1. Startup

Tak Cuma Soal Smartphone, Wiz Phone Tawarkan Ekosistem

Wiz Phone nantinya memungkinkan pengguna berbelanja di Alfamart dengan fasilitas "kredit tanpa bunga"

Pernahkan Anda terbayang bertransaksi melalui kredit digital yang tertanam dalam ponsel Anda? Ponsel ini memudahkan pengguna untuk mengantongi reward dari setiap transaksi kredit tanpa bunga di minimarket.

Konsep di atas ingin direalisasikan PT Wiz Indonesia Nirwana lewat handset Wiz Phone. Ponsel ini menghadirkan ekosistem aplikasi yang dibutuhkan masyarakat golongan menengah ke bawah. Direncanakan diperkenalkan beberapa waktu ke depan, beragam aplikasi sudah pre-installed dan saling terhubung dan terintegrasi satu sama lain, meski spesifikasi dan tampilan ponselnya masih belum diketahui.

Dalam wawancaranya dengan DailySocial, Dez Mangowal, Direktur PT Wiz Indonesia Nirwana, mengatakan Wiz Phone menawarkan sebuah konsep ekosistem di mana satu handset memiliki banyak aplikasi yang dibutuhkan masyarakat. Untuk saat ini, Wiz Phone menawarkan nilai tambah produknya lewat aplikasi "Di Scan", "Bayar Nanti", "360 Max", dan "Radio Max".

Di Scan merupakan aplikasi scan barcode yang memudahkan pengguna untuk berbelanja di minimarket. Setiap produk yang di-scan akan menampilkan reward yang bisa didapatkan pengguna, misalnya paket data sebesar 5GB. Nantinya, data perilaku pengguna akan terekam lewat aktivitas scan produk, dibeli atau tidak. Aplikasi ini juga merekam lokasi si pengguna secara real time.

Aplikasi ini akan terhubung dengan Bayar Nanti yang berfungsi sebagai kanal lending. Disebut Bayar Nanti karena pengguna bisa menikmati reward, dengan catatan transaksi dilakukan lewat Wiz Phone.

Untuk saat ini, pihaknya telah berkolaborasi dengan Alfamart, Telkomsel, BNI, dan State Bank of India (SBI) sebagai mitra kerja sama.

Lebih lanjut, Dez menekankan pada kolaborasi dengan sejumlah pihak dibandingkan kolaborasi eksklusif yang dinilai lebih sulit untuk meraup pelanggan. Pihaknya meyakini Wiz Phone bisa sukses di pasaran karena mengutamakan kolaborasi.

"Seharusnya  jangan kompetisi terus, tetapi kolaborasi. Daripada mereka keluarkan budget marketing untuk promosi dan result yang tidak jelas, lebih baik kami manfaatkan untuk kasih benefit ke user. Kami kumpulkan benefit-nya, kasih ke user, mereka bakal loyal," katanya.

Untuk mengakuisisi pengguna, pihaknya mengincar segmen underserved market yang dinilai masih besar dan potensial.

"Underserved market itu sebetulnya mampu dan loyal. Beda dengan orang di kota, underserved market itu tidak punya banyak pilihan," tutur Dez.

"Kredit digital tanpa bunga"

Wiz Phone akan memiliki aplikasi-aplikasi built-in yang saling terintegrasi, seperti Di Scan, Bayar Nanti, 360 Max, dan Radio Max. Pengguna akan mendapat reward dari setiap transaksi yang dilakukan melalui aplikasi tersebut.

Uniknya, sesuai nama aplikasinya Bayar Nanti, pengguna mendapat fasilitas "kredit tanpa bunga". Setiap pengguna bisa mendapat plafon hingga Rp20 juta. Artinya, aplikasi ini memampukan pengguna untuk berbelanja dengan kredit.

"Pengguna dapat reward per transaksi jika pembayarannya dengan aplikasi ini. [Kita memudahkan orang untuk berutang] karena bunganya 0 persen. Ini seperti kredit digital tapi tanpa bunga. Nanti bunga ini ditanggung oleh subsidi dari mitra kerja sama kami," papar Dez.

Pihaknya optimistis dengan model bisnis ini. Pasalnya, Dez meyakini bahwa akuisisi pengguna akan lebih mudah dengan memberikan reward yang konsisten. Selain itu, Wiz Phone memang menyasar segmen underserved market yang dinilai memiliki loyalitas lebih tinggi, terutama segmen pasar yang suka berbelanja di Alfamart.

"Kami tahu jualan ponsel itu profitnya sedikit, tapi kami percaya kalau terus kasih benefit ke pengguna, mereka akan datang dengan sendirinya. Justru mereka rugi kalau tidak ngutang, karena di aplikasi ini mereka dapat benefit per transaksinya," ungkapnya.

Dez mengklaim, fasilitas kredit ini lebih mudah, yang bisa dinikmati langsung setelah melakukan registrasi awal menggunakan Wiz Phone.

Menciptakan ekosistem

Dez juga mengungkapkan rencana kolaborasinya bersama Qualcomm dengan misi menciptakan ekosistem Wiz Phone. Menurut Dez, pihaknya tidak menjual penjualan ponsel dengan merek sendiri, tetapi dengan cara co-branding.

Adapun, ekosistem ponsel yang dimaksud adalah lisensi merek Wiz Phone dapat dimiliki vendor-vendor ponsel lain. Konsepnya sama seperti seri Nexus milik Google yang diproduksi oleh Samsung, LG, HTC, dan Huawei.

Lewat kolaborasi yang lebih luas, benefit dari Wiz Phone dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. "Kami menjadi platform [untuk menciptakan] ekosistem," tuturnya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again