan dengan Gear 2 dan Gear 2 Neo yang diluncurkan April lalu.

Sayangnya kendati mendominasi pangsa pasar global smartwatch, analis berpandangan angka 500.000 bukanlah pencapaian yang cukup mengesankan, terlebih jika mempertimbangkan faktor persaingan saat itu di mana hanya ada beberapa perusahaan yang menawarkan perangkat di kategori yang sama.

 

Info Menarik: Berbekal Smartphone Model Mi 3, Xiaomi Resmi Mendarat di Malaysia

 

Saat ini kondisinya tentu sangat berbeda dan dikemudian hari angka pangsa pasar akan berubah, meskipun telah meluncurkan 2 jagoan baru Gear 2 dan Gear 2 Neo April lalu, Samsung mendapatkan banyak tekanan dari sejumlah pesaing baru, terlebih dengan kehadiran sistem operasi Android Wear yang berpotensi memunculkan banyak pesaing.

Sebut saja LG G Watch dan Moto 360 yang siap mengganjal dominasi Samsung, belum lagi nama besar Microsoft yang disebut-sebut sudah mendapatkan hak paten teknologi smartwatch dan kemungkinan besar juga akan nimbrung di kategori ini.

Faktor di atas diyakini dapat mempengaruhi popularitas Gear 2 dan Gear 2 Neo di pasar global kendati menurut sumber, Samsung diyakini tidak akan tinggal diam dan segera melakukan manuver dengan mempersiapkan smartwatch yang juga berbasis Android Wear.

Menarik sekali melihat bagaimana upaya yang dilakukan oleh Samsung untuk mempertahankan dominasi mereka di ranah smartwatch. Bagi konsumen, kondisi ini jelas pertanda baik. Karena semakin banyak brand yang terlibat persaingan, maka akan berimbas pada persaingan harga yang menguntungkan konsumen.

Sumber berita Sammobile.