1. DScovery

Sweat Equity: Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya

Istilah sweat equity mungkin masih terdengar asing. Tapi bagi kamu yang ingin mengenal dunia bisnis dan menyangkut modal, kamu wajib tahu istilah ini.

Potensi yang sering diabaikan oleh perusahaan-perusahaan besar adalah memulai dari modal yang kecil entah itu tenaga ataupun kecakapan seseorang. Inilah yang dimaksud memaksimalkan potensi dari sweat equity.

Jadi sweat equity adalah upaya dari eksekutif atau pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan tanpa menambah dana tambahan untuk bisnis, tetapi melalui penggunaan pengetahuan dan keahlian.

Maka dari itu kita akan mengupas tuntas pengertian sweat equity selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Sweat Equity?

Istilah sweat equity mengacu pada kontribusi individu atau perusahaan untuk usaha bisnis atau proyek lainnya. Sweat equity biasanya bersifat moneter dan paling sering dalam bentuk kerja fisik, tenaga, mental, dan waktu.

Sweat equity sering ditemukan di industri real estat dan konstruksi, serta di dunia korporat - terutama di perusahaan rintisan.

Bagaimana Cara Kerja Sweat Equity?

Sweat equity awalnya merujuk pada peningkatan nilai yang dihasilkan dari ekuitas sendiri. Jadi ketika orang mengatakan mereka menggunakan sweat equity, yang mereka maksud adalah kerja fisik, kapasitas mental, dan waktu untuk menambah nilai pada proyek atau bisnis tertentu.

Istilah ini sering digunakan dalam industri real estate dan konstruksi. Pemilik rumah dapat menggunakan ekuitas untuk mengurangi biaya kepemilikan rumah.

Investor real estat yang ingin memanfaatkan rumah mereka juga dapat memanfaatkan ekuitas dengan melakukan perbaikan dan renovasi pada properti sebelum memasarkannya. Mungkin membayar tukang kayu, pelukis, dan kontraktor bisa sangat mahal, maka melakukan cara lain seperti merenovasi dengan modal las bisa sangat menguntungkan ketika datang waktunya untuk penjualan.

Sweat equity juga merupakan bagian penting dari komunitas bisnis, menciptakan nilai melalui masukan dan kerja keras dari pemilik bisnis dan karyawan. Dalam startup yang kekurangan uang, pemilik dan karyawan biasanya dibayar di bawah nilai pasar sebagai imbalan atas investasi mereka di perusahaan, yang mereka harap akan menghasilkan keuntungan saat perusahaan melakukan penjualan.

Pentingnya Sweat Equity

Dalam banyak kasus, orang harus mengeluarkan sweat equity - waktu dan tenaga - untuk berkontribusi pada kesuksesan perusahaan. Hal ini karena modal untuk membayar upah sangat kecil. Karena semua orang mengharapkan bayaran untuk waktu dan usaha mereka maka itu diperlukan.

Lagi pula, tidak ada yang mau bekerja secara gratis. Walaupun perusahaan mungkin belum memiliki modal yang cukup untuk membayar karyawan, namun perusahaan dapat membayar PHK dalam bentuk lain. Misalnya, sebuah startup mungkin menawarkan individu saham di perusahaan. Perusahaan lain yang lebih mapan dapat memberikan saham perusahaan kepada karyawan sebagai hadiah atas sweat equity mereka.

Contoh Sweat Equity

Seperti pemilik rumah dari program Habitat for Humanity harus bekerja minimal 300 jam untuk membangun rumah mereka sendiri dan rumah orang lain sebelum ditinggali.

Selain meningkatkan keterjangkauan perumahan, program ini juga memberi pemilik rumah rasa pencapaian dan kebanggaan terhadap programnya.

Ada juga keadilan dalam hubungan antara pemilik dan penyewa. Sebagai imbalan atas pekerjaan pemeliharaan, tuan tanah dan tuan investor dapat memberikan investasi ekuitas di properti atau apartemen kosong kepada eksekutif.

Tapi bagaimana dengan dunia korporat? Misalkan seorang wirausahawan yang menginvestasikan $100.000 dalam startupnya lalu menjual 25% bunga kepada investor seharga $500.000, maka nilai perusahaan sebesar $2 juta, atau menerima $500.000 ÷ 0,25. Jadi, sweat equity mu adalah peningkatan nilai dari investasi awal sebesar $100.000 menjadi $1,5 juta atau $1,4 juta.

Saham dapat dikeluarkan dengan diskon kepada eksekutif dan karyawan untuk mempertahankan kinerjanya, sedangkan bonus dari saham diberikan ketika metrik tertentu ketika terpenuhi, seperti Target per saham (EPS), laba atas ekuitas (ROE), atau total laba atas saham perusahaan yang kaitannya dengan indeks. Biasanya, lead time adalah selama beberapa tahun.

Misalnya, entitas ekuitas swasta (PE) dapat mencadangkan saham minoritas terus menerus di perusahaan yang diakuisisi untuk memotivasi manajemen dan menyelaraskan kepentingannya dengan investor ekuitas swasta.

Demikianlah mengenai sweat equity yang dapat kami berikan. Semoga informasi di atas dapat membantu dalam mengenal lebih dalam tentang sweat equity nantinya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again