1 May 2014

by Yoga Wisesa

TCL Luncurkan T2, Microconsole Game Empat-Core Berbasis Android

Minat akan Ouya yang kurang hangat tampaknya sama sekali tidak menyurutkan semangat produsen untuk lagi dan lagi mengenalkan console berbasis Android baru.

Bisa jadi semangat ini juga dipicu oleh microconsole PS Vita TV yang baru dirilis, juga pengumuman Amazon Fire TV. Kini giliran perusahaan TCL asal Cina yang mengenalkan console Android mereka, T2.

TCL T2 diracik untuk masuk ke pasar console video game berukuran kecil dengan konsumsi daya listrik yang rendah. Dengan begitu T2 akan bersaing dengan nama-nama familiar seperti Ouya, GameStick, FunBox, Huawei Tron, Mad Catz M.O.J.O. hingga GamePop.

 

Info menarik: Headset Gaming dari Cooler Master Storm, Pulse-R, Telah Tersedia di Indonesia

 

Microconsole T2 sudah bisa dipesan oleh calon konsumen di Cina sejak tanggal 9 April. Kemudian sepertinya produk ini sudah tersedia di pasar lokal pada tanggal 30 April.

Seperti kompetitornya, TCL T2 memiliki dua bagian: console dan controller. Microconsole T2 memiliki desain yang unik dan tidak biasa, dengan bentuk membulat dipadu garis-garis melengkung seperti cangkang kerang. Di sebelah kanan terdapat logo dan tak jauh darinya, sebuah lampu LED berwarna biru.

Kemudian di bagian belakan terdapat tombol power, konektor micro USB, slot wide area network, sebuah port USB, HDMI dan port kabel power. Microconsole ini berjalan dengan sistem operasi Android 4.2.2 Jelly Bean, memori RAM berkapasitas 2GB dan penyimpanan internal sebesar 16GB.

Prosesornya sendiri cukup unik, menurut Liliputing, T2 merupakan microconsole pertama yang memanfaatkan prosesor quad-core Allwinner A31.

Walaupun CPU ARM Cortex-A7 bukanlah prosesor mobile tercepat, namun chip grafis PowerVR SGX544 MP2 besutan Allwinner mampu menyajikan video berkualitas 4K Ultra HD. Melihat kemampuan ini, seharusnya perangkat ini lebih dari cukup untuk menangani game-game Android bahkan mereka yang menuntut spesifikasi tinggi.

Yang paling menarik dari TCL T2 adalah periferal kontrolnya. Hadir dengan model dan layout yang hampir sama dengan desain controller Ouya - temasuk stik analog, penempatan directional pad dan tombol.

Jika dalam controller Ouya, tombol action tersebut bertuliskan huruf O, U, Y dan A; maka T2 memiliki tombol X-Y-A-B biasa. Satu-satunya perbedaan adalah touchpad yang digantikan dengan tujuh tombol dengan layout melingkar dan ornamen body bergaris melengkung di bagian tengah.

 

Info menarik: Acer Perkenalkan Liquid Leap, Smart Band Fitness Pertama Mereka

 

Ada rumor mengatakan bahwa baik controller Ouya dan dan TCL T2 diciptakan di pabrik yang sama. Namun ada yang membantahnya dan berpendapat bahwa controller Ouya merupakan hasil 3D printing mereka sendiri.

Bagi TCL T2, hal terpenting yang harus mereka siapkan adalah konten game yang memuaskan. Belum ada kabar lebih lanjut tentang jumlah permainan dan developer mana saja yang mendukungnya. Dalam artikel Willgoo, sang penulis menyebutkan bahwa TCL telah menggandeng Gameloft untuk memasarkan microconsole ini.

TCL T2 sendiri ditawarkan dengan harga ekonomis, hanya US$ 110.

Sumber gambar: Ouyaforum.com.