24 October 2014

by Bambang Winarso

Tak Ada Lagi Root di Era Android 5.0 Lollipop?

Pertengahan bulan Oktober lalu Google resmi melepas Android 5.0 Lollipop, generasi terbaru sistem operasi smartphone mereka yang diklaim sebagai OS paling mutakhir dan aman sepanjang sejarah Android.

Beragam pembaruan dihadirkan di versi OS terbaru ini, salah satu yang kemudian mendapatkan banyak sorotan adalah fitur keamanan yang membuat prosedur root makin mustahil dilakukan.

Root memiliki julukan lain yakni super user yang merupakan hak akses tertinggi dalam sistem operasi Android. Dengan melakukan root, maka pengguna memegang penuh hak atas akses dan eksekusi file, aplikasi, dan semua bagian piranti lunak Android.

Nah, akses luar biasa yang disebutkan di ataslah yang membuat Google uring-uringan, selain itu juga kekhawatiran akan adanya  ancaman keamanan yang sangat mungkin terjadi akibat dari kegiatan yang tak terpantau baik di level pengguna, pemerintah dan organisasi lain. Pada dasarnya Google ingin perangkat Android tidak hanya futuristik tapi juga aman bagi siapapun.

Sistem operasi Android 5.0 Lollipop dirancang menggunakan build version LPX13D yang dipercaya menjadi malaikat pencabut nyawa bagi trik root. Tapi, hampir semua update Android mendapati julukan serupa, namun toh root tetap merajalela bahkan nyaris tak terbendung, tidak juga versi terbaru Android 4.4 KitKat.

 

 

Info Menarik: Microsoft Bikin Aplikasi Untuk Pengguna Android

 

 

Namun build version LPX13D di Android 5.0 Lollipop menggunakan prosedur yang berbeda dalam menutup celah untuk root. Tak seperti biasanya, dimana script yang dibutuhkan oleh perangkat root dihalangi oleh sistem saat perangkat baru memasuki proses booting, melainkan dilepas melalui SELinux dedicated context. Alhasil, perangkat akan sepenuhnya terkunci atau istilahnya matot alias mati total.

Jika hal itu menimpa Anda, maka satu-satunya cara adalah meminta bantuan langsung ke produsen perangkat melalui service center tentunya. Kabar buruknya, kemungkinan besar tidak semua service center bersedia menerima permintaan semacam itu.

XDA Senior Recognized Developer and Senior Moderator, Chainfire beberapa waktu yang lalu juga pernah menyinggung masalah ini. Solusi yang ditawarkan berupa trik menjalankan root di level kernal, misalnya menggunakan custom kernel.

Tapi untuk mengoprek custom kernel itu sendiri kita butuh perangkat yang sudah di-root. Solusi yang ditawarkan oleh Chainfire ini belum terbukti benar, lagipula resiko yang dihadapi terlalu besar dan tak sepadan dengan hasilnya. Bagaimana menurut Anda?

Sumber Berita Phonearena dan Gambar Header Google.