9 November 2016

by Bambang Winarso

Temukan Pembeli Potensial, Vine Mungkin Batal Ditutup

Sejumlah besar dari peminat Vine disebutkan berasal dari Asia, salah satunya adalah Line

Bagi Anda penggemar Vine, ada kabar baik untuk Anda. Twitter mungkin saja mengurungkan niatnya untuk menutup aplikasinya. Jejaring raksasa itu dikabarkan berubah pikiran dan bersedia mempertimbangkan untuk menemukan rumah baru bagi Vine ketimbang menghentikan layanannya.

Menurut laporan yang dirilis oleh Techcrunch via Slashgear, Twitter sedang dalam tahapan menerima tawaran dari sejumlah pembeli potensial yang tertarik meneruskan kiprah Vine. Kesepakatan tersebut diharapkan dapat terealisasi dalam waktu dekat.

Perubahan baru ini menjadi sinyal positif bagi keberlangsungan kiprah Vine yang bagi jutaan pengguna masih menjadi pilihan untuk berbagi video pendek. Sejak diumumkan bakal ditutup akhir bulan lalu, gelombang protes yang meminta Twitter untuk menjual Vine ketimbang menutupnya terus mengalir.

Ketertarikan untuk mengambil alih Vine juga dilaporkan mengalir deras menyusul rencana tersebut. Sejumlah proposal yang masuk sebagian besar datang dari perusahaan asal Asia. Line disebut-sebut masuk dalam bursa peminat Vine, namun menurut Techcrunch Twitter tidak akan mendapatkan banyak pemasukan jika jadi menjual Vine, pasalnya sebagian besar dari tawaran yang masuk mengajukan harga kurang dari $10 juta. Nominal ini setara dengan biaya yang Twitter keluarkan setiap bulan untuk menjaga Vine tetap beroperasi.

Sehingga saat ini Twitter masih dalam tahap memilah pembeli potensial yang dianggap mampu memberikan benefit semaksimal mungkin.

Apapun yang sedang terjadi di belakang layar, opsi menerima pinangan pihak lain untuk meneruskan Vine adalah sebuah keputusan yang dianggap paling bijak. Banyak orang di seluruh dunia bereaksi sedih ketika rencana penutupan Vine diumumkan. Namun, reaksi itu mungkin tak banyak memberikan pengaruh mengingat mempertahankan Vine adalah keputusan yang cukup β€œmahal”.

Twitter sendiri dalam situasi yang tak terlalu baik. Sejumlah pemberitaan menyebutkan jejaring sosial raksasa itu sedang mengalami guncangan finansial sehingga memaksanya merumahkan sejumlah karyawan untuk melakukan penghematan.

SumberΒ gambar header Glassesandglitter.