16 November 2021

by Glenn Kaonang

[Tekno] Microsoft Kian Persulit Pengguna Windows 11 untuk Memakai Browser Selain Edge

Pada versi terbaru Windows 11, pengguna tak lagi bisa mengandalkan tool EdgeDeflector untuk mencegah Edge mengambil alih status default browser

Sejak transisinya ke Chromium, Microsoft Edge telah berubah dari browser yang dibenci menjadi salah satu alternatif terbaik Chrome. Ia juga tersedia secara default di sebagian besar perangkat Windows 10 dan Windows 11, dan itu tentu merupakan nilai plus tersendiri.

Terlepas dari semua itu, entah kenapa Microsoft merasa masih perlu memaksa konsumen untuk menggunakan Edge. Di Windows 11 misalnya, cara untuk menetapkan browser lain sebagai default jauh lebih ribet daripada di Windows 10, kecuali Anda ingat untuk mencentang opsi โ€œAlways use this appโ€ saat pertama kali menjalankan browser baru yang Anda instal.

Belum puas sampai di situ saja, Microsoft kini juga memblokir tool EdgeDeflector di Windows 11. Sesuai namanya, tool ini dirancang agar pengguna bisa dengan bebas menggunakan browser pilihannya masing-masing di Windows 10 atau 11, tanpa harus mengutak-atik sejumlah opsi pengaturan demi mencegah Edge mengambil alih peran sebagai default browser.

Tampilan pesan error saat menggunakan EdgeDeflector di Windows 11 / Daniel Aleksandresen

Microsoft tidak menjelaskan secara gamblang alasannya memblokir EdgeDeflector. Namun bisa jadi ini disebabkan oleh keputusan tim pengembang Firefox dan Brave untuk menyalin fungsionalitas yang ditawarkan oleh EdgeDeflector dan mengintegrasikannya langsung ke masing-masing browser.

Firefox, terlepas dari penurunan pamornya dalam beberapa tahun terakhir, masih punya sekitar 200 juta pengguna setia, dan itu mungkin dilihat sebagai ancaman oleh Microsoft. Dengan diblokirnya EdgeDeflector, tim pengembang Firefox pun tidak bisa menerapkan teknik yang serupa untuk mencegah Edge mengambil alih status default browser.

Lewat sebuah posting blog, Daniel Aleksandresen selaku pencipta EdgeDeflector mengatakan bahwa ia tidak akan mencoba untuk memperbarui tool bikinannya sebelum Microsoft mengubah sikapnya. Menurutnya bukannya tidak ada cara lain untuk mengakali โ€˜kelicikanโ€™ Microsoft ini, akan tetapi cara-cara lain itu berpotensi menciptakan problem baru bagi pengguna, dan itu jelas jauh dari kata ideal.

Mungkin ini bisa jadi alasan ekstra untuk menunda upgrade ke Windows 11, khususnya bagi pengguna yang sangat bergantung dengan browser selain Edge.

Sumber: The Verge.