Tanggapan Xiaomi Tentang Isu Whitelisting Mediatek dan Responsivitas Side Fingerprint

Dua hal yang ditemukan pada perangkat terbaru mereka, Redmi Note 9 dan Redmi Note 9 Pro

Xiaomi baru saja meluncurkan perangkat terbaru mereka, Redmi Note 9 dan Redmi Note 9 Pro pada tanggal 9 Juni 2020. Dengan peluncuran terbarunya ini, Xiaomi menggunakan dua prosesor berbeda, yaitu Mediatek G85 dan Snapdragon 720G. Perangkat terbarunya ini juga menggunakan sensor sidik jari pada tombol daya yang berada di sebelah kanan.

Belum lama ini, situs Anandtech menemukan bahwa cip Mediatek seri Dimensity ternyata kalah kencang dari seri sebelumnya, P95. Hal tersebut disebabkan oleh adanya sebuah file yang melakukan whitelisting beberapa aplikasi benchmark agar berjalan lebih kencang. Intinya adalah penggunaan benchmark yang sering dipakai seperti Antutu, PCMark, dan Geekbench masuk ke dalam daftar putih tersebut.

Saya pun menanyakan hal tersebut kepada Alvin Tse selaku Country Director Xiaomi Indonesia pada saat peluncuran Xiaomi Redmi Note 9 dan 9 Pro. Hal tersebut dikarenakan Redmi Note 9 menggunakan Mediatek G85 yang baru saja diluncurkan. Namun, seri G disinyalir masih menggunakan whitelisting terhadap aplikasi Benchmark, termasuk pada Redmi Note 8 Pro.

Alvin mengatakan bahwa mereka tidak bisa melakukan komentar atas hal tersebut atas nama Mediatek. Alvin mengaku bahwa mereka juga telah melakukan pengujian pada lab Xiaomi. Mereka menggunakan versi terbaru dari Antutu dan mengujinya dengan baterai yang penuh. Hal ini agar didapatkan hasil apple-to-apple terhadap perangkat lainnya yang juga mereka uji.

Beliau mengatakan bahwa nilai benchmark hanya merupakan salah satu patokan untuk menentukan performa. Alvin juga mengajak para pengguna untuk menguji sendiri perangkat terbaru mereka untuk bermain game. Dan biarlah para pengguna tersebut yang menjadi penentu dalam hal performa serta experience-nya.

Masalah lain adalah penggunaan side fingerprint. Saya juga merupakan salah satu pengguna perangkat Android dengan side fingerprint. Setelah menggunakan perangkat tersebut dalam jangka waktu lama, seringkali pemindai tidak lagi mengenali sidik jari hingga harus melakukan pendaftaran ulang sidik jari. Ternyata setelah ikut ke dalam beberapa komunitas pengguna smartphone, ada beberapa yang mengeluhkan masalah respon yang sama dari merek-merek yang berbeda.

Walaupun mungkin tidak semua perangkat akan berpengaruh pada masalah ini, saya pun menanyakan hal tersebut kepada Alvin. Alvin mengatakan bahwa pada perangkat terbarunya ini ada dua cara untuk melakukan unlock secara biometrik. Face unlock adalah salah satu hal yang bisa digunakan pada Redmi Note 9 Pro jika respon sidik jari berkurang.

Alvin mengatakan bahwa pada MIUI, Xiaomi selalu mendengarkan feedback pengguna dengan serius. Jika ternyata pada MIUI terbaru, pengguna ternyata menemukan masalah mengenai respon sidik jari, Alvin menyarankan untuk mengirimkan laporan tersebut melalui aplikasi feedback. Jadi, jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan masalah yang ada pada perangkat Xiaomi.