1. Startup

Talkabot Hadirkan Layanan Chatbot yang Terintegrasi dengan Sistem Inventaris Bisnis

Baru mendapatkan dana hibah dari program PPBT Kemenristekdikti dan pendanaan dari angel investor

Talkabot merupakan startup pengembang layanan chatbot yang didesain untuk diintegrasikan dengan sistem inventaris organisasi atau bisnis. Dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI - artificial intelligence), Talkabot juga disuguhkan agar bisa memberikan balasan otomatis melayani aktivitas komunikasi antara konsumen dengan pemilik merchant.

Startup yang sudah berdiri sejak pertengahan tahun 2017 ini memiliki dua orang founder, yakni Distra Vantari dan Eka Ginting. Talkabot bermarkas di Bandung, namun demikian saat ini layanannya sudah banyak digunakan oleh pemilik brand dari Bandung dan Jakarta. Baru-baru ini pihaknya mengumumkan telah mendapatkan bantuan dana hibah dari program PPBT Kemenristekdikti 2018. Talkabot juga baru mendapatkan pendanaan dari angel investor.

"Talkabot tidak hanya membuat chatbot, tapi kami juga menyediakan omni-channel chat sehingga pebisnis dapat menjawab pertanyaan dari semua chat platform seperti Line, Facebook Messenger, Live Chat Website dan Whatsapp; di mana jika pengelola sedang tidak dapat menjawab dapat di-takeover oleh bot," ujar Distra selaku Founder & CEO Talkabot.

Diintegrasikan dengan sistem inventaris bisnis, layanan Talkabot dapat memfasilitasi berbagai jenis transaksi, misalnya memberikan daftar barang jualan kepada pembeli. Juga untuk fungsi sebagai mesin pencari barang dan melakukan komparasi harga, melakukan pemesanan, hingga meletakkannya pesanan pada shopping cart milik brand.

"Talkabot dapat membuatkan chatbot yang dapat membantu menangani transaksi dari pencarian produk sampai pembayaran," imbuh Distra.

Founder & CEO Talkabot Distra Vantari / Talkabot

Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 40 startup dan brand yang telah menggunakan layanan Talkabot untuk bisnisnya. Finansialku, brand busana milik Zaskia Adya Mecca, dan brand hijab milik Arina Prinsiska merupakan beberapa klien Talkabot saat ini.

Menurut Distra, banyak sekali bisnis yang kewalahan dalam menangani pertanyaan pelanggan, sehingga sering kali "slow response" dalam menjawab pertanyaan atau tidak menjawab sama sekali. Hal tersebut sangat tidak baik untuk perkembangan dan relasi bisnis dengan konsumen, dapat mengakibatkan kehilangan potensi penjualan. Solusi berbasis chatbot hadir mencoba menjembatani masalah tersebut.

“Target Talkabot tahun ini adalah membuat platform pembuat chatbot untuk kalangan non IT, sehingga semua orang dapat membuat chatbot dalam hitungan menit tanpa dasar coding sama sekali,” jelas Distra.

Talkabot bukan satu-satunya startup yang menghadirkan platform chatbot. Saat ini sudah ada beberapa layanan serupa di Indonesia. Sehingga selain kepintaran algoritma yang ditanamkan dalam chatbot, studi kasus yang ditawarkan akan turut menjadi faktor penting yang diperhatikan konsumen.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again